Kerajaan Han-guk berada dalam masa sulit. Kesehatan Putra Mahkota Yoon Jinwoo semakin memburuk sehingga masyarakat Han-guk mulai mempertanyakan eksistensinya sebagai anggota keluarga kerajaan, karena sering mangkir dalam pertemuan penting.
Terakhir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
Saeryeong menyeruput ice americano dengan pandangan yang berfokus pada sekelompok anak laki-laki yang duduk di meja lain. Ia dan teman-temannya saat ini sedang berada di kafetaria kampus—untuk sekadar menuntaskan dahaga dan bergosip seperti biasanya. Namun hanya Saeryeong yang tidak ikut dalam konferensi yang diadakan oleh teman-temannya yang sibuk membahas isu terkini.
"Apa Putra Mahkota benar-benar sakit dan kita akan memiliki Putra Mahkota baru?" Tanya Gahee pada Sooha.
Sooha bergumam seraya mengangguk, mengiyakan pertanyaan Gahee. "Kata Pamanku, keputusan itu sudah pasti, karena Raja sudah mengeluarkan perintah."
Paman Sooha adalah seorang pengawal di istana Changdeokgun. Itulah sebab kenapa Gahee menanyakan kebenaran yang akurat dari berita terpanas mengenai kerajaan ini pada Sooha.
"Ini akan menjadi sejarah yang sangat jarang terjadi, bukan?" Haejoo menimpali obrolan teman-temannya.
"Jarang terjadi dari mananya? Cha Haejoo, apa kau sering tidur saat pelajaran sejarah?" Tanya Gahee dengan raut wajah dan nada suara yang amat dramatis. "Dari zaman nenek moyang kita dulu juga pergantian Putra Mahkota seperti ini sudah sering terjadi. Bahkan mereka rela saling membunuh demi bisa duduk di kursi takhta."
"Ya, itu kan zaman dulu. Yang kumaksud di era modern sekarang," balas Haejoo seraya mencebik. "Zaman sekarang, bahkan kurasa penerus kursi takhta kerajaan, kalau bisa menghindar, mereka akan menghindari duduk di kursi itu. Tuntutan hidup akan sangat berat dan keras. Lebih baik berkerja sesuai passion."
"Siapa yang akan tahu mereka lebih memilih bekerja sesuai passion atau malah senang menjadi anggota keluarga kerajaan karena hidup bergelimang harta sampai anak cucu," tutur Sooha mengedikkan kedua bahunya.
"Tapi banyak yang tidak tahu wajah Pangeran Yoon Giwoo. Foto yang beredar di internet hanya foto saat dia di sekolah menengah pertama saja, karena saat sekolah menengah atas dia sudah pindah ke London. Aku jadi penasaran dengan wajahnya sekarang," tutur Gahee yang begitu bersemangat dalam obrolan ini. "Padahal Pangeran Yoon Namjun yang sepupunya saja kita bisa tahu wajahnya."
"Sepertinya Pangeran Yoon Giwoo orang yang tertutup, sehingga wajahnya tidak terekspos di media," sahut Haejoo menebak.
"Sooha, Coba minta Pamanmu memotretnya secara diam-diam," kata Gahee memberikan ide agar rasa penasarannya terjawab.
"Jangan gila! Pamanku bisa dipenggal karena melanggar peraturan." Tolak Sooha dengan wajah galak dan kedua mata yang melotot.
"Sudah tidak ada hukum penggal di abad ini, Kim Sooha," sahut Gahee jengah merotasikan kedua bola matanya dengan respon dramatis Sooha.
"Tunggu, apa dia sudah menikah?" Haejoo tiba-tiba penasaran dengan pertanyaan penting ini.
"Belum. Kata Pamanku setelah diangkat jadi Putra Mahkota, Pangeran Yoon Giwoo akan melakukan upacara pernikahan," jawab Sooha.
