Part 5

5.4K 12 0
                                    

It's published💌

"Adeek! Buruan gih berangkat.. entar telat loh"
"Iya Kak Alya yang cantiik.. gak liat nih Aldi lagi ngiket tali sepatu?"
"Oh, benarkah adikku? Ngiket sepatu itu liatnya ke sepatu doonk, masa ke kakak siih?"
"Adududuh! Iya kak.. iya.."

Kak Alya menjewer telingaku karena mengikat tali sepatu gak kelar-kelar. Siapa yang bisa cepat kelar kalau kak Alya malah duduk di depanku pakai daster bergambar hello kitty dengan potongan bawahan sepaha. Dan saat dia duduk bagian bawahnya ketarik sampai ke pangkal paha, dan memperlihatkan kulit mulus pahanya yang putih. Kalau perlu aku gak usah berangkat sekolah saja untuk melihat pahanya selama mungkin. Dari pada ngiket tali sepatu, mendingan ngiket kakak sendiri deh, hehe..

"Enak dek?"
"Hehe.. apanya kak? Liat kak Alya? Enak kak?"
"Bukan! Dijewernya deek.."
"Aduh kak! Kok lagi sih?"
"Lagian kamunya, mau ngiket tali sepatu.. atau mau ngiket kakak sih dek?"

Takjub mendengar tebakan kak Alya , aku hanya bisa memandang nya sambil cengengesan.

"Kok tau sih kak? Boleh ya kak?"

"Enak aja kak Alya di ikat-ikat.. emm, emangnya kak Alya sapi?"
"Kak Alya jadi sapii..?"

Duh, pikiranku mendadak menerawang kemana-mana. Kak Alya jadi kayak sapi? Dengan hanya bertelanjang dan lehernya diikat tali. Lalu payudara putih kak Alya menggantung bebas menanti bocah-bocah sapi untuk menyedot dan memeras susu yang ada di dalam buah dada kak Ayla. Uugh.. aku mauu jadi anak sapi itu.

"Hihi.. lagi mikirin apaan sih dek? Mukanya ampe jelek begitu? Dasar mesum"
"Hah? Hehe.. anu kak.. sapi.."
"Sapi.. sapi.. gih, buruan berangkat!"

"Iya iya.. kak Alya, aku berangkat yah.." aku memonyongkan bibirku kearah wajahnya, kak Alya yang menyambutku dengan dipegangya kepalaku dan ditundukkan kebawah lalu mengecup keningku. Gagal sudah percobaanku untuk mencium bibir kakakku ini.

"Bandel ih! Kakak sendiri mau dicium.. ati-ati dijalan yah dek.."
"Hehe.. dag kak Alyaa.." sambil menstarter motorku, aku mulai berangkat sekolah.

Meninggalkan kak Alyaku yang cantik di rumah. Dan tidak ada hal lain yang kupikirkan selain ingin cepat pulang kerumah untuk menemui kakakku ini. Kakakku yang nakal abis, dan hanya aku yang mengetahuinya.

Pagi ini Dado temanku ingin menjemput ku untuk berangkat bersama. Kebetulan arah menuju sekolah dari rumahnya ke sekolah kami satu jurusan. Tapi terkadang suka kutolak.

Apalagi kalau bukan ingin mampir dan melihat kakakku. Kak Alya yang cantik, putih, berbulu mata lentik, dan bibir yang merona merah Bahkan Dado sering sekali sengaja goda-godain kakakku. Dari ngajak ngobrol, sering-sering ngajak salaman, sampai minta-minta foto sama kakakku. Mending nih anak enak dilihat.

Udah item, jerawatan pula. Keseringan main layangan di jalan tol sepertinya. Belum lagi temanku yang lainnya seperti Feri dan Bono alias Bon bon. Walau kami sering main PS bareng, punya otak mesum yang sama, kalau sudah urusan tentang kakakku, aku sering merasa tidak rela.

Siapa juga yang mau melihat kakaknya yang cantik dan seksi digodain mereka-mereka ini yang kucel, item, dan mendekati jelek. Entah bagaimana rasanya melihat kak Alyaku digangguin terus sama mereka.

----------------------

Ketika hendak pulang ke rumah, teman-temanku, Dado, Feri dan Bono ingin mampir ke rumahku. Katanya sih pengen ngerjain PR bareng-bareng. Hanya saja aku setengah percaya karena pasti tujuan utama mereka hanya ingin ngobrol dan menggoda kakakku.

Mereka itu memang mesum, tapi aku tidak bisa juga menyalahkan mereka yang sangat mengidolakan kakakku. Kak Alya, yang meski kalau di luar busananya selalu tertutup, tapi kalau sudah di dalam rumah sering sekali nyaris telanjang.

Pengalaman Alya 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang