bab 2🦋

36 8 0
                                    


Angin bergemuruh riuh badai ombak yang sangat besar, sebuah kapal besar bernama Nichva Ocean yang sedang berlayar disambut ombak yang terombang ambing besar, di dalam kapal tersebut banyaknya ribuan manusia, termasuk kedua orang tua Mara.

Pada saat itu cuaca semakin mendung dan gelap di sertai dengan ombak yang sangat dasyat. Tadinya perjalanan kapal itu baik-baik saja tetapi kini air mulai muncul dan masuk kedalam kapal itu, Semua orang di dalam kapal tersebut mulai berhamburan.

Semua menyelamatkan diri termasuk ayah dan ibu Mara. saat ingin menyelamatkan diri, kapal besar itu telah banyak kemasukan air lalu kapal itu terbalik tenggelam serta sisinya.

Beberapa menit berlalu semua orang berada di dalam lautan tetapi karena panik dan kehabisan napas serta menunggu penyelamat yang datang semua orang tidak terselamatkan.

...

Berhari-hari Kakek, Nenek, Mara serta Om dan Tante menunggu pulangnya kedua orang tua Mara setelah di hari kembali pulangnya kedua orang tua Mara tetapi kapal besar Nichva Ocean tidak kunjung juga datang.

***

Hingga malam hari tiba
Nenek dan kakeknya mara yang kwahatir segera pergi ke pelabuhan kapal untuk menunggu pulangnya kedua orang tua Mara yang sehabis liburan.

Beberapa jam berlalu sehingga  pukul jam dua belas malam kedua orang tua Mara kapal di pelabuhan kembali tidak kunjung datang.

Disisi lain.
Dari mercusuar melihat kapal yang terbalik dengan cepat menelepon angkatan pelabuhan serta helikopter bantuan.

Di tepi lautan dermaga Mara berusia 5 tahun menangis karna kangen dengan kedua orang tuanya, lalu pengumuman terdengar di dermaga bahwa kapal Nichva Ocean mengalami kecelakaan menabrak bebatuan besar karena hujan badai menyelimutinya.

"Kek, kapan mamah sama papah pulang, Mala kangen Mala kan dua hari lagi ulang tahun masa mama dan papa nggak pulang."
seraya menarik-narik jaket kakenya.

"Sabar, ya, mama dan papa pasti pulang kok, udah, ya, Mara jangan nangis," ajak Nenek yang menenangkan cucunya.

Kakek dan Nenek Mara hanya bisa pasrah menangis menunggu jasad anak dan menantunya tersebut nanti. Pada tahun itu pun juga langsung disiarkan di tv di beritakan bahwa kapal besar Nichva Ocean mengalami kecelakaan sampai terbalik.

Helikopter dan lainya pun menolong mencari-cari orang- orang yang tenggelam berada di lautan pada malam hari hingga pencarian ke pagi hari tidak kunjung ada.

Nenek, Kakek serta Mara segera kembali kerumah dahulu mengistirahatkan Mara. Lalu ke dua hari pun tidak ada kabar tentang kedua orang tua Mara selama pencarian di lautan.

Di hari kedua itu pun dua seseorang sahabat dari kedua orang tua Mara datang untuk menemani dan menenangkan Mara sekaligus Mara memiliki sahabat kecil cowo, anak kecil cowo itu anak dari sahabat kedua orang tua Mara tersebut. Mara masih menangis karena tahu kedua orang tuanya tidak ada dirumah.

"Mala, kamu kenapa nangis?" tanya anak kecil cowok itu.

"Aku, nangis karena mama sama papah aku belum ada dirumah, aku kangen mereka, Sagara!" teriak Mara karna kangen orang tuanya.

"Cabar, ya, Mala aku ada disini untuk kamu ko." ia kemudian mengelus pipi Mara yang basah kemudian tersenyum.

"Mara, mamah dan papah sayang banget kok sama Mara, hanya cukup berdoa pada tuhan minta cepet mama dan papah pulang kerumah, ya," ajak wanita yang di sebut Tante oleh Mara.

"Sayang, Mara, baca buku dongeng gih sama sagara di dalam kamar, ya," suruh Tante itu.

Anak kecil cowo itu yang bernama Sagara dan Mara kecil pun ke kamar. Lalu Tante dan Om itu berbicara kepada Nenek dan Kakek Mara, Nenek yang sudah mengganggap mereka seperti keluarganya sendiri.

MARA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang