Chapter 12

101 10 21
                                    

IOMH
.
.
.
.
.
.
.
.
.

WARNING TYPO ANYWHERE!
.
.
.
.
.
.

" Suhu tubuh mu 40,1 derajat ini tinggi sekali " Halilintar menatap cemas termometer ditangannya, benar dia baru saja selesai mengukur suhu tubuh Nk yang kini sedang berbaring diatas ranjang nya. " Kita kerumah sakit saja ya ? " Tawar Halilintar dengan lembut ia mengelus rambut Nk.

Nk pun terdiam sesaat dia merasa terpanah dengan sisi perhatiannya seniornya yang terkenal dingin itu.

" Nk ? Kenapa pusing ya ? " Halilintar makin khawatir saat Nk tak menjawabnya

" Ah... Maaf kak Hali, aku baik baik saja kok, aku memang biasa demam seperti ini nanti juga turun " Nk menjawab Halilintar dengan canggung. Halilintar pun menghela nafas pendek dia tak menjawab Nk lagi malah ia mulai mengeluarkan ponsel miliknya dan mengetik sesuatu diponselnya

" Kak, aku serius aku ga mau ke rumah sakit kak " Kini giliran Nk yang panik melihat Halilintar tak menjawabnya, dia takut pria dihadapan nya ini akan membawanya dengan paksa ke rumah sakit, Nk pun ingin segera mengubah posisinya menjadi duduk namun naasnya saat ia mencoba kepalanya langsung terasa sakit bak ditusuk jarum

" Ukh... " Nk memegang kepalanya, Halilintar yang sedari tadi sedang berkutik dengan ponselnya pun terkejut lalu ia segera menahan bahu Nk

" Jangan bangun mendadak gitu, sakit kan kepalanya ! " Tegur Halilintar " Gimana sih!! Bagaimana kamu nanti mau ngurus pasien, kamu sendiri saja tak tau mengurus dirimu sendiri ! " Sambungnya.

" I.. iya maaf, kak Hali kok marah sih " Nk menatap Halilintar dengan berkaca kaca, gimana sih orang sakit malah dimarahin.

" Aku ga marah, aku khawatir " Jawab Halilintar jelas singkat padat, ia segera melirik ponselnya lagi.

" Khawatir dari mana ? tuh malah sibuk main ponsel, aku tuh pusing ngeliat cahaya ponsel " Dengus Nk, sebenarnya dia agak kesal dengan Halilintar yang tak memperhatikan nya lagi. Tapi tunggu dulu kenapa juga dia harus merasa kesal ?

" Ponselnya kan menghadap wajah ku bukan wajah mu Nk " Halilintar melirik Nk dengan malas

" Sama aja tau ! Kalau mau main hp diluar aja sana, atau kalau tidak pulang aja aku mau istirahat " Ketus Nk ia segera membalikan posisi tidurnya memunggungi Halilintar. Sedangkan Halilintar menghela nafasnya lagi, namun kemudian diam-diam dia tersenyum gemas melihat Nk yang merajuk padanya, sungguh gadisnya ini sangat menggemaskan

" Maaf, aku tadi hanya sedang memesan obat untuk mu sebentar lagi mungkin akan sampai " Jelas Halilintar, Nk pun segera membalikan tubuhnya lagi menghadap Halilintar lalu tersenyum canggung lagi kearah Halilintar yang kini menatapnya.

" Makasih kak Hali " Ia jadi merasa tak enak pada seniornya itu

" Sama-sama, sekarang apa kamu memiliki plester penurun panas ? "

" Sepertinya ada di kulkas, sebentar biar aku ambil " Nk mencoba untuk bangun lagi namun Halilintar kembali menahannya

" Jangan bangun, biar aku saja " Halilintar segera beranjak dari kamar Nk untuk mengambil plester penurun panas dikulkas rumah Nk. Nk tersenyum

Idol Of My Heart ( Halilintar x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang