HALLO! yey akhirnya aku update lagiiii
jangan lupa Vote dan Komen di setiap paragraf biar aku makin semangat nulis dan makin rajin update!!RAMEIN CHAPTER KALI INI
TYPO BERTEBARAN
REVISI SETELAH END
||Happy Reading||
Hari masih gelap, matahari belum terbit ke permukaan namun Thira sudah terbangun dari tidurnya.
Malam ini ia sangat sulit tertidur dan berakhir terbangun jam tiga dini hari, perempuan itu tidur dengan posisi membelakangi Jingga yang masih tertidur lelap.
Ucapan Jingga kemarin malam masih terbayang jelas di benaknya, apakah ia harus menuruti permintaan lelaki itu?
Flashback On.
"Gue mau lo bantu gue buat ngebatalin perjodohan Herlin."
"Kenapa di batalin? bukannya Herlin udah nerima perjodohan itu?" heran Thira.
"Gue mau dia nikah sama laki-laki yang dia cintai."
"Kamu mau dia nikah sama laki-laki yang dia cintai atau kamu yang gak rela dia dimiliki laki-laki lain?"
Tenggorokan Jingga tercekat, bahkan dengan reflek ia memberhentikan laju mobilnya di tepi jalan. "Maksud lo apa? gimana kalau Alea denger hah?!" kesal Jingga sebari melirik Alea yang tertidur di pangkuan Thira.
Thira menatap Alea kemudian terkekeh mendengar ucapan Jingga barusan "Jadi bener? kamu gak rela dia nikah sama laki-laki lain?"
"Apa hubungan kita gak ada artinya di mata kamu?"
"Plis, stop merasa paling tersakiti Thira. Gue gak suka." tegas Jingga.
"Jadi lo emang sakit, tapi jadi gue jauh lebih sakit."
Flashback Of.
Thira menghelan nafas, nyatanya perasaan Jingga ke Herlin masih sangat besar. Ingin marah namun apa ia berhak mengatur perasaan Jingga?
Thira tahu betul cinta tidak bisa di paksa.
Jadi apa yang harus ia lakukan? semua ini terlalu sakit untuknya. Apa ia harus patuh dan menuruti apapun yang diinginkan oleh laki-laki itu?
Ia takut, sangat takut jika Jingga berhasil membatalkan perjodohan Herlin dan ingin menikahinya. Thira tidak ingin diduakan dalam hubungan rumah tangga, sudah cukup dengan hati Jingga yang dimiliki oleh Herlin, statusnya jangan.
"Aku bakal nurut sama kamu, asal kamu mau mengabulkan satu permintaanku nantinya." final Thira, ia akan memberi tahukan keputusannya pada Jingga nanti saat laki-laki itu sudah terbangun.
****
"PAPA ADA MALING!!!" pekik Alea sebari menutup kedua matanya dengan telapak tangan, ia sangat terkejut saat keluar dari kamar.
"Om, jangan culik Alea ya?" cicit Alea sebari mengintip wajah laki-laki yang berdiri di hadapannya.
"Om bukan penculik." sahut Albara sebari terkekeh kecil. Tadinya ia hanya lewat di depan kamar gadis kecil itu, dan tiba-tiba pintu terbuka membuatnya tak kalah terkejut dengan Alea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga's Life
Teen FictionSpin-off Menikah di usia yang sangat muda bukanlah hal yang mudah bagi Jingga dan juga Thira, apalagi mereka tidak saling mencintai. Rasa cinta yang dimiliki oleh Jingga masih ada hanya untuk Herlin-sahabatnya. Seiring berjalannya waktu, mereka bera...