Tok tok!
Cklek!
“Kenapa, Mas?”
“Sebentar lagi mama akan kesini.”
Haechan melotot terkejut dengan kabar tiba tiba itu, “mamanya mas?”
“Iya, jadi aku izin padamu untuk menaruh barang barang di kamar mu. Karena mama bilang akan menginap satu malam disini.” Jelas Mark
“Y-yaudah gapapa mas.”
Saat Mark sibuk membawa barang barang ke kamarnya, Haechan sibuk membuat makan malam. Ini untuk pertama kalinya ia memasak di dapur karena biasanya mereka hanya akan memesan makanan.
Ting tong!
Suara bel pintu berbunyi, Haechan buru buru membuka pintu depan untuk menyambut mertuanya itu.
“Hai sayang!”
Grep!
“Ayo masuk, ma.”
Mama masuk kedalam dan duduk di sofa sembari berbincang dengan Haechan dan menanyakan kabar mereka berdua. Haechan bingung menjawab banyak pertanyaan dari mertuanya itu, ia berharap Mark cepat kebawa agar bisa membantunya menjawab pertanyaan sang mama.
“Ma!”
“Halo anakku Mark!”
Mereka berpelukan, kemudian Mark duduk di samping Haechan.
“Jadi papa ada perjalanan bisnis itulah kenapa mama kesini?” Tanya Mark
“Iya sayang, sekalian jenguk pasangan pengantin yang menikah seminggu yang lalu hahah.”
Haechan dan Mark tertawa canggung, “mm, ma. Haechan udah masak, ayo makan malam.”
Mark melirik Haechan seolah tak percaya kalo Haechan akan memasak untuk pertama kalinya. Ia bahkan tak pernah mencoba masakannya.
“Wah banyak banget, sayang.” ucap mama saat melihat isi meja makan.
“Ayo ma.” ajak Haechan
Mereka duduk berhadapan, Mark dan Haechan duduk bersampingan dan di depan mereka ada Mama yang menatap keduanya sembari tersenyum.
Haechan mengambil nasi kemudian menaruhnya di atas piring Mark, beberapa lauk juga ia masukkan kedalam piring Mark. Mark cukup kaget, pasalnya ia tak menyangka Haechan akan berpura-pura sejauh ini.
“Mas mau paha atau dada?”
“Hah?”
“Ayamnya.” Ucap Haechan sembari tersenyum canggung.
“O-oh, paha aja.” mark menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
“Kalian ga ada rencana honeymoon?” Tanya sang mama
Mark maupun Haechan diam sejenak, bingung mau menjawab apa. Tiba tiba jemari Haechan mengusap pelan paha Mark dibawah dan membuat Mark terkejut. Namun, setelahnya ia baru peka dengan apa yang dimaksud oleh Haechan.
“Ga tau ma, kita sama sama sibuk. Aku sibuk kerja dan Haechan juga sibuk jaga toko kuenya. Tapi kalo ada waktu baru kita honeymoon, iyakan sayang?” Ucap Mark sembari tersenyum menatap Haechan.
Deg.
Jantung Haechan berdebar saat mendengar Mark memanggilnya 'sayang' rasanya aneh dan canggung. Ia hanya tersenyum merespon pertanyaan dari Mark.
“Jangan tunda tunda ya, segerakan hal yang baik.”
“Iya ma.” sahut Haechan
“Mama tidak sabar untuk gendong cucu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
collection of stories (Markhyuck)
FanfictionSetiap bab beda beda cerita, jadi kalo mau request tinggal komen. Cerita ini mengandung🔞 Jadi kalo ga suka silakan skip- Mark Haechan Warning!