29

313 53 6
                                    

" maksud ayah apa ? " Tanya gibran, Frans hanya menatap Gibran Dengan tajam

" Saya tidak ingin merawat orang lumpuh seperti mu "

Deg

" A-ayah.. "

" Kau hanya akan menjadi beban di kehidupan saya " gibran tak percaya Frans mengatakan hal itu padanya

" Bukannya ayah bilang kalau ayah tidak akan pernah meninggalkan aku  ? Lalu kenapa sekarang ayah mengatakan hal itu ? Aku beban buat ayah ? " Tanya gibran tak percaya

" Ayah , kenapa baru sekarang yah ? Kenapa di saat keadaanku seperti ini ayah baru mencapakkan aku ? Ayah sudah membuatku jauh dari keluargaku sekarang ayah akan membuang ku ? " Tanya gibran

" Jauh? Dia papamu kan ? Kembali padanya . Dia masih menerima mu dengan lapang dada " jawab frans

" Frans ! " tegur Fatir , Fatir tak tau mengapa tiba-tiba Frans harus mengatakan hal menyakitkan ini pada Gibran

" Kenapa? Bukannya ini yg kamu mau ? Kamu mau merawat Gibran kn ? Ambil Fatir , bawa dia bersama mu " jawab frans , setelah mengatakan hal itu Frans ingin pergi meninggalkan ruangan ini , dengan cepat Gibran menahan tangan Frans

" Ayah gib mohon ayah , jangan pergi , jangan tinggalin Gibran " Frans  dengan cepat langsung menghempaskan tangan Gibran dan melenggang pergi

Gibran langsung berteriak memanggil Frans agar tak pergi

Bruk

" Ayaaahhh hiks "

" Gibran ! "

Fatir langsung membantu Gibran yg terjatuh dari ranjangnya karna ingin mengejar Frans , bahkan infus di tangan nya terlepas membuat punggung tangan Gibran mengeluarkan darah

"AAYAAAHHH hiks jangan pergi "

" Gie ada papa di sini , sekarang kamu sama papa yaa " ujar Fatir menenangkan Gibran

" Ayah hiks , ayah Gibran mau ayah hiks hiks " Fatir memeluk Gibran dengan erat

" Ada papa nak , papa rindu sekali sama kamu . Kamu ga rindu sama papa hm ? " Gibran hanya diam dan masih saja menangis sesegukan

" Maafkan ayah Gibran " batin Frans yg melihat di balik pintu , Frans belum benar-benar pergi dari sana

****

Setelah kejadian beberapa hari lalu Gibran banyak diam ,bahkan Rasya yg selalu datang menjenguknya selalu di abaikan oleh Gibran

" Gie ? Mau sampai kapan kamu diam terus ? Kamu ga suka ya kembali kekeluarga kamu ? Kamu lebih suka tinggal bersama om itu ?" Tanya Rasya yg jengah akan sikap Gibran

Ceklek

" Permisi, saya ingin memeriksa keadaan pasien dulu yaa " ujar dokter yg baru Masuk

Rasya pun menyingkir dan membiarkan dokter memeriksa keadaan Gibran

" Keadaan nya sudah sangat baik , hari ini juga sudah boleh pulang "

" Apa kaki saya bisa sembuh dok ? Apa saya nanti bisa berjalan lagi ? " Tanya gibran " dokter itu sempat terdiam sebentar membuat Gibran paham

" Saya akan lumpuh selamanya ya dok ? " Tanya gibran, dokter itu membalas dengan senyuman

" untuk kaki kamu jangan berkecil hati ya , kamu pasti bisa berjalan lagi yg penting kamu harus rutin melakukan terapi otot-otot pada kaki kamu insyaallah kamu akan bisa berjalan normal lagi " jawab dokter itu

" Harus tetap semangat okey , kalau begitu saya tinggal ya " lanjut dokter itu dan keluar dari ruangan Gibran

" Gie ? " Panggil Rasya , namun Gibran masih tetap diam ,Rasya hanya menghela nafas berat dengan sikap Gibran

" Mungkin kamu masih mau sendiri dulu ya Gie? Kalau begitu kakak keluar yaa , kalau ada apa-apa panggil aja , Kakak di depan " ujar Rasya , namun belum sampai Rasya menggapai pintu nya ucapan Gibran mengentikan langkahnya

" Aku cuma beban kak " Rasya berbalik menghadap kearah Gibran menunggu Gibran melanjutkan ucapannya

" Aku sudah menjauh dari kalian dan memilih untuk tetap bersama ayah Frans , tapi ayah Frans pergi meninggalkan aku karna aku lumpuh . Bagaimana bisa kalian menerima ku kembali dengan keadaan Ki seperti ini kak ? Aku hanya akan menjadi beban untuk kalian " jawab gibran

" Aku orang yg gak tau diri jika aku menerima kebaikan kalian setelah apa yg aku buat kk "

" Gak ada yg menganggap kamu seperti itu Gie , yg lalu biar lah berlalu . Kita mulai semuanya dari awal " jawab Rasya

" Sekarang yg kk harap kamu kembali sama kita Gie , mau bagaimana pun keadaan kamu kk ada di sisi kamu " lanjutnya

" Kak aca " Rasya tersenyum dan langsung memeluk Gibran

" Kakak rindu panggilan itu Gie " Gibran tersenyum dan membalas pelukan Rasya




TBC



Gib Or Gie ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang