12

495 45 16
                                    

Wendy menatap ke ujung pintu, dimana ada sosok seorang dari masalalu yang ia kenal dengan baik, yang kini menatapnya balik dengan sejuta pertanyaan di kepala.

"Eh lagi rame ya? Maaf ganggu"

Taeyeon yang kini masuk ke dalam kamar, bersama seorang wanita yang mungkin manager pribadinya. Setidaknya itu yang Wendy pikirkan soal wanita cantik yang terlihat akrab memeluk lengan milik Taeyeon.

Ia menyerahkan bingkisan berupa buah-buahan beserta satu set kotak makan, yang berisi sup rumput laut.

"Dimakan ya, kamu kalau lagi sakit pasti suka dibuatin itu"

Taeyeon meletakan kotak makan itu di samping nakas, lalu menyapa dua orang lain yang ia kenal dengan baik.

"Halo, Rene. Yeri. Kalian lagi gak ada jadwal ya?"

"Hai, Kak! Ada kok, bentar lagi kita juga pergi, lagi nunggu driver jemput aja kok" ungkap Yeri berbasa basi, ia terkenal supel ke para artis lain, bahkan bisa di bilang ia cukup dekat dengan Taeyeon yang notabenenya senior mereka.

"I see, bareng Tuan Jang? Atau manager kalian?"

"Pak Jang, kalau manager kita mah lagi sakit, iyakan kak?"

Celoteh Yeri yang kini menyenggol lengan Wendy, yang kini menatapnya dengan wajah pucat pasi. Jelas ia tahu betul bahwa Taeyeon sama sekali tak mengetahui bagaimana keadaannya sekarang, toh terakhir kali pertemuan mereka saat di Tokyo, dimana pernyataan putus itu berkumandang di antara keduanya, di dalam apartemen Wendy.

Hubungan yang di jalin hampir lima tahun itu, akhirnya kandas perihal jarak yang tak lagi mampu menguji kesabaran atas cinta mereka. Jelas kesibukan keduanya berperan penting atas perpisahan tersebut. Dan ya, sejak saat itu baik Wendy maupun Taeyeon benar-benar saling menghilangkan kabar bagai di telan bumi.

Dan disini lah Taeyeon, menatap penuh heran pada seorang yang terbaring lemah yang kini menatapnya dengan sorot mata kosong, setelah dua tahun lamanya tak bertemu.

Tentu ia punya segudang pertanyaan di kepalanya sekarang, meski gak enak hati juga untuk menuntut jawaban, sebab mereka bukan lagi siapa-siapa.

"Oh iya, kamu kok tau aku disini?"

"Dari Aeri, kemarin gak sengaja ketemu kamu di club, aku langsung ngehubungin dia. Aneh aja lihat mantanku yang workaholic ini mendadak mabuk bareng salah satu idol ternama"

"Kak.."

"Oh, salah ya? Sorry, tapi seumur-umur aku kenal kamu gak pernah tuh kamu nyentuh tempat begitu, Wan. Bahkan ngerokok aja kamu enggak. Jangan lagi berhubungan sama orang yang bawa pengaruh buruk"

"Maksud lo apa deh? Member gue pengaruh buruk?"

Ucap Irene yang kini buka suara, jelas ia tak suka kalau ada orang external yang seenaknya menjudge orang terdekatnya. Ia jelas sedang dalam mode leader yang garang.

"Rene" Wendy menatap tajam ke arah Irene, mencoba memintanya untuk lebih tenang.

Tapi tampaknya wanita itu tak menghiraukannya sama sekali.

"Nevermind, gue cuma khawatir sama kesehatan Wendy. Dia punya alergi sama jenis alkohol tertentu. Jadi please bilangin ke member lo itu, jangan ajak dia ke tempat-tempat kayak gitu lagi"

"Wendy udah gede, dia tau mana yang boleh mana yang enggak. Lo juga siapa juga ngatur-ngatur dia?"

"Irene!"

"Apasih, Wen"

"Just calm down, please?"

"Its okay, wan. Aku masih ada kerjaan, next time kita butuh ngobrol berdua" ucap Taeyeon yang mulai merapihkan barang-barangnya. Lalu mengelus rambut Wendy dengan lembut.

Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang