bab 19🦋

7 2 0
                                    


Tepat hari ini adalah hari sabtu.
Festival pun dibuka, menunjukan pukul 12.30 siang dan semua anggota OSIS dan MPK sibuk dengan acara, begitu pun dengan beberapa siswa-siswi yang masih berjalan-jalan sebelum acara dimulai.

Saat ini Mara dan Ria berjalan-jalan dan melihat-lihat stan makanan, mereka berniat membeli makanan. Tidak hanya mereka tetapi semua orang mengantri membeli sesuatu makanan agar saat menonton pertunjukan seraya memakan makanan.

"Hmm ... apa, yang harus kita beli, Mara?" tanya Ria.

"Jasuke, mau nggak?" tanya Mara.

"Boleh."

Mereka pun membeli jagung susu keju.

Festival sekolah dimulai dari jam dua siang hingga jam delapan malam. Beberapa siswa-siswi ikut membantu dan ada juga yang berbondong-bondong sudah berada di aula sekolah terlebih dahulu untuk melihat persiapan dekorasi.

Di aula sekolah pun sudah di dekorasi serba lucu dan unik serta semeriah mungkin termasuk para OSIS, MPK dan guru yang ikut serta dalam festival ini, tampak semua orang dengan berbagai cosplay yang mereka gunakan sudah memasuki aula sekolah.
Di aula sekolah juga terdapat panggung untuk menampilkan bakat yang di adakan di setiap kelas.

Tentu saja festival ini dibuka dengan meriah dan seru, di aula sekolah juga tidak hanya stan makanan tetapi seperti asesoris dan lain-lainnya.

Beberapa siswa dan siswi dari kelas 10, 11 dan 12 yang hanya jadi penonton duduk tenang di kursi mereka yang menghadap ke arah panggung.

Tampak semua siswa-siswi menggunakan pakaian dengan tema masing-masing, ada yang cosplay anime, princess disney, marvel, vampire, wizard hingga Fairy. Serta Mara dan Ria memakai dress kerajaan yang sangat indah dengan ditambah asesoris di rambut mereka yang membuat semakin cantik.
tetapi Istari dan Vania pun tidak mau kalah dengan Mara dan juga Ria, mereka memakai dress princess disney.

Serta pembawa acara untuk festival ini adalah Hengky dan Agam.

Tidak lama kemudian akhirnya festival ini pun dimulai.
Festival pertama dibuka dengan penampilan anak band five owl, yang terdiri dari Daniel, Steven, Vernan, Arga, dan satria. Beberapa siswa-siswi yang hanya menjadi penonton langsung  heboh, ada yang menyoraki semangat, ada juga yang ikut bernyanyi.

Setelah penampilan band five owl selesai sekarang dilanjut oleh salah satu  anak siswa yang bernyanyi lagu galau, dengan suaranya yang sangat merdu tidak kalah heboh dan sepertinya lagu galau adalah lagu yang paling cocok untuk kaum anak muda.

Masih setengah jam dari acara pertunjukan bakat, tampak Zalion yang hadir di acara festival ini bersama Exell.

"Ini orang yang katanya nggak mau tapi datang juga," ledek Exell.

Zalion pun seperti biasa menatap semuanya dengan tatapan datar, dingin dan tengil, setelah mendengar ledekan itu Zalion pun menghela nafas kasar.

"Jadi, lu, mau gua ikut festival ini apa, enggak?"

"Eh, eh santai Bro, jangan kesel dulu, lu harus ikutlah nanti kalo gua sendiri, gua sangat kesepian nggak ada lu."

Zalion pun tampak ingin muntah saat mendengar lontaran itu, dan mereka juga cosplay, mereka cosplay menjadi vampire yang dark cocok untuk mereka yang bad boy, selain mereka Agam dan Hengky mereka memakai baju kerajaan dengan rambut yang sangat rapih membuat mereka menjadi panggeran yang tampan, mereka couple-lan bersama Mara dan Ria.

Setelah itu dilanjut lagi dengan tarian nusantara kombinasi indonesia yang ikut memeriahkan dengan pakaian adat-adat daerah yang berada di Indonesia ditambah lantunan musik dan gerakan-gerakan khas budaya yang membuat mereka takjub dengan mata yang berbinar-binar. tetapi tidak kalah juga dengan penampilan bakat bernyanyi Mara dengan gitar yang Mara mainkan.

Suasana begitu meriah satu persatu siswa-siswi pun menampilkan bakat terbaik mereka dengan cara yang berbeda, ada yang menampilkan dance korea, drama teater, stand up comedy,  dan lain-lainnya demi mendapat penghargaan serta guru-guru yang ditunjuk sebagai jurinya. Dan orang-orang pun sangat menikmati  Pertunjukan bakat acara ini hingga tidak sadar bahwa senja pun mulai tiba.

Beberapa jam berlalu dan acara begitu lama hingga malam hari pun tiba menunjukan pukul jam 07.30 lewat serta pertunjukan jathilan di malam hari sebagai penutup festival di sekolah SMA ARCANTRA di Jogja tersebut.

Jathilan adalah pertunjukan tradisional yang menggunakan kuda anyaman bambu dengan penari dan irama musik yang menjadi mengiringnya.

Beberapa menit berlalu Setelah pertunjukan jathilan selesai. Tampak Zalion matanya memerah ia berdiri dengan tangannya yang mengepal, Exell yang berdiri di sebelahnya menahan badan Zalion.

Entah mengapa Zalion berlari ke arah Agam yang sedang berbicara di depan umum di atas panggung langsung di hajar oleh Zalion, Agam pun terjatuh.

Semua orang pun melihat itu. Mereka segera meleraikan Zalion dan Agam tetapi Zalion seperti orang kesurupan ia menghajar Agam habis-habisan, Agam pun belum sempat membalas kerah bajunya di tarik oleh Zalion.

Semua orang susah untuk meleraikan mereka, dan sekarang tampak Zalion dan Agam berada di tengah-tengah aula.

Zalion mendorong Agam kembali lalu ditambah dengan pukulan keras menuju pipi Agam, Agam kemudian dengan sekuat tenaga memukul balik pipi Zalion, Zalion agak sedikit terpental. Mereka baku hantam di saat acara selesai. Zalion yang sudah membabi buta menghajar balik Agam hingga Agam tergeletak.

"Gara, gara lo, lo cuma pembunuh buat sahabat, lo!!"

"Andai aja lu datang tepat waktu pasti Zaky nggak akan tiada gara, gara, lo!"

"Ba****t, selama gua pergi, lu nggak berani buat buka suara soal Zaky yang tiada, dan saat gua balik, gua pun tau kalo lu ... lu yang yang bikin Zaky mati,  sahabat macam, apa, lo!!"

"Dan kemana lu, saat dia udah tiada, lu nggak sama sekali ke makam, sahabat macam apa, lo!!"

Suasana di sana menjadi mencekam dengan muka mereka berdua yang babak belur dan Mara yang menangis melihat Agam terkapar tidak berdaya.

Tidak berselang lama, Agam pun bersuara dengan lirih.

"Gua, nggak bermaksud Zal, bukan cuma, lo doang yang kehilangan sosok Zaky tapi gua dan situasi yang membuat gua untuk nggak bilang ke, lo!!"

"Dan saat itu situasi begitu cepat dan saat ada bahaya yang terjadi dengan Zaky, gua..."

"Karna saat itu juga saat Zaky nelepon, handphone gua lowbat dan gua pun langsung nyari lokasi Zaky tapi saat gua sampe di sana ternyata gua terlambat datang buat Zaky!!"

"Gua, nggak mau denger apa, apa lagi, sekali lagi, lu emang pembunuh!!"

Tidak berselang lama Zalion pun melepaskan Agam, mereka di bawa oleh orang-orang yang berada di sana.

Kejadian begitu cepat, ternyata Zalion dan Agam pernah bersahabat dahulu pas SMP. Tidak ada yang jelas dengan kematian Zaky sahabat mereka dan Zalion yang terus-terusan menganggap Agam sebagai pembunuh.

MARA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang