Bab 32 || Melindungi

199 61 2
                                    

🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋

"Huhu padahal baru aja gue beli kemarin hiks" Isak risa menatap ponselnya yang sudh terbaring tidak sadarkan diri

Ceklek!

Bunyi pintu kamar risa yang terbuka membuat risa langsung menatap ke arah pintu kamar nya.

"Apasih d-"

"Abangg!!!!, ponselll!!!" Teriak risa menunjuk ponselnya, bahkan ia tidak menghiraukan luka nya

"Napa ponsel lo, knapa lo menangis?" Tanya dani bersedekap dada dan tidak mengikuti arah tunjuk risa

"Ituuu" Tunjuk risa ke arah ponselnya, walaupun ia sedang berantem dengn dani perkara yang dani jalan berdua dengan celine bukan berarti di saat seperti ini ia tidk membutuhkan kakanya

Dani langsung mengikuti arah tunjuk risa dan seketika bola matanya melebar kala melihat ponsel milik adeknya sudh pecah pecah di lantai dengn kondisi mati.

"Lo apain HP lo??" Tanya dani menatap risa yng sedang menunduk lekat lekat, ia kembali terkejut kala mendapati kaki adeknya terluka

"Hahhh..." Dani hanya bisa menghela nafas panjang lalu mendekat ke arah kasur milik adeknya, tidk lupa ia mengambil kotak p3k, ia juga sedikit berjinjit dan hati hati agar tidak terkena juga

"HUWAAAAAA HIKSS BELI PONSEL BARU YOK BANG" Tangis risa yang nyaring itu membuat dani terkejut dan langsung menatapnya dengn tajam

"Iyaa! Tapi diem dulu!" Jawab dani seraya meraih kotak p3k, setelahnya ia langsung mendekat ke arah kasur risa

"Jelasin! Knpa bisa gtu?" Tanya dani sembari duduk di pinggiran kasur

"Kan ian ngebikin aku salting dan aku ga sengaja lempar hiksss" Jelas risa sangat singkat tetapi dani dengan cepat bisa memahami, ingin rasanya ia tertawa tetapi melihat wajh adeknya yng sudh sembab ia mengurungkan niatnya

"Sini kaki lo!" Pinta dani membuat risa langsung menyodorkan kakinya

Dani pun mulai mengobati kaki risa secara perlahan, walaupun perlahan seperti itu risa tetap merasakan yng nama-Nya perih.

"Sshh hati hati bang!" Ucap risa membuat dani menatap nya sekilas

"Ini udh hati hati" Bales dani datar

"Gimana kak amel bang?" Tanya risa menatap dani yng tengah mengobati nya

"Dia nggk blas chat gue, tadi selepasnya dari dapur gue mau ke rumahnya eh dengerin teriakkan lo gajdi" Bales dani membuat risa manggut manggut

"Yaudh bang habis ini ke rumh kak amel aja, tetapi setelah pulang nya harus beliin gue HP baru" Ucap risa dengn entengnya membuat dani menatapnya dengn datar

"Kekurangan duit lo? Beli lah sendiri"

Pak!

"Sshh, abang!!!" Pekik risa kala dani sengaja memukul lukanya! walaupun terasa sakitnya hanya sedikit

Favorite girl ketos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang