26

533 59 7
                                    

Gibran membuka matanya perlahan , meringis pelan saat tubuh nya terasa sakit dan kepala terasa pusing

" Gie ? Kamu udah bangun? " Ujar Adara yg yg memang berada di dalam menunggu Gibran

" Ka-k ru ? "

Ceklek

" Biar saya periksa pasien dulu yaa " Ujar dokter yg baru datang karna bel yg sempat di pencet Adara

" Gibran? Bisa kamu katakan apa yg kamu rasa ? " Tanya dokter itu

" Badan saya sakit dok " dokter itu mengangguk dan turun memeriksa kaki Gibran

" Apa kamu bisa merasakan kaki kamu ? " Gibran menggeleng

" Tubuh saya terasa sakit , tapi saya tidak merasakan apa-apa di kaki saya dok " dokter itu menghela nafas berat

" Pak , bisa ikut keruangan saya . Karna ada yg akan saya katakan tentang kondisi pasien " Frans mengangguk dan ingin mengikuti dokter itu keluar

" Katakan di sini saja dok , saya juga ingin mendengar kondisi saya " ujar gibran menahan dokter itu yg akan pergi

" Gib- "

" Katakan dok , kenapa saya tidak bisa merasakan kaki saya ? " Tanya gibran

" Gie tenang okey " saut Adara

" Dokter , kaki saya baik-baik saja kan ? TOLONG JAWAB DOK "

" Gibran , tenangkan diri kamu " tegur Frans

" Baiklah jika kamu ingin mendengar langsung keadaan kamu , sesuai dengan yg saya katakan sebelumnya pak , pasien mengalami cedera di bagian sumsum tulang belakang nya yg menyebabkan pasien kehilangan fungsi sensorik dan motorik di bagian tungkai bawahnya " dokter itu menjeda ucapan

" Dengan berat hati saya nyatakan pasien mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya " kabar ini begitu mengejutkan bagi semuanya, termasuk Gibran

" A-apa? Nggak , nggak mungkin " Gibran menggeleng tak terima

" Gue gak mau lumpuh " lirih nya pelan , Frans langsung menghampiri gibran dan memeluk nya

" Gib- "

" NGGAK , GUE GAK MAU . GUE GAK MAU LUMPUH AARRGGGHH " Bak kesetanan Gibran terus memberontak di pelukan Frans

" Gibran tenang , jangan kaya gini sayang. "

" A-ayah Gibran gak mau lumpuh ayah hiks hiks Gibran gak mau hiks "

" Kita akan cari cara agar kamu bisa berjalan lagi hm ? Ayah akan usahakan " Frans juga begitu terpukul mendengar fakta bahwa Gibran harus mengalami kelumpuhan di kakinya

" Ayah gak akan ninggalin Gibran kan ? Ayah gak akan buang Gibran kan yah ? Ayaah- "

" Stttt , ayah ga akan lakuin itu . Ayah akan selalu ada buat kamu , ayah akan selalu nemenin kamu , ayah ga akan pernah ninggalin kamu nak " jawab frans dan memeluk erat Gibran

" Jangan tinggalin Gibran ayah hiks"

" Enggak , ayah di sini , ayah gak akan ninggalin kamu " balas Frans dan mencium serta mengelus puncak kepala Gibran

" Dan ada gue Gie , gue juga akan selalu ada di dekat Lo " saut Adara yg tersenyum, Gibran juga membalas senyuman Adara

" Liat kedekatan Lo sama orang itu , apa mungkin Lo bakal balik ke keluarga kandung Lo Gie ?" Batin Rasya yg melihat dari balik pintu ruangan Gibran

Sebelumnya Rasya Ingin mengunjungi Gibran , tapi dia mengurungkan niatnya saat melihat interaksi Frans dan juga Gibran

Iri ? Tentu saja Rasya iri , bukan nya Seharusnya ia dan keluarganya yg berada di sisi Gibran ?

" Sya ? Ga jadi masuk ? " Tanya Fatir yg baru datang sehabis mengurus administrasi Rasya

Rasya hari ini di perbolehkan untuk pulang , tapi Rasya meminta ijin untuk menemui Gibran dahulu sebelum pulang sementara Fatir pergi mengurus administrasinya

" Kita pulang aja pah " jawab Rasya dan melenggang pergi meninggalkan Fatir

Fatir melirik ke dalam ruangan rawat Gibran membuat Fatir paham dengan sikap Rasya barusan

TBC

Gib Or Gie ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang