Part 4

5.4K 15 0
                                    

   It's published💌

"Kak..." panggilku.

"Hmm? Apa dek?"

"Malam ni tidur bareng lagi yuk...”

"Tidur bareng? Kamu udah ngantuk emangnya?"

“Belum sih kak… pengen guling-gulingan sama kakak aja sampai ngecrot, hehe”

“Huuu… ngecrot, ngecrot… enak aja! Kan kemarin malam adek udah bobok di kamar kak Alya?”

“Hehe.. iya sih kak, abisnya kebayang terus sama yang kemarin siang”

Aku mengingat kejadian hari sebelumnya di mana kak Alya nekat menemui peminta sumbangan dengan telanjang badan, Walau hanya berdiri di balik pagar yang tertutup plastik fiber hitam, tetap saja apa yang dilakukan kak Alya membuatku tegang dan panas atas bawah.

Itu saja baru berdiri di balik pagar dan masih di dalam halaman rumah kami, entah bagaimana kalau kak Alya sampai nekat bertelanjang badan sampai keluar rumah, dan membayangkannya saja sudah membuat penisku menegang sangat keras hingga malamnya aku tak tahan dan mengerjai kakakku di kamarnya. Apalagi kalau bukan karena nakalnya kakak kandungku..

Alya

“Males ah! Bed cover sama cd kesukaan kakak ampe kotor tuh belepotan peju kamu, awas ya ngga dicuci! Kakak ngga bolehin kamu ngecrot lagi.. huuu..” ledek kak Alya dengan gaya manyunnya yang imut itu.

“Kan adek udah janji bakal cuciin semuanya kak.. mau ya kaak..?”

“Hihihi.. bolehin gak yaah?”

“Hehe, bolehin donk kaak?” tanyaku lagi.

Aku betul-betul pengen pejuin kakakku yang cantik ini lagi seperti malam sebelumnya.

“Hihihi… dasar kamu tuh… Jadi kamu pengen nge crot sebelum tidur yah dek?”

“Iya kak… pengen ngecrot tin badan kak Alya pake peju aku, hehe”

“Dasar porno, kakak sendiri dicabuli terus, di pipisi lagi pake peju!”

“Abis kak Alya gemesin sih.. hehe..”

“Kayak semalem donk dek?”

“Hehehe.. iya nih kak.. Pleasee..”

“Bener nih cuma mau gitu ajah?”

“Hah? maksudnya kak?”

“Hmm… sekarang jam berapa yah?”

“Baru jam sebelas kak”

“Tuh… masih jam sebelas. Cepat banget sih kamu boboknya…”

“Biarin, lagian gak tahu pengen ngapain lagi”

“Pikiranmu cabulin kakak terus sih… hihihi”

“Hehehe… kakak juga siih..”

“Hmm… jam segini di luar rumah udah sepi kan yah, dek?” tanya kak Alya sambil senyum-senyum manis.

“Iya kak, kenapa?”

“Buka celana kamu, terus lihat kakak yah dek…” ujar kak Alya mengedipkan mata.

Aku yang bingung dia mau apa hanya menuruti saja perintahnya, aku pun membuka celanaku dan langsung memegang penisku yang mulai menegang di depan kak Alya.

Dengan senyum-senyum melihatku, kak Alya juga membuka celana legging ketatnya dengan perlahan di depanku, bagian bawah tubuhnya kini terbuka! Paha, pantat dan vaginanya yang tembam berbulu halus di atasnya terpampang bebas untuk dilihat.

Pengalaman Alya 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang