2

258 37 6
                                    

Mentari sudah hampir muncul pada langit yang masih gelap, cuaca mendung sebab hujan baru reda.
Wendy mengecek arlojinya berulang kali, dengan tubuh mungil yang bersadar penuh pada mobil van milik perusahaan. Jadwal pagi ini untuk menjemput para member ke lokasi syuting, untuk sebuah musik video comeback mereka.

Sudah hampir jam 6 lewat, tetapi belum satupun batang hidung manusia yang dia harapkan muncul ke permukaan. Gak jarang suara helaan nafas itu terdengar kasar, berulang kali ia hembuskan tanpa sadar.

"Udah dari tadi ya?" Ucap sebuah suara yang kini menepuk punggungnya dengan lembut, bikin Wendy terperangah sama sosok perempuan di depan mata yang menatap dia gak kalah lekat.

"Siapa ya?" Tanya nya dengan polos, bikin yang di beri pertanyaan jadi tertawa sebagai respon alami.

"Serius gak kenal gue?" ledeknya singkat.

Lalu membuka pintu mobil untuk mencari seat ternyaman. Maklum, perjalanan pagi ini cukup panjang, mereka bakal pakai lokasi di luar kota.

Wendy ikut masuk ke dalam mobil, lalu mengambil seat di depan, tepatnya di samping supir. Ia mengadahkan badannya ke belakang untuk berbicara pada Irene yang kini memilih bersandar di dekat jendela.

"Ah, lo leadernya ya? Sorry gue gak ngenalin lo tadi, lo gak make up an sih" katanya sebagai alasan,

Irene mendelik menatap Wendy sebentar,

"Maksud lo muka gue jelek gitu?"

"Enggak, eh. Lo terlalu cantik tanpa make up bikin gue pangling, btw yang lain dimana ya?"

"Tau deh, cari aja sendiri" ucap Irene cuek sembari kembali memejamkan mata. Maklum, kurang tidur bikin dia bakal uring-uringan nanti selama proses syuting.

Gak berselang lama, ada Joy dan Seulgi yang ikut masuk. Lalu di akhiri dengan Yeri sebagai member terakhir yang duduk.

"Good morning, guys" sapa Wendy pada tiga orang yang masih tampak menahan kantuk, hanya terdengar deheman dari Seulgi yang dianggap sebagai respon positif, yang lain? Gausah di tanya lah.

Sudah jelas cuekin Wendy mentah-mentah. Apalagi muka garangnya Joy yang natap dia dengan sengit.

"Okay udah lengkap, ayo jalan pak" ucapnya pada supir di samping kemudi.

...

Proses syuting berjalan lancar, cuma butuh waktu lima jam, setidaknya para perempuan itu gak banyak bikin ulah. Entah faktor lagi lelah-lelahnya, atau memang lagi dapat ilham dari Semesta untuk gak bikin masalah. Bahkan Yeri sendiri juga lebih banyak diam selama proses syuting, lebih nurut juga.

Gak kayak biasanya.

Tapi yang namanya pengen pulang cepat, jadi Wendy gak mau ambil pusing juga sama kediaman para member. Dia cuma ngecek data di ponselnya sejak tadi, sama bergerak kesana-kemari untuk ambil keperluan para member selama proses syuting.

"Cut!" Teriak sang director dari balik kursi, diiringi dengan tepuk tangan para staff lain sebagai penutup acara.

"Okaay guys, ayoo siap-siap kita pulang" teriak Wendy yang masih gak di gubris.

Seulgi yang datang dari ruang ganti pun kini menghampiri Wendy di sudut ruangan, bahkan make upnya yang tebal itu belum sempat ia hapus.

Ia menepuk pelan pundak gadis berambut pendek yang masih berkutat sama layar ponsel itu, dengan sekali tepukan, Wendy langsung menatap ke arah Seulgi.

"Gimana hari ini?" Tanya nya pelan, kini ikut duduk di bangku panjang.

"Gitulah, Seul. Capek tapi seru-seru aja"

Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang