Mark berjalan memasuki sebuah hotel yang sudah di boking oleh temannya karena mengadakan acara pesta pernikahan, hotel tersebut sangat besar pestanya pun dihadiri oleh berbagai pembisnis dan beberapa teman masa masa sulit dan jaya mereka termasuk dirinya adalah teman dari kecil Jeno.
"Permisi, saya boleh masuk?"
Mark menoleh ke depan dimana pintu lift yang tadinya akan menutup kini terbuka akibat seseorang yang mencegah lift itu.
"Maaf tuan, lift sudah penuh." Ucap bawahan Mark
"Please, saya harus ke lantai 5 sekarang karena saya ada job jika tidak datang dalam 3 menit saya bisa di pecat!"
"Kami tidak peduli, salahkan anda sendiri kenapa harus tela-
"Silakan masuk." potong Mark
Bawahan Mark menatap bingung kenapa Mark mempersilahkan orang tersebut untuk masuk terlebih dahulu. Mark berjalan keluar kemudian mempersilahkan orang tersebut masuk dahulu.
"Silakan masuk, nampaknya kamu lebih membutuhkannya."
"Terimakasih tuan! Terimakasih banyak!"
Orang tersebut membungkuk beberapa kali mengucapkan terima kasih pada Mark, Mark hanya mengangguk pelan kemudian tersenyum kecil.
"Tapi bos-
"Biarkan saja."
"Jadi bos akan menunggu?"
"Iya, kalian bisa pergi terlebih dahulu."
"Baik bos!"
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Mark bisa sampai di lantai 5 tempat acara pernikahan Jeno sahabatnya itu. Ia duduk di salah satu meja tamu undangan sembari menatap pengantin di depan sana dan yang lebih menarik perhatiannya adalah sosok pemuda manis berdiri di ujung sana sebagai pembawa acara tersebut.
"So pretty..."
Setelah selesai pengucapan janji suci pernikahan, kini acara selanjutnya yaitu bersalam dengan pengantin di atas pelaminan. Mark berjalan menuju ke atas pelaminan untuk mengucapkan kata selamat pada pengantin.
"Selamat bro!"
"Kesini sendirian? Tidak ada gandengan?"
Mark terkekeh pelan, "masih sama, tidak ada gandengan hanya membawa dompet."
"Hahah gandengan yang paling setia."
"Ya begitu lah."
"Mau aku kenalin sama seseorang?"
"Siapa? Aku tak tertarik jika hanya jalang jalang tak jelas, aku butuh seorang yang akan menjadi pendamping hidup yang baik."
Jeno menyunggingkan senyumnya mendengar ucapan Mark, "cih, jangan lupa dulu kau senang bermain dengan jalang, tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
collection of stories (Markhyuck)
FanfictionSetiap bab beda beda cerita, jadi kalo mau request tinggal komen. Cerita ini mengandung🔞 Jadi kalo ga suka silakan skip- Mark Haechan Warning!