Ikaris memberhentikan mobilnya ketika sudah memasuki kawasan dari alamat yang telah ditentukan. Menatap pesan yang berisi alamat dan menatap gerbang mansion secara bergantian, seakan tidak menyangka dan tidak yakin apakah benar mansion sebesar itu sesuai dengan alamat yang dikirim Ares.
"Yang benar saja, idiot.. sebesar ini mansionnya? Gk salah alamat kan?"
Ikaris masih meyakinkan diri apakah tempat itu benar atau tidak, ditengah lamunannya Ikaris dikejutkan dengan ketukan di kaca mobil. Membuka kaca mobil tersebut lalu mencondongkan kepala menatap pria dengan setelan kemeja hitam dengan earpiece yang ada di telinganya, Ikaris meyakinkan bahwa ini bodyguard mungkin, atau penjaga gerbang saja, Ikaris tidak ingin memusingkan hal itu yang penting apakah alamatnya benar atau tidak.
"Pergilah dari sini jika tidak ada keperluan", ucap pria tersebut singkat seakan mengusir Ikaris.
Ikaris menunjukkan pesan dari Ares yang menunjukan Ikaris lah diundang oleh Ares sendiri.
"Aku diundang oleh tuan Ares sendiri, yang desas-desusnya dia adalah bos kalian, apa benar alamatnya disini?"Ikaris menatap pria didepannya yang berkomunikasi melalui earpiece nya, seketika pintu gerbang terbuka dan pria tersebut mempersilahkan Ikaris untuk memasuki kawasan mansion Ares.
"Selamat datang calon anggota kami, benar ini tempatnya. Silahkan masuk dan segeralah menuju ruangan tuan Ares. Aku sudah menghubunginya barusan, Ares menyuruhmu langsung keruangannya, kamu bisa bertanya anggota mafia disana untuk mengantarkanmu ke ruangannya"
Ikaris menganggukan kepala dan tersenyum kepada pria tersebut saat mempersilahkan masuk.
"Baiklah, baiklah, terima kasih"Ikaris segera menjalankan mobilnya untuk memasuki kawasan mansion Ares, sedikit bingung untuk memarkirkan mobilnya dimana takut jika ia memarkirkan mobilnya sembarangan.
"Ah sudahlah, kuparkirkan disini saja*
Ikaris memarkirkan di halaman rumah yang bersebelahan dengan mobil lain yang diduga itu milik Ares atau anggota lainnya.•••
Disisi lain ketika Ares mendapatkan panggilan jika Ikaris sudah berada di mansionnya, Ares berjalan kearah jendela yang langsung menuju halaman luar mansionnya.
Ares tersenyum melihat kedatangan Ikaris ke tempatnya, ia menghembuskan nafas lega dan membayangkan akan ada orang terampil yang bergabung dengan anggotanya.
"Welcome, Ikaris"
Ares menatap Ikaris yang mulai masuk ke dalam mansionnya lalu kembali duduk di kursi kebanggaannya menunggu Ikaris berada dihadapannya nanti.
•••
Ares mempersilahkan masuk mendengar suara ketukan pintu ruangannya, ia menatap salah satu anggotanya yang mengantar Ikaris dan menatap Ikaris di belakangnya.
"Ini Ikaris, tuan. Saya pamit."
"Terima kasih, pergilah."
Ares menatap Ikaris yang berdiri dihadapannya dari atas hingga bawah, Ikaris hanya diam menunggu Ares mengatakan sesuatu.
"Kamu Ikaris?"
Ikaris mengangguk dan menunduk hormat karena didepannya akan menjadi tuan nya saat menjadi anggota mafia.
"Benar tuan Ares, aku Ikaris. Ikaris Mallory. Alasan apa tuan mengundangku menjadi salah satu anggota mu?"
Ares menyenderkan punggung dengan menatap Ikaris dengan santai. Ikaris bisa memposisikan keadaannya dengan baik sehingga ia tidak merasa takut untuk bertemu seseorang terutama orang seperti Ares.
