Di pagi harinya Rasya memasuki kamar Gibran , terlihat Gibran yg masih tertidur pulas di tempat tidurnya
" Gie bangun" ujar lembut Rasya dengan sedikit mengelus kepalanya, bukannya terbangun justru perlakuan Rasya membuat Gibran semakin nyaman dalam tidurnya membuat Rasya terkekeh gemas melihat nya
" Hei bangun dulu yuk , kita sarapan di bawah , Ada mama loh Gie " Gibran pun langsung membuka matanya saat mendengar bahwa ada Salma , itu artinya Salma sudah pulang
" Mama udah pulang kak ? " Rasya mengangguk
" Iya , mangkanya ayo bangun . Kita serapan di bawah sama yg lainnya " jawab Rasya
" Aku mau bersihin badan dulu Kak " Rasya mengangguk dan membantu Gibran untuk ke kamar mandi membersihkan dirinya
Setelah nya Rasya mengambil pakaian Gibran yg akan di pakainya
" Sini biar kakak bantu " Gibran dengan cepat menolak
" Aku sendiri aja , kakak hadap sana ihh malu aku "
" Malu apa sih ,lagian pas kamu mandi juga Kaka udah liat tuh " ujar Rasya menggoda Gibran
" Iih kak , hadap sana " Rasya hanya terkekeh dan membalikkan badannya menuruti Gibran
Gibran pun mulai memakai pakaiannya walaupun sedikit kesusahan tapi akhirnya Gibran pun berhasil
" Udah ? " Gibran berdehem
" Yaudah yuk sekarang kita keluar " ujar Rasya dan langsung menggendong Gibran membuat Gibran terkejut
" Loh aku nya di gendong? " Tanya gibran
" Ya terus harus gimana? Kalo bawa kursi roda nya susah dong Gie , kita kan harus turun tangga " jawab Rasya
" Oh iyaa , kakak ga keberatan gendong aku ?" Rasya terkekeh
" Berat ? Ringan gini kaya kapas . Selama sama om itu kamu ga di kasih makan yaa ? Liat ini pipi Lo dulu yg gembul ini malah udah ilang " Ejek Rasya dan mencubit pipi Gibran gemes
Gibran yg di cubit pipinya pun kesal dan memukul Rasya
Skip
Di meja makan hanya ada keheningan, yg terdengar hanya dentingan sendok yg beradu dengan piring
" Mah tolong dong ambilin ayam kecap nya" suara Irsyad memecah keheningan itu
Salma pun mengambilkan ayamnya dan menaruh ayam itu di piring nya
" Makasih mah " salma hanya tersenyum
" Gie mau nambah ?" Gibran menggeleng karna nasi di piringnya juga masih banyak , hanya lauk nya saja yg tinggal sedikit
" Eum mah , aku mau ayam kecap nya juga " Salma hanya melirik Gibran tanpa menggubris ucapan Gibran seolah-olah tak mendengar apapun
Gibran yg merasa di abaikan pun langsung menunduk sedih
" Gie mau ayam nya ya ? Mau paha atau yg dada?" Tanya Fatir , gibran yg menunduk langsung menatap kearah Fatir dan menggeleng
" Aku udah kenyang pah, kayanya aku mau istirahat aja di kamar " jawab Gibran
" Yaudah kalau gitu kakak antar ke kamar ya " kata Rasya dan bangkit dari kursinya
" Duduk Rasya , selesaikan sarapan kamu " tegur Salma dan setelah nya menatap ke Gibran
" Dan kamu , kalau sudah kenyang ya duduk saja dulu di sana . Jangan menganggu orang yg lagi sarapan hanya karna untuk mengantarkan kamu ke kamar " ketus Salma
" Mah/ Salma " tegur Rasya dan Fatir bersamaan
" Iya mah , maaf " ujar gibran menunduk ,jujur Gibran sudah ingin Sangat menangis dengan perlakuan Salma Padanya , tapi dengan sekuat tenaga Gibran menahan tangisannya agar tak tumpah di hadapan yg lainnya
" Kamu harus sadar diri Gibran , kalo kamu itu akan menjadi beban untuk semua orang " Gibran tercengang karna Salma memanggil nya dengan Gibran ? Bukannya Seharusnya Salma memanggil nya Gie seperti Fatir dan Rasya , kalo Irsyad? Ntahlah Irsyad akan memanggil nya apa , apa karna Irsyad tak pernah bicara bnyak dengan nya
" CUKUP SALMA , KAMU KETERLALUAN " bentak Fatir karna sudah tidak tahan dengan tingkah laku Salma pada Gibran
Trang
Salma membanting sendok itu dan langsung pergi dari sana . Fatir langsung menghela nafas berat dan langsung menyusul Salma
" Puas gib ? Kau merusak pagi ini " sindir Irsyad
" Irsyad ! " Tak ingin berdebat dengan Rasya Irsyad pun langsung mengambil tasnya dan berlalu meninggalkan meja makan untuk pergi ke sekolah nya
" Kakak antar ke kamar ya " Gibran pun mengangguk , Rasya pun menggendong Gibran untuk ke kamar nya
****
Sementara di kamar Salma sedang menangis. Fatir datang dan langsung memeluk istrinya untuk menenangkannya tapi Salma memberontak di pelukan Fatir
" Maaf salma , maafkan aku " Salma terus menangis di pelukan Fatir
" Aku mohon jangan benci Gibran , Gibran tak tau apapun yg terjadi . Anggap semuanya seperti dulu sal , Anggap dia anak kita , dia Gie "
" Setelah aku menganggap nya anakku , lalu dia akan di ambil kembali dengan ayah kandungnya ? Aku pasti akan terluka lagi mas " Fatir melepas kan pelukannya dan menghapus air mata Salma
" Kau menyayanginya kan ? " Salma dengan ragu mengangguk
" Manfaat kan waktu yg kita punya saat ini bersamanya "
" Mas, tidak bisa kah kita membawa Gibran jauh dari mereka ? " Fatir terdiam , dia juga ingin membawa Gibran pergi, tapi dia sudah berjanji pada Frans akan menjaga Gibran dan membiarkan ia membawa Gibran kembali setelah urusan Frans selesai
****
Rasya membantu Gibran berbaring di tempat tidurnya
" Mama benci aku ya kak ? " Tanya gibran
" Alasan apa yg buat mama benci sama kamu ? " Tanya balik Rasya
" Sikap mama beda sama aku kk , dan aku rasa mama benci aku karna aku sempat menghindar dari kalian "
" Kakak kan udah bilang ga ada yg beda Gie , mama mungkin capek . Nanti juga mama bersikap kaya biasa nya , percaya sama kakak yaa " jawab Rasya
" Yaudah kalo gitu kakak harus berangkat sekolah nih ,takut telat
Kan ga elit Banget ketua OSIS telat datang ke sekolah " Gibran mengangguk" Hati-hati kak " Rasya mengangguk lalu bangkit dari sana
" Kak aca ? " Rasya langsung menghentikan langkah nya dan berbalik menghadap ke gibran
" Hm ? Kenapa Gie ? "
" Kapan aku bisa kembali ke sekolah? " Tanya gibran
" Nanti tanyakan sama papa yaa " jawab Rasya dan segera pamit dari kamar Gibran
Gibran menghela nafas berat dan menatap kaki nya Lamat
" Beban " lirih Gibran
TBC