Dua anak adam tengah bergelut di atas ranjang, lampu kamar yang sengaja di matikan dan hanya ada lampu kecil remang remang. Tak menutupi kecantikan Haechan yang berada di dalam kungkungan Mark. Peluh membasahi pipinya, kening hingga sampai ke leher jenjang milik Haechan menambah kesan sexi.
“T-tolong jangan lakukan dengan orang lain hiks! Aku tidak suka mas..” Ucap Haechan dengan suara seraknya.
Sudah 2 jam mereka melakukan hubungan seksual di atas ranjang dan saling mengungkapkan perasaan satu sama lain. Kini keduanya saling memandangi satu sama lain.
Mark mengusap peluh di kening Haechan kemudian mencium bibirnya, “mas janji mas hanya akan melakukannya denganmu.”
“Mm, ayo lakukan lagi mas. Aku ingin merasakan debaran jantungku lagi saat kamu menggagahiku.”
Haechan menarik punggung Mark agar menempelkan tubuhnya dan tubuh penuh keringat Mark.
“Kamu ga capek?” haechan menggeleng.
Cup..
Mark kembali mengajak Haechan berciuman, untuk memulai kembali kegiatan panas mereka. Haechan menahan kepala Mark agar tidak melepaskan ciumannya. Dibawah sana masih menyatuh, kaki Haechan memeluk pinggang kokoh milik Mark saat Mark mulai menggerakkan pinggulnya.
“Nghh mmhh! Uhmm!”
Desahan Haechan teredam oleh ciuman bibir keduanya, tangan Mark memegangi paha Haechan agar tetap mengangkang lebar dan mempermudahkan dirinya menggenjot lubang Haechan.
Plok plok plok plok
“Ah! Ah! Ah! Nghh! M-mas ahh~”
Ciuman itu terlepas, Haechan menatap wajah Mark yang sudah di kelubuti nafsu. Bibir bawahnya ia gigit dan matany yang terpejam menikmati lubang becek milik Hachan.
“Ouh!! Mmhh! Sayangg ahh!” desah Mark
Haechan ingin menangis merasakan bertubi-tubi debaran jantungnya apalagi saat Mark memanggilnya sayang. Wajah Mark berlipat-lipat tampan saat sedang di atasnya.
“Nghhh mas! C-cummhh ah ahh”
Mark bangkit hingga pelukan terlepaskan, Haechan beralih mencengkram sisi bantal di kepalanya sembari terengah engah karena pelepasan akan datang.
“Barenghh ahh s-sebentar!”
Mark mengangkat kedua paha Haechan ke pundaknya kemudian menggerakkan pinggulnya cepat membuat Haechan kesakitan, kali ini Haechan kesakitan karena penis Mark benar benar membengkak dan menyentuh sangat dalam.
“Ah!! Dalem banget mas!!”
“Enak hm?”
“Hiks! Ahh enak!”
Plok plok plok plok
Beberapa hentakkan akhirnya membuat Haechan dan Mark kelonjotan saat cairan keduanya keluar bersamaan. Haechan membusungkan dadanya memejamkan matanya erat saat merasakan semburan hangat dalam lubangnya.
Cup!
Mark mengulum puting Haechan dan sebelahnya ia gesekan dengan jemarinya membuat Haechan meringis kembali.
“Ah~ mas! J-jangan di gesek sakit mhh!”
Haechan mencengkram rambut belakang Mark yang sibuk mengulum putingnya. Setelah beberapa menit akhirnya Mark melepaskan kulumannya.
Cup!
Mark mengecup bibir bengkak Haechan kemudian memeluk tubuhnya, “aku sangat mencintaimu, Haechan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
collection of stories (Markhyuck)
FanfictionSetiap bab beda beda cerita, jadi kalo mau request tinggal komen. Cerita ini mengandung🔞 Jadi kalo ga suka silakan skip- Mark Haechan Warning!