HALLO GUYS!! akhirnya aku update chapter pertama dari cerita JINGGA'S LIFE, aku harap kalian suka dan mau mensupport aku dalam menulis alur cerita ini.Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf biar aku makin semangat buat nulis dan makin rajin buat update!!
REVISI SETELAH END
||Happy Reading||
Suara dering handphone terdengar dari atas nakas menarik perhatian seorang gadis kecil yang baru saja terbangun dari tidurnya.
Gadis cantik berambut sebahu itu bernama Alea, Alea Tahira Maharashtra putri kecilnya Jingga dan juga Thira yang sudah berumur lima tahun.
Alea dengan perlahan turun dari ranjang untuk melihat siapa yang pagi-pagi menelfon ayahnya, dengan susah payah Alea berusaha meraih benda pipih itu dari atas nakas dan akhirnya ia berhasil.
Ia mengeja nama yang tertera di layar handphone, dan Alea tersenyum kala menyadari siapa yang menelfon ayahnya pagi-pagi. "Hallo opa! Alea kangen banget sama opa!" sapa Alea dengan antusias setelah panggilan telfon itu tersambung dengan Dikta–kakeknya.
"Hallo sayang, opa juga kangen banget sama kamu."
"Iya-iya, Alea percaya." sahutnya terkekeh kecil.
"Hmm, Alea. Papa kamu mana? opa mau berbicara sama papa kamu." tanya Dikta, ada sesuatu yang harus ia beritahukan pada Jingga.
Ini soal Herlin.
"Kok cari papa sih? opa gak mau ngomong sama Alea ya?"
Dikta bisa mendengar jelas nada kecewa dari cucunya itu, "Alea, opa harus berbicara hal penting sama papa kamu. Lain kali opa bakal main ke rumah kamu."
"Sekarang kasi handphonenya ke papa ya?" pinta Dikta pada cucunya yang sepertinya sekarang sedang merajuk.
"Oke-oke, Alea pangggilin papa dulu." jawab Alea sebari berjalan keluar dari kamar untuk mencari dimana keberadaan ayahnya.
"Papa! papa!" panggil Alea berteriak namun tidak ada sahutan yang ia dengar dari ayahnya.
"Papa!!"
"Ish! papa kemana sih?" gumam Alea, dengan perlahan ia masuk ke area dapur namun di sana ia hanya melihat keberadaan ibunya yang sedang menyiapkan meja makan untuk sarapan. "Mama!"
Thira menoleh kala suara myaring itu memanggilnya "Sayang? kamu udah bangun?"
"Mama, papa dimana?" bukannya menjawab pertanyaan ibunya Alea malah menanyakan keberadaan ayahnya.
Thira tersenyum kecil sebari mengusap puncak kepala Alea gemas, "Papa kemana ya ..."
"Em, itu papa." tunjuk Thira kearah Jingga yang baru saja memasuki area dapur.
Alea reflek menoleh kearah pintu dan langsung berlari kecil menghampiri ayahnya "Ada apa sayang? kenapa pagi-pagi teriak-teriak gitu nyariin papa?"
Alea mengangkat tangannya menyerahkan benda pipih itu pada ayahnya "Opa nyariin papa, opa mau bicara."
Jingga langsung menerima benda pipih itu, kemudian menatap bingung layar handphonenya. Ia heran kenapa Dikta menelfonnya pagi-pagi sekali seperti ini.
"Hallo, Jingga?"
"Hallo pa? ada apa?" tanya Jingga menanyakan apa alasan Dikta menelfonnya pagi-pagi seperti ini.
"Papa mau bicara sama kamu soal Herlin."
Jingga terdiam, ia kini faham apa alasan Dikta menghubunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga's Life
Teen FictionSpin-off Menikah di usia yang sangat muda bukanlah hal yang mudah bagi Jingga dan juga Thira, apalagi mereka tidak saling mencintai. Rasa cinta yang dimiliki oleh Jingga masih ada hanya untuk Herlin-sahabatnya. Seiring berjalannya waktu, mereka bera...