13. Harta Karun

76 18 16
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Saeryeong terpaksa bangun lebih cepat pagi ini. Bahkan sekarang belum bisa disebut pagi, karena pukul lima masih sangat subuh untuk membuka mata. Sebagaimana yang sudah diperintahkan oleh Ratu, ia harus kembali ke istana utama  sebelum matahari terbit.

Dengan wajah bantal karena bangun secara paksa dan mata yang terasa perih sebab masih mengantuk, Saeryeong sesekali menguap ketika keluar dari kamar. Ia menatap sekeliling rumah—yang Dayang Choi bilang akan menjadi kediamannya setelah menikah nanti.

Ia benar-benar akan menjadi orang kaya. Tidak pernah terbayangkan olehnya, akan tinggal di rumah yang serba mewah ini. Gadis dari kalangan rakyat biasa, tiba-tiba menjadi Putri Mahkota di sebuah negara. Sudah seperti cerita dongeng saja. Tapi inilah kenyataan yang Saeryeong hadapi sekarang.

Saat berada di halaman, kereta antar sudah menunggu Saeryeong dan Dayang Choi untuk kembali ke istana utama. Namun dahi Saeryeong mengernyit aneh melihat kendaraannya tersebut.

"Silakan Nona Hong," Pengawal yang mengemudikan kereta antar tersebut mempersilahkan Saeryeong untuk naik.

Saeryeong masih diam menatap kendaraan tersebut. Namun rasa jengkelnya sudah terpancing lagi setelah mulai menyadari ada yang tidak beres.

"Ada apa Nona Hong?" Tanya Dayang Choi yang bingung terhadap keterdiaman Saeryeong—khawatir jika gadis itu sedang merasa tidak baik-baik saja.

"Kendaraan apa ini, Dayang Choi?" Tanya Saeryeong.

Raut wayang Dayang Choi seketika berubah bingung, merasa tidak percaya jika gadis muda seperti Saeryeong tidak mengetahui jenis kendaraan ini. "Buggy car. Tapi orang-orang di istana menyebutnya kereta antar, Nona Hong."

"Aku tahu jenis kendaraan ini, tapi maksudku ... untuk apa kendaraan ini ada di istana?" Saeryeong menuntut jawaban yang lebih pasti.

"Karena beberapa tempat, serta kediaman anggota keluarga kerajaan yang cukup jauh dan memakan waktu untuk sampai ke istana utama, jadi orang-orang di istana akan menggunakan kendaraan ini supaya bisa menghemat waktu," ujar Dayang Choi menjelaskan.

Saeryeong mendengkus menyadari kebodohannya. Pantas saja ia melihat kendaraan ini berada di kediaman Pangeran Jinwoo kemarin. Yoon Giwoo pasti sengaja berbohong untuk mengerjainya dengan mengajaknya berjalan kaki.

"Memangnya kemarin, Nona Hong dan Putra Mahkota mengunjungi kediaman Pangeran Jinwoo bagiamana?" Kini giliran Dayang Choi yang bertanya karena penasaran. Jika gadis ini mempertanyakan mengenai kereta antar, itu artinya dia tidak mengetahui keberadaan kendaraan ini.

"Menggunakan kaki," jawab Saeryeong yang kesal dan segera naik ke atas kereta antar dan mengambil posisi tepat di belakang pengawal Kim yang menjadi sopir.

"Kau tidak pamit dulu kepada pemilik rumah sebelum pergi?"

Terdengar suara pria yang sangat Saeryeong kenali akhir-akhir ini. Namun ia tidak mau menoleh sedikitpun karena kekesalannya pada Yoon Giwoo bertambah satu poin lagi subuh ini. Sementara itu, Dayang Choi dan pengawal Kim segera memberi salam hormat pada Yoon Gi.

The Ugly Duckling Become A SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang