Hari ini adalah hari selasa, dimana Mara melanjutkan ujian hari ke duanya. Tepat dimana jam enam lebih lima belas, Mara sudah datang dan duduk di kursi yang bersampingan dengan Ria. Seperti biasa Mara belajar lagi di kelas sebelum mengerjakan ujian, tampak di kelasnya masih terlihar sepi.Dari arah luar Agam berdiri di luar kelas Mara, Mara pun menyuruh Agam untuk masuk ke kelasnya Agam pun masuk dan memberikan minuman kesukaan Mara di mejanya dan Agam menarik kursi lain agar bisa duduk berdua dengan Mara.
Disclaimer Saat ujian semua anak murit duduk sendiri-sendiri di ruang kelas.
"Bu ... buat aku?" tanya Mara pada Agam.
"Iya, Mara," jawab Agam dengan senyuman manis pada Mara.
Mara pun berterima-kasih pada Agam lalu lanjut membaca buku di saat itu juga Agam menatap Mara dengan ketulusan hatinya bahkan dia tersenyum saat menatap Mara, rasanya Agam betah di situ dan ingin selalu bersama Mara terus.
Lima menit kemudian teman-teman Mara sudah pada berdatangan termasuk Ria yang melihat Mara dan Agam duduk berdua bak sepasang kekasih.
"Cie, cie, udah jadian nih kayanya," ledek Ria pada Mara dan Agam.
"Cie, kiw teraktir kita dong," ledek Hengky pada Mara dan Agam.
Ternyata pas Ria datang dia bersamaan dengan Hengky juga, Mara dan Agam hanya meledek balik Hengky dan Ria yang bersama juga.
Tidak lama kemudian bel berbunyi.
"jangan lupa di minum, ya, Ra." Agam pun berjalan keluar di ikuti dengan Hengky.
Beberapa menit kemudian istirahat pun tiba, seperti biasa Agam, Mara serta Ria dan Henky mereka berempat ke kantin bareng. Mereka pun sudah duduk di bangku kantin tanpa harus berdiri lagi.
"Eh, kayanya aku mau makan nasgor deh, Ra," gumam Ria pada Mara.
"Kamu, mau makan apa Ra?" tanya Agam pada Mara.
"Aku, lagi pengen makan kwetiau di stand bang kasim sih," jawab Mara pada Agam.
"Oke, kamu tunggu disini, ya." Agam beranjak keluar berjalan ke stand bang kasim mengantri membeli kwetiau buat Mara, Hengky pun tidak mau kalah dengan Agam ia pun segera membeli nasgor untuk Ria.
Ria dan Mara cukup keheranan dengan sikap Agam dan Hengky. Tidak lama kemudian Agam dan Hengky pun selesai membeli dan memberikan makanan yang Ria dan Mara inginkan.
Hengky dan Agam hanya menatap Ria dan Mara makan mereka berdua tidak merasakan lapar jika melihat dua gadis di hadapannya itu. Ria dan Mara keheranan lagi dengan sikap mereka.
Saat Ria lagi asik-asiknya memakan nasgor tiba-tiba tangan Hengky mengelapkan sisa nasi yang berada dekat bibirnya Ria, adegan itu di saksikan langsung oleh mata Agam dan Mara.
Ria dan Hengky pun saling menatap. Ria seketika batuk dan lagi-lagi Ria di bikin salah tingkah saat di ambilkan air minum sama Hengky.
"Ma-makasih, Ki." Ria sembari mengelap mulutnya lagi agar tidak ada sisa nasi yang menempel dekat bibirnya.
Mara dan Agam meledek dengan bertepuk tangan untuk Ria dan Hengky, Mara dan Agam pun tertawa.
Beberapa menit berlalu Mara pun pulang sekolah. Saat dirumah tampak tidak ada siapa pun di dalam rumahnya.
"Nek, Kek, kalian dimana?" teriak Mara memanggil Nenek-
Kakeknya. Mara pun berjalan ke halaman belakang. Dimana di belakang rumahya itu terdapat taman dan banyaknya bunga-bunga dan tanaman sayur, terlihat juga Nenek yang berada di sana sedang menyirami tanaman cabai."Nek, Kakek dan Mbo Sumi ke mana?" tanya Mara.
"Mbo Sumi lagi cuti ngurusin anak bontotnya, kalo Kakek lagi ke studio musik jalan sama si Jaja," jawab Nenek pada Mara.
Mbo Sumi ia berumur sekisar 50 tahun dan sedangkan Nenek dan Kakeknya Mara berusia 58 tahun dan 60 tahun.
"Ouh." gadis itu sembari berjalan naik ke atas berjalan ke kamarnya.
sesampainya di kamar ia langsung merebahkan dirinya di kasur. Ia tampak melihat di seluruh atas meja lacinya terdapat foto Mara bersama ayah dan ibunya yang terpajang, tidak lama kemudian ia pun menegakkan tubuhnya dan berdiri lalu berjalan ke arah meja lacinya dan mengambil bingkai foto.
"Mah, Pah, Mara memang ingin kalian kembali, tetapi itu kemungkinan yang nihil bahkan sampai sekarang Mara mau memasuki kelas 2 SMA papa dan mama belum di temukan, Mara selalu berdoa pada tuhan, Mara selalu sayang kalian mungkin nanti kita bisa bertemu jika ada ke ajaiban." sambil mengusap foto itu dengan penuh mata yang jatuh membasahi pipinya.
"Mah, Pah, kemarin Mara sempat mimpiin kalian jika emang iya, lagi dong Mah, Pah kalian datang ke mimpi Mara, Mara bertemu dengan kalian di mimpi pun Mara sangat senang."
Mara masuk pagi sekitar pulang jam 12 siang. Selain suka membaca buku Mara juga suka membuat puisi untuk seseorang. Ia suka merangkai kata-kata.
***
Esok harinya
Hari rabu pun tiba tinggal tersisa dua hari lagi Mara lepas dari UKK dan lanjut naik ke kelas 2 SMA, aktivitas Mara seperti biasa saat ulangan.Terlihat Zalion berjalan bareng bersama Istari di belakanganya. Intinya Istari megikuti Zalion ke manapun Zalion berjalan.
"Lu, nggak punya tujuan apa is?" tanya Exell pada Istari yang terus berjalan mengikuti Zalion.
"Lu, ya, bener-bener jangan panggil nama gue is as is tapi mangil nama gue Istari!" ia menoleh pada Exell dan berhenti mengikuti Zalion.
Iya, kan beb ... bebeb Zalion!" teriak Istari menoleh Zalion, yang ternyata Zalion sudah tidak ada karena Istari dan Exell berdebat.
"Ihh, lo sih ini semua gegara lo!" teriak Istari pada Exell.
"Wle, bodo syukurin tuh makanya jangan ngintilin orang mulu!" dengan meledek Istari lalu berjalan pergi meninggalkannya.
"Ihh, dasar Exell awas lo ya!" teriak Istari dengan kesal.
Karena itulah kesempatan buat Zalion kabur dari Istari untung dia ditolongi Exell. Tampak di sebuah warung, Exell dan Zalion berbincang.
"Kayaknya susah buat gua deketin Mara deh," gumam Zalion pada Exell.
"Ye, jangan nyerah gitu dong gua dukung lu pasti bisa," gumam Exell pada Zalion.
"percuma ngomong sama lu mah, semua rencana yang lu kasih ke gua buat Mara nggak deket lagi sama Agam gagal mulu," ujar Zalion pada Exell.
Mereka yang sebenarnya selalu merencanakan sesuatu untuk Mara menjauhi Agam.
"Eh, Bro, lu lebih ganteng malah lebih dari si Agam," gumam Exell pada Zalion.
"gua, mah emang ganteng, si Istari lu urusin gua nggak mau tau, ya." sembari meminum soda-soda yang ia beli di warung tersebut.
"Iya, beres itu mah, dia kek nggak ada kerjaan anying ngintilin lo mulu padahal gua kan ada, terus gua ganteng juga pula," gumam Exell pada Zalion
dengan pede dia bilang dia ganteng yang membuat Zalion tertawa kecil.
![](https://img.wattpad.com/cover/373768451-288-k399039.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARA(SUDAH TERBIT)
Fiksi Remajamenceritakan tentang teragedi yang merubah cinta yang lama dengan orang baru karna itulah cinta sejati di temukan sampai selamanya. "Aku tak pernah bisa lupa dan berfikir dengan semua yang telah terjadi,rasa sesak didada mendesakku ingin menyerah, a...