✓ 4 First Mission, Done

83 21 4
                                    

Sepergian Ikaris dari mansion Ares, ia segera melajukan mobilnya ke suatu tempat yang diketahui adalah tempat yang biasa kedua target tersebut sering berjalan. Kedua orang tersebut berada si kalangan menengah atas, perkiraan Ikaris sangat mudah karena kedua orang tersebut selalu bersama. Dan kedua orang tersebutlah yang merencanakan untuk menghancurkan organisasi Ares.

Ikaris berhenti di tepi jalan yang ia lihat tidak terlalu ramai orang yang berlalu-lalang lalu menatap foto target yang ada ditangannya dengan senyuman meremehkan.

"Ck.. akan ku habisi dalam sekali waktu sekaligus, lihat saja.."

Dengan santai Ikaris berjalan keluar mobil, tidak lupa dengan pistol yang dengan apik tersembunyi dibalik saku belakangnya yang orang lain tidak akan mengetahui nya.

Senyumannya terukir dibibir Ikaris ketika melihat kedua orang tersebut keluar dari cafe, beruntung cafe sangat sepi dan jalanan sepi penduduk, Ikaris merencanakan aksinya dengan mengelabuhinya terlebih dahulu.

"Permisi tuan, ini ada pesan dari seseorang tadi menyuruh saya untuk memberikan ini pada tuan.."

Ucap ikaris polos dengan aktingnya seakan tidak tahu kertas dari siapa itu.

"Apakah dia menyebutkan namanya?"

"Ah tidak.. aku berpapasan dengan seseorang saat berjalan lalu ia menyuruhku memberikan kertas ini pada orang yang baru keluar pada cafe, aku memberikan pada kalian karena cuma kalian yang keluar dari cafe.."

"Oh baiklah. Terimakasih"

Ikaris hanya tersenyum ramah lalu berbalik arah berubah menjadi senyuman jahat yang membuktikan bahwa rencana untuk mengelabuhi lawannya tidaklah sulit

***
Isi kertas:

[Segera temuilah aku di gudang ×××× segera, ini penting untuk merencanakan kehancuran organisasi mafia Ares, aku akan membantu kalian]

***
Ikaris terlebih dahulu sampai ke gudang yang menjadi saksi kehancuran target tersebut, ia menatap luar mobil menatap kedua orang tersebut memasuki gudang. Ikaris tersenyum senang melihatnya lalu ia memasangkan sarung tangan agar terhindar dari jejak sidik jari.

Syukurlah gudang kecil trrsebut sangat jauh dari pemukiman, jarang dan hampir tidak pernah ada orang yang kesini.

"Ayo Dragon, waktunya kita bekerja"

Ikaris keluar dari mobilnya, dan dengan santai menuju kedalam gudang yang kedua orang tersebut.

"Oh kau yang waktu itu mengasih kertasnya bukan, apakah kamu juga akan membantu kami?"

Ucap penuh harapan salah satu orang dengan mendekati Ikaris. Ikarih hanya tersenyum dan terkekeh membuat kedua orang tersebut kebingungan.

"Membantu apa? Membantu menghancurkam organisasi Ares? Oh maaf. Tuan Ares maksudku"

"Apa maksudmu? Kau bilang menyuruh kami kesini untuk merencanakan kehancuran organisasi Ares kan? Kau menipu kami?" Ucap salah satu darinya dengan marah karena merasa ditipu oleh kertas yang ia baca.

"Kurang ajar", yang berhadapan dengan Ikaris dengan sigap mengambil kayu bekas yang ada di dalam gudang dan siap menghajar Ikaris. Namun dengan keahlian Ikaris, ia mampu menghindari dan membalasnya dengan satu tembakan mengenai pelipis pria tersebut lalu tumbang seketika dengan tidak bernyawa.

"SIALAN KAU! Kau bermain-main dengan kami?! Apa tujuanmu"

Pria tersebut mulai menghajar Ikaris namun Ikaris membalas dengan tendangan dan pukulan yang ia lakukan dan menjawab pertanyaan dengan santai.

"Tujuanku? Membunuh kalian sesuai permintaan tuan Ares. Apalagi?"

Disaat lawannya lengah, Ikaris dengan cepat menembakkan pelurunya tepat kearah jantung dengan beberapa kali tembakan.Ikaris menghela nafas panjang dan tertawa remeh.

"Menghabisi kecoak seperti kalian sangat mudah sekali.. apa ku bakar sekalian kalian bersama gudang ini? Sepertinya ide bagus"

Ikaris memotret target yang sudah tidak bernyawa tersebut lalu mengirimkan kepada ares sebagai bukti.

Ikaris dengan santai mengambil dirigen berisi minyak lalu menuangkannya pada kedua mayat lalu menyebarkan pada keseluruhan gudang dari dalam hingga keluar, Ikaris melepas sarung tangannya lalu membuangnya didalam gudang, mengeluarkan korek dalam sakunya dan menyalakannya.

"Selamat menuju alam baka", dengan santai Ikaris melemparkan korek tersebut ke gudang dan dengan sekejap api mulai membakar keseluruhan gudang.

Ikaris menikmati hal tersebut dengan berdiam diri di mobilnya dan memotretnya untuk mengirimkan pesan pada Ares.

[Pesan Text untuk Tuan Ares]
/Kirim kedua foto/ "Tuan Ares, target sudah aku habisi, aku sudah membakar mereka dan gudang ini tak tersisa, aku menunggu disini terlebih dahulu."

•••

Ares dikejutkan dengan pesan yang masuk dalam ponselnya ketika sibuk membaca berkas-berkas target nya. Ia tersenyum kemenangan ketika Ares mendapatkan kabar dari Ikaris karena sudah menghabisi kedua orang tersebut.

"Diluar dugaanku kamu sangat ahli dalam hal ini ya.. Ah aku ada ide untukmu.. Tunggu untuk kelanjutannya ya, Puppy"

.
.

Kalian tau apa ide Ares untuk Ikaris nanti??

Vote dan komen kalian sangat bermanfaat buat aku untuk ngelanjutin cerita ini..

I'amour en Mission  [Cinta Dalam Misi] >YOONMIN ONESHOT<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang