Tepat pukul 22.30 malam, Niko baru pulang dari berkumpul dan bersenang-senang bersama teman-temannya dan pasangannya. Azka sudah menunggu di depan pintu kamar Niko dengan posisi melipat tangan di depan dada.
“Anak muda baru pulang jam segini?” ucap Azka sambil menggelengkan kepala.
“Lah, emang kenapa? Mama sama Papa aja biasa saja,” jawab Niko.
“Gue yang enggak biasa,” balas Azka.
“Lo emang kenapa? Kayaknya marah sama gue,” tanya Niko.
“Oh, jelas, bahkan gue pengen nonjok lo,” kata Azka.
“Salah gue apa?” Niko bertanya sambil mengingat kesalahan yang membuat kakaknya marah.
“Karena lo pacaran sama Selly. Gue enggak suka itu, Selly pacar gue, asal lo tahu,” tegas Azka.
“Apa!? Kalian pacaran? Kalian lesbian?” tanya Niko dengan terkejut.
“Ya ampun, Kak, sadar woy!” balas Niko.
Azka memukul mulutnya sendiri karena telah mengungkapkan sesuatu yang benar, tetapi membuat siapa saja keheranan.
“Maksud gue, gue enggak setuju lo sama Selly, titik,” ucap Azka, lalu pergi menuju kamar Niza, meninggalkan Niko yang kebingungan.
“Haduh! Lama-lama gue merinding dekat-dekat sama Kak Niza. Tapi serius, kan, Kak Niza enggak lesbian?” ucap Niko berbicara pada dirinya sendiri.
Niko berusaha berpikir positif. Ia pun masuk ke dalam kamarnya, membersihkan diri, dan tidur di malam hari sebelum menghadapi hari esok.
Saat pagi tiba, tepat pukul 07.30, Azka dibangunkan oleh Delisa dan menyuruhnya untuk membersihkan rumah. Sementara itu, Delisa pergi bersama Ammar ke pasar untuk membeli kebutuhan pokok di hari Minggu.
Azka teringat kata-katanya sendiri. Saat itu, Azka menyatakan bahwa menjadi wanita sangatlah mudah. Menurutnya, jika menikah, seorang wanita hanya perlu diam di rumah, membersihkan, melakukan pekerjaan rumah, dan mengurus anak. Azka merasa bahwa hal-hal tersebut juga bisa dilakukannya.
Sekarang Azka harus menghadapi dirinya sebagai seorang wanita. Di hari libur, Delisa menyuruh Azka untuk membersihkan rumah, mulai dari dalam hingga luar. Ternyata, tidak semudah yang dibayangkan, Azka sudah merasa capek sebelum selesai. Karena kurang berolahraga selama berada di dalam tubuh Niza.
“Woi! Senyam-senyum Mulu lo,” ucap Azka melihat Niko yang hanya duduk di kursi. Azka pun melemparkan alat pel ke arah Niko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Jiwa Tertukar [REVISI BAB]
Teen FictionBagaimana jadinya jika jiwa pria berada di tubuh wanita, dan jiwa wanita berada di tubuh pria? Berbagai pengalaman baru yang akan mereka rasakan Genre: Fantasi, Romance. ⚠️Jika ingin berhasil, jangan meniru karya orang lain⚠️ Buatlah karya sendiri...