"Aku mengunjungi temanku di tempat pelatihan menembak, aku melihatmu berlatih dan temanku membicarakan kehebatanmu, aku tertarik maka aku akan mengambilmu untuk menjadi bagian dari anggota ku. Kamu juga bisa bela diri kan? Point plus untukmu."
Ikaris tersenyum bangga ketika Ares mengetahui kelebihannya. Ia menyibakkan rambutnya kebelakang dengan santai seakan tidak ada takutnya berhadapan dengan Ares.
"Ah itu.. iya memang aku pandai menggunakan senjataku, Dragon adalah pistol kesayanganku yang telah menemaniku dan dia andalanku, bela diri sudah kebiasaanku."
Ares terkekeh sekilas, lalu menatap Ikaris dengan bertanya-tanya.
"Kalau dilihat dari penampilanmu, apakah kamu anak geng motor? Anyway namamu bagus, cocok denganmu"
Ikaris merasa lucu dengan pertanyaan Ares, ia menahan tawa ketika Ares mengira ia adalah anak geng motor karena penampilannya.
"Kalau aku anak geng motor pasti aku kesini membawa motorku, bukan mengendarai mobil. Aku bukan anak geng motor. Aku pengangguran."
Ares hanya menganggukan kepala dan terkekeh samar, ia segera menyerahkan berkas dari Bastian untuk segera diselesaikan oleh Ikaris sebagai ujian bahwa Ikaris bisa atau tidak menetap sebagai anggotanya.
"Baiklah, baca berkas tersebut. Aku akan langsung menguji mu apakah kamu layak atau tidak dalam anggotaku. Habisi kedua orang tersebut sesuai daftar yang tertera. Namun jangan sampai orang lain mengetahui siapa pembunuh nya dan jangan sampai kau ketahuan. Jika tidak berhasil, pistol kesayanganku atau pedang kesayanganku akan siap menembus dan menggores kulitmu."
Ucap Ares dengan menunjukkan berkas menggunakan dagunya dan menunjukkan senjata kesayangannya pada ujung ruangan.
Ikaris segera mengambil berkas tersebut, dan terkekeh pelan seakan itu adalah hal yang mudah untuk dilakukan.
"Ini mudah. Tenang saja, tuan. Aku akan melakukannya kurang dari 24jam"
Ares hanya tersenyum smirk mendengar ucapan Ikaris, berharap inilah yang di inginkan Ares. Ia membutuhkan seorang yang ahli dalam menghabisi seseorang.
•••
Setelah melihat kepergian Ikaris dari ruangannya, Ares menyandarkan punggung di kursinya sambil membayangkan tampang Ikaris yang secara tiba-tiba menarik perhatiannya.
"Aku tidak mengira Ikaris terlalu menarik perhatianku, kamu lelaki tapi secantik itu, yang benar saja?"
Ares memutar kursinya kebelakang dan menatap luar jendela dengan menyebutkan nama Ikaris berulang kali sambil tersenyum tipis dan terkekeh.
"Ikaris.. Ikaris Mallory.. Ikaris Mallory.. Sangat menarik.. Puppy??"
_______
Just info
Judul berubah dari 'Castacht Croí [kerumitan hati]' menjadi 'I'amour en Mission [cinta dalam misi]'
Karena menyangkut cerita, aku menyesuaikan lagi🙏🏻 karena berhubungan dengan misi2 kedua orang tersebut
.Cerita akan terus berlanjut, komen dan vote yuk, sangat berpengaruh saat aku ngelanjutin cerita
Love you all
KAMU SEDANG MEMBACA
I'amour en Mission [Cinta Dalam Misi] >YOONMIN ONESHOT<
Teen FictionBos mafia berdarah dingin, Ares.. yang merekrut orang baru untuk masuk ke dalam anggota mafia. Ikaris harus lulus uji coba dalam misi pertamanya, apakah kamu layak menjadi anggota mafia terkuat bagi Ares atau tidak. Namun pandangan Ares melihat Ika...