part 19

3K 3 0
                                    

   It's published💌

Hari sudah sore banget. Setelah mengikuti les bimbel yang cukup membosankan itu aku membeli minuman soft drink di luar bangunan bimbel. Uang yang kulihat di dalam dompet benar-benar pas-pasan.

Andai tidak dijemput kakakku sebentar lagi, pastinya aku akan pulang berjalan kaki karena merelakan uang naik ojek ini untuk melepaskan dahaga di sore hari.

Tapi untungnya kak Alya akan menjemput ku sore ini. Aku benar benar tak sabar untuk bertemu dengan kak Alya lagi dan menghabis kan sisa waktu hari ini untuk memeluknya dan berguling gulingan lagi.

Apalagi siang ini aku masih merasa sangat kentang. Aku sangat merindukan masa-masa mesum ketika tengah berduaan dengan kakakku. Setelah kutunggu cukup lama, entah kenapa kak Alya belum muncul-muncul juga.

Apa kak Alya ada kenapa-kenapa di perjalanan menuju kemari? Aku sampai membayangkan peristiwa yang membuat kak Alya harus berurusan dengan orang asing lagi yang berujung… Ah, segera ku tepis dan membuang jauh-jauh pikiran itu. Kak Alya pasti datang kemari.

Kecuali bila kak Alya ada urusan mendesak yang akhirnya membuat kakakku tertahan hingga belum bisa berangkat menjemput ku. Untuk membuang pikiran itu aku segera menghubungi kak Alya, dan langsung tersambung.

"Kak, kok belum jemput aku sih?" tanyaku di telpon yg belum juga di jemput kak Alya dari tempat bimbel, karena motorku sedang rusak jadi aku minta tolong sama kak Alya.

"Iya dek, ini juga rencananya pengen jemput..”

“Aku udah nunggu dari tadi nih kaak..”

“Hihihi... adek kangen yah sama kak Alya?”

“Iya nih kak, buruan doonk..”

“Ummm... tapi teman-teman adek tiba-tiba pada datang ke rumah nih..." jawab kak Alya dengan agak gelisah di sana..

"Hah?! Siapa sih?”

“Siapa lagi kalo bukan teman-teman mesum kamu itu tuh...”

“Aduh! Suruh mereka tunggu aja deh kak, kakak ke sini dong cepetan jemput aku.."

"Iya.. tapi.... uuugghhhh...." mendadak suara kak Alya melenguh manja dengan tiba-tiba.

"Kak? kak Alya?"

".... teman-temannya nakal tuh dek... sshhhh... adeeeek... eegghhhh, baju kak Alya jadi robek tuh kan! Jangan donk Do... geli... kamu juga Bono. Feri, Yanto, tangannya pada nakal banget sih?" ujar kak Alya tak sadar bicara sendiri menghadapi mereka semua ketika berbicara denganku.

"Kak? Kak Alya ? Kakak!?"

"Aduh dek, gimana nih? Kayaknya kakak gak bisa jemput kamu deh... teman-temenmu nakal banget sih... kamu bisa pulang sendiri kan?”

“Loh?! K-kok?”

“Tapi buruan yah dek, liatin deh mereka ngapain aja ke kakak nih, bandel banget loh, hihihi..." tiba-tiba panggilan terputus. Aku kini semakin panik. Kakakku kembali dicabuli oleh teman-temanku!

Segera aku cari pangkalan ojek terdekat. Aku ingin segera menyelamat kan kakakku dari teman-temanku, tapi uangku habis. Terpaksa aku jalan kaki ke rumah. Cukup jauh tentunya bila berjalan. Kak Alya... tunggu aku, aku tak rela kalau kakak diapa-apain oleh mereka!

Aku berlari pulang. Di tengah jalan aku coba hubungi kak Alya lagi, tapi tetap tak diangkat. Aku sungguh geram memikirkan kejadian ini, tapi entah kenapa aku malah penasaran seperti apa dan sejauh mana mereka memperlakukan kak Alya. Padahal baru saja aku tak ingin kalau kakakku diapa-apakan lagi oleh orang-orang yang tak jelas. Kini celanaku mendadak semakin sesak. Kak Alya…

Pengalaman Alya 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang