Pagi ini Mara bangun kesiangan, tidak seperti biasanya yang bangun cukup pagi untuk menyiapkan banyak hal. Dari buku-buku untuk dimasukan kedalam tas hingga memakai seragam sekolah.
Jam sudah menunjukan pukul 7 menit kurang 15 menit lagi dia telat masuk sekolah. Saat menuruni tangga menuju meja makan untuk sarapan, dia tidak menemukan Kakek dan Neneknya disana.
"Mbo, Kakek dan Nenek udah berangkat? tanya Mara pada Mbo Sumi.
"Sudah, Neng, soalnya urusan penting, Neng mau sarapan dulu? udah Mbo siapkan."
"Enggak deh Mbo, Mara udah telat." gadis itu pun segera keluar dari rumahnya tanpa sarapan pagi.
Ia melihat ponselnya yang berisi mised call dari Agam. Hingga sebuah motor berhenti di depan rumahnya, motor berwarna hitam dengan pengemudinya yang mengenakan seragam juga.
"Agam, aku telat maaf, ya." seraya menghampiri kekasihnya.
"Gapapa, sayang, aku nggak mungkin biarin kamu telat sendiri." lelaki itu pun langsung memakaikan helm pada kekasihnya.
Mara pun berpegangan pada tangan Agam, lalu gadis itu pun naik ke atas motor. Mereka melajukan motor membelah jalanan dengan tenang walaupun waktu terus berjalan bagaikan kereta.
"Gam, kamu duluan ajah, nanti kamu jadi ikut telat," gumam Mara.
"Gapapa, biarin asal sama kamu," goda Agam.
Agam dan Mara pun tertawa di sepanjang perjalanan. Beberapa menit kemudian motor Agam pun berhenti di depan gerbang, satpam yang tadinya sudah mau menutup gerbang tetapi Agam menahan menggunakan tangan.
"Pagi, Pak," sapa Agam pada satpam yang berjaga di gerbang SMA ARCANTRA 1.
"Eh, Nak Agam." satpamnya terlihat tersenyum pada Agam.
"Ya, udah, ya pak, kami pergi ke kelas dulu." satpam itu mempersilahkan mereka untuk masuk ke sekolah, Agam dan Mara pun telah masuk.
Tampak di lorong Istari sedang mengikuti langkahnya Zalion yang ingin memasuki kelas, Tidak berselang lama Zalion menghentikan langkanya.
Sebelum masuk ke kelasnya ia masih berjalan lumayan jauh dari jarak kelasnya, tiba-giba Zalion mendekatkan wajahnya ke arah Istari, menatap wanita itu dengan tatapan sulit di artikan tetapi terkesan sedang meneliti Istari seksama.
"Berapa kali gua harus bilang kalau gua nggak suka sama lo, jadi jangan ngikutin gua terus." lelaki itu menekan kalimatnya hingga terdengar sangat jelas di telinga wanita itu.
Belum sempat Istari menjawab kalimat tersebut, Zalion lebih dulu meninggalkannya. Istari menghentakkan kakinya dengan kesal, setelah setahun dia menunggu Zalion, bahkan mendekatinya dengan berbagai cara, tetapi Zalion malah bersikeras untuk mengejar wanita lain yang bahkan tidak sama sekali menyukainya balik.
"Aku, nggak akan terima kamu sama cewek lain!"
Mara dan Agam tengah berjalan di lorong kelas X menuju ke ruang X1 IPAS 1, sesampainya di depan pintu kelas untungnya belum ada guru yang mengajar. Mara pun menghembuskan nafas berat sambil menyentuh dada.
"Tumben, telat kalian," gumam Hengky pada Agam dan Mara.
"Kesiangan aku, jadi Agam malah ikut kesiangan juga," jawab Mara.
Mara meletakan tasnya dan duduk dengan nyaman di bangku sebelah Ria. Ria yang lagi memakan permen pun menyodorkan sebuah permen coklat buat selipan semangat pada Mara untuk hari ini.
"Makasih, Ri." gadis itu pun segera membuka permen yang di berikan oleh sahabatnya itu dan memakannya.
"Aduh, hari ini pelajaran kedua olahraga, males banget aku," ucap Ria.
![](https://img.wattpad.com/cover/373768451-288-k399039.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARA(SUDAH TERBIT)
Novela Juvenilmenceritakan tentang teragedi yang merubah cinta yang lama dengan orang baru karna itulah cinta sejati di temukan sampai selamanya. "Aku tak pernah bisa lupa dan berfikir dengan semua yang telah terjadi,rasa sesak didada mendesakku ingin menyerah, a...