Love 119 : Black world [ Short story]

Real world

Lo mau ngapain ju?! "

" Aku akan mengungkap bahwa-

" Plis gausah ikut campur. "

" Kenapa? "

" Bahaya sayangg. "

" Jangan panggil gue sayang, kenapa pas gue mau buka kasus Ningning lo selalu halangin gue? "

" Bahaya! "

" Udah ya ju, gua anter lo pulang gua ada urusan lain. "

" Katanya mau nemenin kenapa tiba-tiba lo ada urusan? "

" Gausah kaya anak kecil ah, bentar lagi kita nikah dan ada hal yang harus gua selesaiin. "

" Masuk ju. "

Minju pun masuk kedalam mobil Wonbin dan pria itu menatap Minju dengan tatapan datar lalu ia membanting pintu mobilnya.

" Kenapa ni orang gue perhatiin makin aneh..

Sesampainya di depan gerbang rumah Wonbin, Pria itupun memberhentikan mobilnya dan setelah Minju turun pria itupun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

" TAXI. "

" Ikutin mobil yang ada di depan itu. "

" Baik nona. "

Taxi itupun mengikuti mobil Wonbin secara perlahan-lahan agar tidak di curigai oleh pemilik mobil di depannya tersebut.

Di tengah hutan, sore hari.

Setelah memakan waktu dua jam mengejar mobil tersebut. Mobil Wonbin pun berhenti di depan pagar rumah mewah ntah milik siapa.

Pria itupun memasuki rumah tersebut yang berada di tengah-tengah hutan itu, setelah pria itu membuka pintu mobilnya. Seorang wanita keluar dari rumahnya lalu memeluk pria tersebut.

" Lee Yunah..

" Bagaimana kamu suka kan rumahnya? "

" Banget...

" Tenang aja selangkah lagi kita akan mendapatkan pengganti Ningning. "

" Pengganti Ningning. "

" Aku sangat menyukai persiapan mu yang indah itu, jangan lama-lama aku bisa bangkrut nanti. "

" Tenang saja sayang. "

" Dia adalah Mannequin yang indah, kita bisa membuatnya. "

"  MEREKA AKAN MENJADIKAN KU BONEKA?! "

" Berkat kamu, butik ku sekarang  laris. "

" Akting mu sangat bagus Park Wonbin, aku yakin selangkah lagi kita akan mendapatkan Minju sebagai Mannequin itu. "

" Kamu benar, sebaiknya kamu tinggal disini dan aku akan kembali setelah pernikahan itu. "

" Baiklah sayang...

" Hmpppp. "

Mulut Minju di tutup oleh seseorang lalu ia di seret keluar dari halaman rumah itu, ke sebuah semak-semak yang tidak jauh dari sana.