✓ 2 Tiba-tiba?

64 16 1
                                    

Hari dimana Ikaris dijanjikan untuk menemui Ares telah tiba, ia terbangun sangat pagi untuk menguatkan mentalnya menghadap ke Ares. Ikaris sejujurnya sedang memikirkan sesuatu, memikirkan kenapa Ikaris dengan mendadak dapat ajakan menjadi salah satu anggota mafia, bertemu dengannya langsung saja tidak.

Ikaris menghela nafas panjang semoga menjadi hari yang memberintungkannya ketika mengunjungi mansion Ares.

"Aku tidak usah membawa apa-apa, paling Dragon ku saja yang aku bawa.. dan sejumlah uang, aku ingin makan diluar terlebih dahulu."

Ikaris mengusap pistol kesayangannya dan menempatkannya pada saku belakang dan menutupinya dengan menggunakan jaket kulitnya sehingga pistol tersebut tidak kelihatan dimuka umum.

Tanpa banyak berpikir, ia langsung keluar apartemen dan memasuki mobil nya untuk segera menuju ke alamat yang telah dijanjikan di pesan Ikaris semalam.

Ditengah perjalanan, ponsel Ikaris berdering di dashboard mobil, segera ia menepikan mobil dan mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal.

"Uh? Nomor yg tidak dikenal.. siapa lagi.."

Tanpa banyak pikir Ikaris langsung mengangkat panggilan tersebut dan menyandang punggungnya pada kursi kemudi.

"Halo?"

"Pagi, calon anggotaku"

Ikaris menduga, yang meneleponnya adalah Ares, bos mafia yang mengirimi pesan semalam, Ikaris nyaris mengumpatinya karena mengganggu perjalanan hingga harus berhenti ditengah jalan untuk mengangkat panggilan tersebut.

"O-oh.. pagi A- Tuan Ares. Apa ada sesuatu yang disampaikan?"

"Aku hanya ingin mengingatkanmu hari ini ke mansionku, aku tidak suka keterlambatan yang sudah dijanjikan"

Ikaris sedikit menahan nafas mendengar nada bicara bos nya yang dingin.

"Baiklah, aku sudah setengah jalan menuju mansion tuan"

"Bagus."

"Ba- eh??"

Belum menyelesaikan kalimatnya, panggilan dari Ares sudah terputus begitu saja.

"Dingin juga bos mafia ini, aku bahkan belum selesai dengan kalimatku"

Ikaris menaruh ponselnya ke dashboard mobil dan kembali melanjutkan perjalanan menuju mansion Ares

•••

"Dari suaranya aku yakin dia tidak akan mengecewakanku"

Ares duduk di ruang pribadinya dengan sebatang rokok mengapit di antara jari telunjuk dan jari tengahnya, menghisap batang rokok tersebut dan menyembulkan asapnya pelan sambil menyenderkan punggung di kursinya.

"Apakah langsung aku beri tugas saja dia hari ini? Untuk menguji nya dia layak atau tidak untuk menjadi bagian dari anggota ku"

Ares menatap ponselnya lalu segera menghubungi salah satu anggotanya untuk mengantarkan berkas yang dijanjikan.

"Bastian, cepatlah kemari dan bawa berkas orang-orang yang merupakan target untuk kita habisi"

"Baik, tuan Ares"

Bastian mengumpulkan banyak berkas target yang merugikan dan patut untuk dihabisi baik dari kelas bawah maupun kelas atas.
•••

✓Karakter tambahan

Bastian Louise:
Salah satu anggota mafia Ares yang ahli dalam mengumpulkan data dan berkas orang-orang yang menjadi salah satu target yang akan dihabisi oleh Ares maupun anggotanya.

Bastian Louise:Salah satu anggota mafia Ares yang ahli dalam mengumpulkan data dan berkas orang-orang yang menjadi salah satu target yang akan dihabisi oleh Ares maupun anggotanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Done for today!!

Jangan lupa vote dan komen, share ke temem kalian kalau suka cerita yoonmin ya... See u

I'amour en Mission  [Cinta Dalam Misi] >YOONMIN ONESHOT<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang