Ikaris keluar dari mansion dengan membawa berkas dari Bastian berupa target yang harus segera diselesaikan. Saat masuk ke dalam mobil, Ikaris merasa ada yang memperhatikannya. Dibalik kaca mobil, Ikaris mengintip ke arah atas. Benar, Ares lah yang memperhatikannya dari jendela ruangan pribadinya, Ares tidak akan menyadari jika Ikaris menatapnya karena terhalang kaca mobil.
Ikaris menghela nafas panjang, takut jika ada sesuatu yang akan terjadi padanya setelah mendengar perkataan dari Bastian, ia langsung mengeluarkan pistol kesayangannya dari saku dan mengusapnya pelan.
"Ku harap kau menjadi keberuntunganku ya Dragon.. Untuk penawaran menginap di mansion tuan Ares, aku abaikan saja.. sangat mencurigakan"
Tanpa menunggu lama, Ikaris melajukan mobilnya keluar dari kawasan mansion Ares untuk menyelesaikan misinya yang Ikaris sendiri tidak yakin apakah akan cepat selesai pada waktunya atau tidak, dikarenakan Ares memberi misi saat waktunya sisa 4 jam saja.
•••
Ares menatap Ikaris dari jendela ruangannya yang berada di atas dengan tatapan mengitimindasi, masih terus menatap Ikaris hingga masuk ke dalam mobil dan Ares tersenyum smirk seketika saat memikirkan apa yang ingin Ares lakukan terhadap Ikaris nantinya.
"Aku harap kamu datang tepat waktu, Puppy.. aku akan memberimu hadiah"
•••
Ikaris menatap perumahan yang terlihat kuno, menatap satu persatu rumah dengan teliti untuk mencari target yang pria kurang lebih umur 30an, dengan tujuan yang sama ingin menghancurkan organisasi Ares.
Ikaris masih berdiam diri di dalam mobil dan melihat sekeliling, dan baru menyadari bahwa perumahan disini tidak memiliki cctv sama sekali. Ini akan menguntungkan Ikaris dalam membunuh targetnya, yang sulit untuk ditemukan adalah target tersebut sampai saat ini tidak terlihat. Ikaris sudah lelah menunggu orang tersebut selama 20menit, sesekali melihat arloji yang ada di lengan kirinya untuk menghitung waktu yang tersisa.
"Huh... Perumahan sesepi ini bagaimana aku bisa menemukan dia?? Lagipula di berkasnya tidak dicantumkan nomor rumahnya.. yang benar saja.."
Ikaris menunggu sudah satu jam, tidak ada orang yang berlalu lalang, namun seketika kepala Ikaris menoleh kearah sumber suara pintu yang terbuka dari sebrang terpakirnya mobil Ikaris. Ia melihat siapa yang keluar dari rumah tersebut, seakan familier lalu dengan cepat meraih berkas dengan tatapan terus menatap orang tersebut lalu menyamakan dengan foto yang terdapat di dalam berkas tersebut. Dan Ikaris baru menyadari, orang tersebut selalu keluar pada sore hari, terdapat tulisan di akhir berkas bahwa orang tersebut akan menuju suatu tempat.
Ikaris melihat arlojinya, sekarang sudah pukul setengah 5, sisa satu jam setengah ia harus menyelesaikannya. Ikaris membuntuti orang tersebut dengan jarak yang sangat jauh agar tidak terlihat dengan langkah yang perlahan sehingga tidak menimbulkan suara.
Ikaris mengikutinya hingga masuk kedalam gudang yang lumayan jauh dari perumahan, yang Ikaris duga adalah gudang berisikan senjata.
Ikaris mengintip dari luar jendela menguping pembicaraan si target dengan satu orang yang di duga partner nya.
"Ini senjata yang dimiliki oleh anggota Ares? Ini sangat menguntungkanku mendapatkan senjata ini dari tempat persembunyian senjata Ares", orang tersebut tertawa terbahak merasa ia menang mendapatkan senjata Ares.
"Oh.. jadi yang dimaksud kak Bastian soal senjata ini kah? Dia yang mencurinya? Akan kubunuh kalian berdua sekaligus dan membawa kembali senjata tersebut."
Ikaris menatap arlojinya, sudah tidak ada waktu lebih banyak lagi, waktu tersisa satu jam. Maka Ikaris mendobrak pintu gudang dan langsung membunuh partner target tersebut hingga tergeletak mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'amour en Mission [Cinta Dalam Misi] >YOONMIN ONESHOT<
Teen FictionBos mafia berdarah dingin, Ares.. yang merekrut orang baru untuk masuk ke dalam anggota mafia. Ikaris harus lulus uji coba dalam misi pertamanya, apakah kamu layak menjadi anggota mafia terkuat bagi Ares atau tidak. Namun pandangan Ares melihat Ika...