"mama!! Papa!" panggil thorn saat memasuki rumahnya.
Di meja makan terdapat flores yang sedang memasak di bantu beberapa pelayan, sedangkan voltra masih sibuk bermain laptop di meja makan. Sepertinya voltra sengaja meliburkan diri dan mengerjakan pekerjaannya di rumah.
Voltra menengok tersenyum lebar menerima thorn yang melompat memeluk dirinya.
"jagoan papa udah pulang hm?"
Thorn tersenyum cerah "iya, tadi thorn pulang naik bus sama temen"
Voltra terkekeh pelan, dia kembali mendudukkan dirinya dengan keadaan thorn di pangkuannya. Voltra menumpu dagunya di bahu anak bungsunya menghirup aroma teh yang menguar lembut di indra penciumannya. Aroma thorn sangat ampuh untuk menghilangkan rasa penat dan stres bagi voltra.
"papa..." panggil thorn Sembari mendongak menatap antusias papanya seolah sedang mengatakan 'ayo tanyakan lagi!'
"Oke oke.. terus mana temenmu"
"udah pulang, papa tau nggak thorn nemu bunga baru di tepi jalan" Thorn memperlihatkan dua tangkai bunga yang tadi di petik solar.
Voltra tersenyum "kumis kucing?"
"papa tau?" voltra mengangguk "kenapa papa nggak beliin benihnya? Liat nih bunganya cantik! Thorn suka"
"Iya nanti papa belikan, sekarang kenapa nggak pulang bareng pak supir? padahal kan papa nyuruh supir jemput adek"
Kepala thorn Mendongak lagi menatap manik merah papanya "thorn nggak tau, tadi juga thorn sempet jalan kaki sebentar tapi nggak ketemu"
Voltra menghela nafas pelan memeriksa keadaan anaknya "ada yang sakit?"
Thorn cemberut menggelengkan kepalanya turun dari Pangkuan voltra, setelah turun dia berlari memeluk flores dari belakang. Dia tidak mau di tanya lebih lanjut kalo ayahnya sudah bertanya masalah kesehatannya.
"mama masak apa"
"astaga adek, ngagetin aja... Ini Mama masak rendang, ikan gurame, sayur kangkung, ayam goreng, sama seafood kesukaan adek" jelas flores menunjuk satu persatu masakan yang masih di masak.
"tumben masak banyak ma?"
"ini hari terspesial! ada kejutan juga buat thorn!"
"wahh kejutan?! bang lintar pulang ya?" tebaknya tepat sasaran.
Flores terkekeh menggeleng pelan "iya bang lintar pulang tapi yang ini lebih spesial dari bang lintar"
"siapa dong?" tanyanya mengerjap polos
"ada deh.. Udah sana mandi dulu, adek bau acem"
Thorn mengangguk mencium pipi flores sebelum melepaskan pelukannya. Setelahnya dia kembali mendekati voltra yang sudah fokus ke lapetop seperti sebelumnya, thorn tersenyum melihat kerangka bangunan yang tengah di rancang oleh ayahnya.
"kenapa dek?" tanya voltra menatap anaknya.
"kenapa papa masih kerja?"
"biar dapet uang" balas voltra kembali fokus pada laptopnya.
Tanpa aba aba thorn langsung mencium pipi papanya lalu berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
"semangat papa~"
Voltra tersenyum memegang pipinya yang tadi di cium thorn "anak itu"
"dia sudah semakin dewasa saja, iya kan sayang?" tanya flores meletakkan piring berisi ikan gurame yang sudah masak.
"kau benar, sepertinya kita semakin tua" balas voltra tertawa pelan.
Flores memalingkan wajahnya mendengus tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thornie🌻
De TodoHalo semua... Ini cerita pertamaku, jadi mohon maaf kalo agak aneh dan nggak nyambung:) akan aku usahain book ini tamat tanpa waktu yang lama, jadi mohon dukungannya manteman ♡ (' ▽`)/ Oh iya, ini love boy sengku, bxb, yaoi jadi yang homophobia usah...