Repair (1)

424 31 0
                                    

Request by @anantaJeo

“Mas”

“Kenapa sayang?”

Haechan menautkan kedua tangannya gugup, “aku boleh minta sesuatu ga sama kamu?”

“Boleh”

“Bisa ga kita sewa rumah dulu sampai rumah kita siap?”

“Kamu ga suka sama keluarga ku?”

“Bukan begitu mas, cuman—

“Haechan, sewa rumah itu ga murah. Lebih baik kita simpan uang kita buat keperluan rumah baru kita nanti, sementara kita tinggal disini dulu gapapa?”

Haechan menghela nafas pelan kemudian mengangguk. Jujur ia takut untuk satu rumah dengan mertuanya dan adik iparnya itu, sejak awal berpacaran mama Mark memang sudah tidak suka padanya. Ia takut dengan keberadaan dirinya disini tambah membuat suasana menjadi mencekam.

Mark dan Haechan adalah pasangan pengantin baru, mungkin baru beberapa hari mereka menikah disebuah hotel ternama. Mereka menjalani hubungan selama 7 tahun, bukan karena Mark tidak serius dengan Haechan. Tapi, karena mereka saat itu berada di fase meminta restu dari mama Mark. Haechan bahkan tak tau apa yang Mark lakukan sehingga pernikahan ini terjadi.

Prang

Haechan terbangun dari tidurnya saat mendengar suara keras dari dapur, buru buru ia menghampiri dapur untuk melihat apa yang terjadi.

“Ma? Mama gapapa?”

“Gapapa matamu! Enak banget ya bangun siang mentang mentang anak saya manjain kamu!”

“Maaf ma, setelah ini Haechan usaha bangun pagi.”

Tira, mama Mark. Ia melenggang pergi begitu saja meninggalkan banyak cucian piring dan tentu saja Haechan akan mencucinya kalo tidak tamat riwayatnya. Meski belum sempat mandi ia berusaha menyelesaikan tugas rumah sebelum nanti waktu makin siang.

Setelah selesai pekerjaan rumah, Haechan mandi dan menyiapkan beberapa makanan agar nanti Mark pulang bisa langsung makan. Karena kelelahan akhirnya Haechan ketiduran di sofa ruang tamu, sialnya Mark pulang saat itu juga.
Mark menatap sang istri tengah tertidur di sofa, ia berniat membawa Haechan masuk namun detingan gelas terdengar kuat membuat Mark menoleh ke arah dapur dan menghampirinya.

“Ada apa, ma?”

“Tolong bilangin sama istri kamu itu, ga usah manja. Sedari pagi sampai siang cuma mama yang beres beres rumah dan dia liat, cuma bisa makan tidur doang!” Ucap Tira sembari melirik ruang tamu

Mark meneguk secangkir air mineral dari kulkas, “masa sih ma? Ga mungkin Haechan ga bantuin mama sedikit pun?”

“Oh kamu ga percaya sama mama? Oh iyalah pasti percaya cuma sama istri.”

“Sudah ma, nanti Mark bilang baik baik sama Haechan. Tolong jangan menjelekkan istri Mark.” Ucap Mark sangat lembut agar tak menyakiti sang mama.

“Terserah”

Tanpa disadari Haechan sudah bangun dan mendengar percakapan anak dan ibu itu. Jujur rasanya ia ingin menangis karena mendengar kebohongan dari mama yang mengatakan ia tak membantu sama sekali pekerjaan rumah, padahal sejak Tira keluar dari rumah hanya Haechan lah yang membersihkan pekerjaan rumah.

—°°—

“Anying asin banget!” Ucap Kila saat memakan sup.

“Kila, omongan kamu itu!” Tegur Mark

“Maaf, ini mama yang masak? Tumben banget asin?” Tanya Kila

collection of stories  (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang