It's published💌
Kak Alya benar-benar seksi. Aku bahkan seperti tak mendengar celotehan si penjual sialan itu lagi. Sebagai sesama lelaki aku tahu betul ia pasti sedang menikmati pemandangan ini dengan leher tercekat.
“Uugh.. kaak, udah yah?”
“Kalo kakak bilang udahan, adek bener mau udahan? Hihihi...” kak Alya seperti tahu betul kalau aku sedang perang bathin.
Apalagi kini aku seperti sedang menelanjangi kakak kandungku sendiri di hadapan orang lain. Sensasi ini justru malah membangkit kan hasratku untuk terus memelototi mantel kakakku.
“Kaak..”
“Apa deek?”
“Punggung kakak putih banget kaak..” tanpa sadar aku malah berceloteh sendiri dan sudah menurunkan kerah kak Alya sampai ke punggungnya, kak Alya benar-benar merawat tubuhnya hingga terlihat seksi seperti ini.
“Hihihi.. adek suka yah?”
“Suka kaak..”
“Dek, liatin deh abangnya..” perintah kak Alya sambil menatap genit padaku untuk melihat reaksi si abang, karena jelas sudah kak Alya memang niat membuat si abang ketar-ketir dengan pemandangan ini.
Saat aku melihat si abang yang sedang melongo sambil memegang pegangan gerobaknya melihat punggung putih kak Alya, tiba-tiba aku agak dikejutkan dengan hembusan angin di kakiku seolah ada yang jatuh di bawah sana. Saat kulihat kebawah, aku melihat mantel kak Alya sudah berada di kakinya yaitu di atas aspal. Kak Alya menjatuhkan mantelnya!
“Kak!”
“Aduuh.. melorot deh deek, ambilkan dong, hihi.. dingin niih..” katanya sambil ketawa cekikikan sambil tersenyum geli.
Kakakku benar-benar gila dan nekat! Bahkan di depan bapak penjual nasi goreng kakak memperlihatkan tubuh belakangnya, yang mana kini si bapak itu tahu bahwa kak Alya memang bugil!
Sepintas kulihat si bapak penjual itu masih melongo dan melotot melihat kakakku yang bugil membelakanginya. Malahan seperti orang yang tersedak biji salak. Dari tengkuk, punggung, pantat, sampai paha dan kakinya yang jenjang dan putih bersih terlihat jelas oleh si bapak itu.
Dengan cepat aku mengambil lagi mantel itu dari bawah dan memakaikan kembali ke tubuh kakakku yang agak menggigil kedinginan dan berniat untuk segera pergi dari sini dengan menariknya, tapi kak Alya malah mendekati si bapak itu.
“Bang.. gak bolong kan punggungnya?”
“Eh, A-anu.. ngga neng, hehe.. bening..”
“Yang bolong bukan punggungnya, tapi yang dibawah, hihihi..”
“Hah?!”“Daag abaang..” celoteh kak Alya langsung menghampiriku dan memegang tanganku meninggalkan si abang yang tengah terbengong-bengong seperti tak mempercayai bila ia akan benar-benar melihat seorang cewek cantik yang mau bugil di depannya.
Sampai di persimpangan kami berbelok dan sudah meninggalkan tukang nasi goreng tadi. Sambil terus berjalan aku semakin tak nyaman dengan situasi yang makin memanas ini. bahkan saking panasnya sepertinya aku hampir pingsan setiap kali mendapat serangan siksaan dari kakakku yang nakal ini.
“Kak… pulang aja deh kalau gini…” pintaku cemas takut-takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Apalagi setelah tahu kalau kakakku tidak memakai apa-apa lagi dibaliknya.
“Hihihi… kamu ini penakut banget sih” jawab kak Alya santai, tapi aku tahu dia tidak sesantai itu juga, dia pastinya sangat berdebar debar juga saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengalaman Alya 18+
AzioneMenceritakan tentang seorang wanita cantik yang bernama Alya Krasniqi yang cantik, cerdas, seksi & adik nya bernama Aldi Berisha yang masih kelas 2 SMU. Kita hanya tinggal berdua, karena kedua orang tua kami tinggal di kota yang berbeda.