17

552 74 13
                                    

" Kalian berdua harus tau , kalo sahabat kita "Adara Ruby Sanjaya" dan Gibran , Mereka ternyata..... "

" n-nau, plis jangan " cegah adara

" Kenapa? Mereka berhak tau loh " Adara menggeleng frustasi , Adara takut mereka akan membencinya karna ini

" Rasya , Irsyad kalian tau apa yg gue liat di rooftop? " Mereka menggeleng

" Gue liat Adara sama gibran kejar-kejaran aaahh gemes bgt " ujar Naura kesenangan , tapi tidak dengan yg lainnya , mereka diam karna bingung dengan ucapan Naura , begitu juga dengan Adara

" Maksud kamu Nau?"

" Iss kalian ini masa ga paham ,itu artinya sahabat kita ini udah Deket bgt sama gibran , jadi Dar kapan nih mau di official kan ? " Tanya Naura sambil memainkan alisnya

" Ya ampun Nau , jadi yg di tutupi Adara itu soal hubungan nya sama gibran? " Naura mengangguk

" Lagian Dar hal kaya gini ngapain sih pake di rahasiakan segala ,kaya sama siapa aja deh Lo " Adara hanya tersenyum kecut

" Huh , untung aja Naura nya mikirnya gitu . Gue kira dia denger pembicara gue sama gibran " batin Adara lega

Naura menatap mimik wajah Adara yg terlihat tenang ,tidak seperti tadi yg terlihat begitu tegang . Takut jika kebohongan yg lebih besar terbongkar

" Dar , gue harap pikiran gue salah . Tapi kalo Lo ada di balik semua hal terjadi ,gue bener bener kecewa sama Lo dar " batin Naura sambil menatap Adara Lamat

***

Gibran berjalan keluar gerbang sekolah nya dan berdiri di depan menunggu seseorang

Naura yg juga baru keluar langsung saja menghampiri gibran

" Hai gib " sapa Naura , gibran menoleh menatap Naura dan tersenyum

" Hai kak " balas gibran

" Ngapain di sini ? Nungguin siapa? " Tanya Naura

" Oh , ga ada sih kk , cuma lagi nunggu angkutan umum aja . Emm kakak gak pulang bareng kk Rasya?" Tanya gibran

" Enggak , dia ada rapat OSIS bareng Irsyad juga . Aku juga lagi nunggu jemputan di sini " jawab Naura , gibran mengangguk kemudian mereka sama-sama terdiam

" Eh , tuh gue udah di jemput . Mau bareng ga gib ?"

" Gausah deh kk ,kakak duluan aja " tolak gibran dengan lembut

" Oh yaudah ,kalo gitu gue duluan yaa. " Balas Naura dan menghampiri mobil jemputan nya

" Huh , untung aja udah pergi " gibran pun mengambil ponsel nya dan menghubungi seseorang

" Naura udah pergi , buru kesini " ujar gibran kemudian mematikan panggilannya

" Gibran " gibran menoleh dan mendengus kesal saat melihat orang itu

" Yee ngambek nih ? Maaf gue lama . Lagian pas gue mau nyamperin Lo eh ada Naura . Yaudah gue balik lagi "

" Ya abis nya Lo lama , coba aja lebih cepat kan keduluan Naura kn adara ? "

Plak

" Auuhh , sakit tauu "

" Siapa suruh ga sopan gitu manggil nya Adara doang , lagian Lo marah-marah gini sama gue karna lama , ayah juga belum jemput kan ? " Ya jadi yg di tunggu gibran adalah Adara

Tin tin tin

" Nah itu ayah ,udah ayo " ajak gibran dan langsung menghampiri mobil Frans

Sementara dari kejauhan Naura melihat gibran dan Adara yg memasuki mobil yg sama

" Ada hubungan apa ya mereka berdua ? Dan siapa yg jemput mereka ya ? "

" Gue harus cari tau , pak ikutin mobil itu yaa " ujar Naura

***

Setelah selesai rapat OSIS , Rasya dan Irsyad memutuskan untuk ke cafe tempat gibran berkerja

Tapi sampai di sana , Al mengatakan jika gibran belum datang

" Emang gibran udah pulang sekolah sya ? " Tanya Al

" Sekolah bubar 3 jam lalu bang , seharusnya gibran udah di rumah sih . Mungkin dia di rumah kali yaa. " Jawab Irsyad

" Dia ga ada di rumah nya , gue baru dari sana " balas Al

" Terus gibran nya kemana dong ? "

" Gue gak tau , ga biasa nya dia kek gini ga ngabarin gue " jawab Al

Ting

" Eh ini gibran ngechat gue " ujar Al dan membuka chat dari gibran

" Dia ijin ga masuk karna ada urusan mendadak " Al memberitahu kn isi chat gibran

" Urusan mendadak apa? " Al mengedikan bahunya tak tau

***

Mobil frans masuk ke pekarangan rumah mewah yg baru saja dia beli di Jakarta , frans memutuskan untuk membeli rumah ini karna dia memutuskan untuk tinggal di sini , agar tak begitu jauh dengan gibran dan bisa terus melihat gibran, ya walaupun rumah ini tak begitu besar dengan rumah utama frans

" Ini Rumah ayah ? " Tanya gibran

" Iya , ayah udah mutusin untuk beli Rumah ini agar tak begitu jauh darimu " jawab nya

" Ayo masuk , Ruby ayo sayang " ajak Maxim dan merangkul gibran untuk masuk ke dalam

Adara berhenti dan membalikan badannya , Adara merasa ada yg sedang memantau nya dari jauh

" Ruby ayo masuk , kenapa masih di luar " ujar frans

" Iya om " balas Adara

" Perasaan gue aja kali yaa " setelah nya Adara pun masuk ke dalam rumah

Setelah Adara masuk , Naura yg emang sedari tadi mengikuti mereka dan mendengar semua percakapan mereka

" Ayah ? Itu ayah nya gibran? " Heran Naura melihat rumah orang yg di panggil ayah oleh gibran begitu besar

" Kalo itu ayah nya gibran , kenapa gibran harus kerja ? Dan bukannya gibran adalah anak beasiswa ? Kalo ayahnya orang kaya gibran ga akan membutuhkan beasiswa apalagi harus kerja "

" Siapa sebenarnya gibran? Apa maksudnya menyembunyikan hal ini . Dan dia gibran ataukah dia adalah gie ? " Batin Naura

Naura pun memutuskan untuk pergi dari rumah itu sebelum ada yg mengetahui keberadaan nya di sini

TBC

Maaf ya guys lama up nya , tapi ini Masih hari Sabtu kan ? Berarti ga ingkar dong aku up nya di hari Sabtu , walaupun aku up nya di jam segini 😁

Oke deh sampe ketemu lagi di part selanjutnya di hari Sabtu mendatang byee 😘

Gib Or Gie ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang