Part 9

2.3K 6 0
                                    

  It's published💌

Sesampainya di dalam, aku terpana melihat pemandangan yang tersuguh kan di depan mataku ini. Aku melihat posisi Kak Alya sedang terlentang dengan wajah menoleh ke arahku. Kak Alya masih menggunakan kemeja dengan kancing yang terbuka semuanya, memperlihatkan buah dadanya yang putih terpampang kemana-mana.

Sedang celana dalamnya sudah tidak terpakai lagi. Sambil mendekati kak Alya yang rambutnya tampak kusut dan wajahnya merona merah padam, aku lihat kakakku sedang bernapas terengah engah. Membuatku semakin penasaran apa saja yang terjadi pada kak Alya, terutama saat si Bapak itu bersamanya dalam satu ruangan. Jangan-jangan Kak Alya..

“Kak? Kak Alya?”

“Apa adeek? Hihihi..” tanya kak Alya sambil memutar tubuhnya sehingga kini dia berposisi telungkup.

Dia juga memasang wajah imut. Bisa-bisanya dia berekpresi imut begitu, padahal sekarang aku sedang panik bukan main.

“Iih! Kakak kok sempet-sempet nya sih ketawa?” tanyaku sebal.

“Teruus.. kakak harus nangis? Gitu? Ngga ah..” kakakku menjawab sambil bangkit duduk dari tidur telungkupnya.

Kak Alya benar-benar seperti menganggap hal ini bukan sesuatu yang besar. Kakakku benar-benar perempuan nakal. Melihat posisi duduknya yang menyamping dan setengah telanjang seperti ini, tiba-tiba pusing kepala bawahku kambuh lagi.

Bisa secepat ini kak Alya membuatku tegang? Apalagi dari tadi aku hanya kebagian kentangnya saja.

“Kak Alya abis diapain sih sama bapak itu? Pake masuk ke kamar kakak segala..” tanyaku penuh rasa penasaran pada kakakku yang ternyata nakal ini.

“Umm.. kak Alya habis diapain yah sama bapak itu? Menurut adek.. kakak diapain donk?” Kak Alya malah menjawab dengan balik bertanya dengan gaya manja dan imut. Duh, aku benar-benar ga kuat tiap kali kak Alya bergaya seperti ini!

“Jangan-jangan.. kak Alya..”

“Hihihi.. mau kakak ceritain yaah? Adek keluarin aja burungnya, pasti udah gak tahan kan dari tadi?” suruhnya seperti tahu apa yang ingin aku lakukan.

Aku pun tidak menunggu lagi untuk mengeluarkan penisku yang sudah poll menegang sejak melihat kak Alya dalam pose ikut-ikutan nya.

“Ayo kaak.. ceritaiin..”

“Hihi.. adek mukanya jelek banget kalo lagi mupeng, mending mupeng sama pacarnya, ini malah sama kakak kandungnya sendiri..”

“Kaak!” hardik ku sambil memasang muka super memelas.

“Iya iya.. Adek ingat kan waktu kak Alya tinggal ke dalam mau ganti baju, terus adek keluar buat bukain pagar?”

“Iya kak.. adek liat si bapak itu udah ngga ada di ruang tamu, dia nyusul yah? Kurang ajar tuh orang”

“Ummm.. engga juga sih dek, tapi…”

“Tapi apa kak?”

“Tapi kakak yang ngajak dia ngumpet di kamar, hihihi..”

“Hah?! Se..serius kak Alya? Jadi tadi..”

“Iya… Lagian kalau si bapak tadi masih di ruang tamu, adek gimana donk ngejelasinnya sama Papa Mama?”

“Ugh.. Iya sih kak.. tapi bukannya dia malah tambah kurang ajar kak?” dadaku jadi berdebar membayangkan pria tua itu dan kakakku yang cantik berduaan di dalam kamar. Aku penasaran apa saja yang sudah mereka lakukan.

“Iya tuh dek, padahal udah kakak suruh jangan berisik, malah grepe grepe in kakak, tua-tua nakal juga yah tuh bapak.. sama kayak adek, hihihi... gak kebayang deh kalo tuanya adek kayak gitu”

Pengalaman Alya 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang