-7-

605 101 33
                                    

Chaeyoung dan Jennie sudah selesai berganti pakaian, dan sekarang mereka lagi berpamitan untuk pergi.

"Mom, Ma, kita duluan ya," pamit Chaeyoung.

"Iya Chae," sahut Jieun sementara Yejin hanya mengangguk.

Jieun menarik Chaeyoung mendekat "Ingat, perlakukan Jennie dengan baik. Utamakan dia karena dia calon istri kamu," bisiknya.

Chaeyoung mengangguk paham "Iya Ma," sahutnya.

"Chae, cepatan!" teriak Suzy.

"Ayo Jen," Chaeyoung langsung menggandeng Jennie menghampiri mobilnya.

"Jennie, kamu duduk dibelakang. Aku akan didepan bersama Chaeyoung," usir Suzy.

"Tidak tidak," sambar Chaeyoung dengan cepat "Nuna duduk dibelakang. Jennie akan duduk didepan bersama aku," dia bergegas membukakan pintu mobil lalu mendorong Jennie untuk segera masuk.

"Chae! Kamu apa-apaan si! Biasanya juga Nuna yang duduk disamping kamu!"  marah Suzy.

"Sekarang Jennie prioritas aku," balas Chaeyoung berganjak memasuki mobil.

Suzy berdecak kesal. Akhirnya dengan terpaksanya, dia berganjak duduk dibangku jok belakang.

Didalam mobil, hanya terdengar suara Suzy yang terus mengajak Chaeyoung berbicara. Gadis ini mengabaikan Jennie bahkan dia menganggap seakan Jennie tidak wujud.

Jennie yang memang pemalu itu pula hanya mampu berdiam diri dengan rasa canggung.

"Chae, nanti sekolah kamu bakalan libur bukan?" tanya Suzy.

"Iya Nuna," sahut Chaeyoung.

"Bagaimana kalau kita berdua liburan? Kita bisa ke Paris," ajak Suzy.

"Tidak bisa Nuna. Nanti aku sudah menikah, jadi aku harus liburan sama Jennie," balas Chaeyoung.

Suzy berdecak kesal "Kenapa si kamu mau menikah sama Jennie!?"

"Karena dia pilihan orang tua aku," jujur Chaeyoung.

"Dan kamu terima!? Chae! Ini kehidupan kamu! Kamu tidak bisa membiarkan siapa-siapa mengatur kehidupan kamu!" sentak Suzy.

"Aku tidak merasa diatur kok. Aku senang dengan pilihan Mama sama Papa. Lagian, Jennie adalah gadis yang baik," balas Chaeyoung beralih menggenggam satu tangan Jennie.

Sudah pasti Jennie tersentak kaget. Gadis ini berusaha melepaskan genggaman tangan Chaeyoung, namun Chaeyoung malah mengeratkan genggamannya bahkan jempolnya sudah mengelus tangan Jennie dengan lembut.

"Kamu menyebalkan!" ketus Suzy.





Setibanya di restaurant, Suzy langsung bergelayut dengan manja di lengan Chaeyoung, namun cowok itu buru-buru menjauh.

"Kamu kenapa si!?" kesal Suzy.

"Maaf Nuna. Tapi tidak seharusnya Nuna bersikap seperti itu. Apalagi sekarang ada calon istri aku disini," ujar Chaeyoung dengan sopan.

Suzy menggeram kesal. Tanpa bersuara, dia langsung berganjak memasuki restaurant meninggalkan Chaeyoung dan Jennie diluar.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Chaeyoung.

Jennie mengangguk. Sejujurnya, dia merasa tidak nyaman dengan tingkah Suzy yang kelihatan tidak menyukai dirinya itu.

"Chae, mendingan kamu makan saja sama Suzy Eonnie. Aku bisa pulang sama taksi," ujar Jennie.

"Kamu datang sama aku, jadi kamu pulangnya sama aku. Setelah makan, aku akan menghantar kamu pulang," balas Chaeyoung menggandeng Jennie memasuki restaurant dan menghampiri Suzy.

School Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang