Chapter 13

105 12 30
                                    

IOMH
.
.
.
.
.
.
.

WARNING TYPO ANYWHERE!!
.
.
.
.
.
.
.

" Gempa... Maafkan aku, aku gagal menjaga Taufan " Lirih Blaze yang masih berdiri diambang pintu masuk, Halilintar pun berjalan menghampiri Blaze diikuti dengan Gempa dan Solar.

" Apa maksud mu ? Apa yang terjadi padamu ? Dimana Taufan ? " Tanya Halilintar dengan bertubi-tubi, tatapan matanya serius namun juga terpancar kekhawatiran dengan adiknya.

" Tapi... Jan... Janji jangan marah ya " Kata Blaze dengan terbata, Blaze sangat gugup sekarang.

" Taufan kenapa Blaze ? Tinggal jawab aja kok ! " Kini Gempa yang buka suaranya, dia gemas dengan Blaze yang menurutnya sangat bertele-tele.

" Janji dulu... Jangan marah sama Blaze " Tegas Blaze.

" Ck... Repot amat tinggal jawab aja apa susahnya sih ! '' Kini bukan lagi Halilintar atau Gempa yang bicara melainkan Solar, si bungsu sudah melipat tangannya didepan dada ia malas dengan drama kakak ke 4 nya itu.

" Diam Solar ! " Ujar Halilintar dan Gempa secara bersamaan, Solar pun merotasikan kedua matanya malas. " Gue lagi yang kena " Batin Solar

Ini definisi si bungsu yang ternistakan.

" Ya sudah iya dimana Taufan apa yang terjadi padanya ? Dan kenapa kamu penuh luka lecet begini ? " Tanya Gempa lagi, ia sedang mencoba mengumpulkan kembali kesabarannya.

" Benar jangan marah ya " Ulang Blaze untuk memastikan

" Cepat beritahu Blaze, sebelum aku berubah pikiran ! " Tegas Gempa. Sekarang bukan hanya Blaze saja yang takut, Halilintar dan Solar jadi ikut merinding melihat sisi tegas Gempa.

" Se... sebentar " Blaze segera melangkah keluar rumah menuju teras, Gempa Halilintar dan Solar pun saling melempar pandangan nya lalu  mereka mengikuti Blaze dengan penuh rasa penasaran.

Saat sampai di teras rumah terlihat ada sosok si biru Taufan sedang duduk di antara anak tangga sambil kepalanya ia sandarkan di pilar rumah mereka yang megah. Sedangkan Blaze anak itu sedang berusaha untuk membangunkan Taufan dengan cara menarik narik tangan kirinya.

" Taufan ?! " Ke tiga kakak beradik itu langsung segera berlari kecil menghampiri saudaranya yang lain.

" Ishh... Taufan bangun fan " Blaze masih terus berusaha menarik narik tangan Taufan. Tetapi  Taufan tetap tak mau bangkit ia hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah matanya juga terpejam.

" Taufan kamu kenapa ? " Halilintar dan Gempa langsung mengerumuni Taufan, Blaze pun akhirnya lepas tangan, membiarkan saja yang sulung turun tangan.

" Fan ... Bangun fan " Gempa dengan sedikit panik menepuk nepuk pipi kembarannya.

" Taufan ? " Halilintar juga ikut melakukan hal yang sama seperti Gempa ditepuknya pipi adiknya, berusaha membuat adiknya sadar.

Sementara itu Blaze, anak itu sudah berdiri dipojokan tepat disamping pilar ia seperti sedang berlindung disana.

" Woyyy..... Sakit tauuu !! " Teriak Taufan dengan tiba-tiba, Gempa dan Halilintar langsung terlonjak kaget karna nya.

Idol Of My Heart ( Halilintar x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang