Part 1

14.1K 27 0
                                    

   It's published💌

“Kak, aku pergi sekolah dulu yah”

“Iyaaa… belajar yang bener, jangan macam-macam di sekolah kamu dek!”

“Nggak kok… mending macam-macam di rumah sama kakak, hehe”

“Hah? Apaan sih kamu?"

“Bercanda kok kak”

“Dasar…” Diapun mendaratkan ciumannya di keningku, seperti yang biasa dia lakukan ketika aku pamit ke sekolah.

Ugh, sungguh senangnya tiap pagi selalu mendapatkan ciuman darinya, ciuman dari kakakku yang cantik dan seksi ini, tapi…

"Hehe.. Dado pamit juga ya kak.." Ujar temanku bernama Dado yang menungguku dari tadi.

Dia ikut mendekati kakakku dengan wajah sok polos & cengengesan seperti ingin juga mendapatkan kecup manis dari kakakku.

"Kenapa Do? Kamu mau kakak cium juga?" Tanya kakakku seakan bisa menebak apa yang dipikirkan temanku itu.

"Hehe… Iya kak... boleh?" pinta Dado.

"Hihihi… duh kamu ini, Kakak tanyain Aldi dulu yah… Dek lihat tuh, temanmu mau dicium sama kakak juga tuh… Boleh nggak dek dia juga dapat ciuman dari kakak?” tanya kakakku meminta pendapatku.

"Ya nggak lah kak!" Tolak ku, gila aja kalau si jelek ini juga dapat ciuman dari kakakku.

“Tuh dengar, gak dibolehin sama Aldi, hihihi. Udah sana kalian, buruan berangkat”

“Iya iya… Buruan Do!” Suruhku menyeret Dado.

lama-lama di sini ntar si Dado beneran bakal dapat ciuman dari kakakku lagi, tak rela aku! aku aun segera menyalakan motorku dan berangkat ke sekolah.

“Daagh kak Alyaa...”

"Daagh kak Alyaa cantik.. hehe.." pamit Dado juga ikut-ikutan. Kupret nih anak!

•••

Namaku Aldi Berisha. Aku masih kelas 2 SMU. Di rumah ini aku hanya tinggal berdua bersama kakakku. Ya, hanya berdua saja karena kedua orang tua kami tinggal di kota yang berbeda dengan kami.

Papaku yang bekerja di luar kota membuat Mama juga jadi harus mendampingi nya di sana. Tapi bagiku tak masalah, karena selama ini aku ditemani oleh kakakku, Kak Alya.

Kak Alya saat ini sedang kuliah di salah satu PTS ternama di kota kami dan baru saja menjalani tahun pertamanya. Sungguh hari-hari yang ku lalui sangat menyenangkan karena kakakku sangat memperhatikan diriku.

Seperti memasakkan makanan untukku sehari-hari, sampai mengingatkan akan pakaian kotorku yang seharusnya dicuci. Tapi karena kakakku juga memiliki kesibukan kuliah, aku memilih untuk mencuci pakaianku sendiri.

Walau terkadang justru ia yang ingin mencucikan pakaianku. Memang kakakku ini sangat baik. Hal itulah yang membuatku semakin suka bermanja-manja pada kakakku ini.

Kak Alya sehari-hari dikenal baik, ramah dan sopan di lingkungan perumahan kami. Dia tidak pernah pilih-pilih teman dalam bergaul. Walaupun kak Alya sudah memiliki pacar, tapi tetap saja banyak cowok yang nekat untuk mendekatinya.

Bahkan termasuk teman-temanku yang suka main kerumah dengan alasan bikin PR lah, main PS lah. Siapa juga sih yang tidak tertarik dengan cewek seperti kak Alya. Sudah cantik, sopan, ramah pula. Aku saja sampai tertarik padanya meskipun aku adalah adik kandungnya.

Sehari-hari, Kak Alya selalu berpakaian tertutup lengkap dengan jilbab bila keluar rumah atau saat sedang menerima tamu. Tapi ketika sedang di rumah saat hanya berdua denganku, kak Alya sering sekali berpakaian seadanya.

Pengalaman Alya 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang