✓ 9 Harus Melarikan Diri (kinda 🔞)

86 23 2
                                    

Note: banyak kata2 kasar dan kekerasan.
___________________________________

Ikaris yang semakin risih dengan perilaku Ares yang kelewat batas, dengan tekat yang ia kumpulkan demi kebaikan dirinya, Ikaris dengan keras menampar pipi Ares hingga membuat Ares meringis dan menggeram marah.

Nafas Ikaris memburu, entah apa yang akan ia hadapi setelah menampar tuan nya sendiri.

Ares dengan tatapan dinginnya menatap Ikaris, menatapnya seakan menusuk mata Ikaris, Ares mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah karena tamparan Ikaris.

Ares terkekeh perlahan sambil mendorong Ikaris ke tembok dengan jarak yang sangat dekat dengan Ikaris, Ares mengunci pergerakan Ikaris dengan menahan kedua tangannya ke tembok di kedua sisi Ikaris.

"Kamu menamparku? Sungguh berani sekali anak anjingku ini huh.. kamu TIDAK boleh menamparku Puppy, dan jadilah anak anjingku yang patuh. Paham?"

Ucap Ares dengan tegas, menahan seluruh amarahnya agar tidak membalas Ikaris dengan kekerasan pula, karena Ares tidak mau melakukan itu, Ares ingin mengklaim Ikaris sebagai miliknya.

Ikaris mencoba mendorong Ares namun Ares makin menahan Ikaris, mengumpati dan mendorong dengan sekuat tenaga tidak akan membuat Ares pergi dari hadapan Ikaris.

"Menyingkirlah brengsek, aku sudah tidak tahan. Sudah muak memanggilmu tuan lagi, Ares. Aku kesini untuk menjadi bawahannu di anggota mu pula, kenapa memperlakukanku seperti ini hah?!", ucap Ikaris dengan teriakannya karena sudah muak apa yang Ares lakukan padanya.

Ikaris berpikir ia bergabung dengan Ares akan memperkerjakannya sesuai tugasnya sebagai seorang mafia, namun nasib berkata lain. Apa yang ada di isi kepala Ares ketika ingin mengklaim Ikaris hingga melakukan hal tersebut, seakan ingin melecehkan Ikaris.

"Kenapa? Kamu tanya kenapa? Jawabannya adalah karena kamu Ikaris Mallory. Pandangan pertama ku melihatmu sangatlah spesial, aku akan lakukan apapun yang aku mau asal kau harus menurutiku seperti anjing kecilku yang patuh.", Ares menyeringai sambil mencengkram satu pundak Ikaris.

"Dan kelakuanmu sekarang diluar batas Ares! Sialan. Kalau begini aku tidak akan datang kesini. Bukan ini yang aku inginkan!"

Ucap Ikaris sambil melirik sekilas meja disampingnya dan diraihlah vas bunga keramik untuk diarahkan ke kepala Ares, namun dengan kepekaan Ares yang tinggi langsung menghentikan tindakan Ikaris dengan menahan pergelangan tangannya dengan kuat dan membuat Ikaris memekik lalu menjatuhka vas bunga tersebut hingga jatuh pecah berkeping-keping.

"Don't. You. Dare. Ikaris", Ares langsung menahan kedua pergelangan tangan Ikaris di sisi kepala Ikaris dengan cengkraman yang kuat.

Ares membungkuk untuk menatap Ikaris dan mendekatkan tubuhnya pada Ikaris membuat jarak diantara mereka makin menipis, Ares menyeringai dengan sudut bibirnya yang masih mengeluarkan darah karena tamparan Ikaris tadi.

"Aku tuanmu, aku bosmu, Ikaris. Kamu harus menuruti perintahku. Harus. Dan aku akan melakukan apa yang aku inginkan denganmu, Ikaris Mallory. Tenang.. kau akan menikmatinya, aku tidak akan membuatmu terluka.",

Ucapan Ares sangat dingin namun Ikaris masih dengan amarahnya mencoba melepaskan dari cengkraman nya yang kuat walau nihil usahanya untuk lepas dari kandang singa ini.

"Kau sudah keterlaluan Ares. Lepaskan tanganku atau aku akan berteriak!"

Ares terkekeh, merasa lucu melihat Ikaris dengan bersihkeras untuk melepaskan diri dari cengkramannya.

"Berteriaklah, disini tidak ada orang sama sekali, semua sudah ku suruh untuk pulang. Berteriaklah kalau kamu mau."

Ares mendekatkan bibirnya ke telinga Ikaris hingga membuat Ikaris menahan nafas seketika. Ares membisikkan sesuatu hingga membuat Ikaris marah, satu tangan melepaskan cengkramannya dan mengusap leher Ikaris pelan.

I'amour en Mission  [Cinta Dalam Misi] >YOONMIN ONESHOT<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang