CAST:
JUNG SUNGMI (OC)
KIM MYUNGSOO (INFINITE)AND OTHER CASTS
Yeonhee duduk dan memperhatikan Sungmi yang sibuk membongkar kopernya dan ranselnya.
"Ya! Kau hanya pergi selama seminggu tapi kenapa kau membawa baju sebanyak ini?! Kau ingin pindah rumah, eoh?!" Teriak Yeonhee yang tidak sabaran. Sungmi menatapnya.
"Yeonhee-yah, aku harus terlihat menawan dengan baju-baju ini di depan Myungsoo. Kau mau rencanaku gagal?" Tanya Sungmi. Yeonhee memasang wajah jijiknya.
"aish.. baiklah, oke, tapi kenapa kau harus membongkar kopermu berulang-ulang?" Tanya Yeonhee. Sungmi tersenyum, lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil yang sudah di bungkus rapi.
"Igeo mwo? Ulang tahunku sudah lewat," kata Yeonhee bingung. Sungmi menatapnya kesal.
"itu bukan untukmu! Sebenarnya aku berniat untuk merayakan ulang tahun Myungsoo di sana," kata Sungmi. Yeonhee menatapnya.
"daebak.. jadi liburan ini bertepatan dengan ulang tahunnya?" Tanya Yeonhee. Sungmi tersenyum lebar.
"tepat sekali! Dan aku ingin kau memilih satu dari lima kotak ini..." kata Sungmi sambil mengeluarkan empat kotak yang sama dengan warna berbeda dari ranselnya.
"Ya! Untuk apa semua ini?! Memangnya Myungsoo mau menerimanya?" Tanya Yeonhee. Sungmi menghela nafas.
"aku bingung ingin memberikannya hadiah apa, jadi aku berencana untuk memberikan semuanya. Tapi seperti katamu, apakah mungkin dia mau menerima semuanya? Bantu aku, ya, untuk memilih salah satu di antara lima kotak ini," kata Sungmi. Yeonhee menatap lima kotak itu.
"araseo! Apa saja isinya?" Tanyanya. Sungmi tertawa kecil.
"aku... lupa"
ingin rasanya Yeonhee memukul Sungmi. "Ya! Neo michyeoseo?! Kau yang membungkus semua ini dan kau lupa pada isinya?! Bagaimana aku mau membantumu?!" Teriak Yeonhee. Sungmi hanya menundukkan kepalanya.
"Sebaiknya kita buka saja satu persatu," lanjut Yeonhee sambil mengambil kotak berwarna merah.
"Ja.. jangan! Aku menghabiskan uanh jajanku untuk biaya membungkus! Apa tidak ada cara lain?" Tanya Sungmi. Yeonhee meliriknya kesal.
"humph! Jadi bagaimana ini?" Kata Yeonhee. "Pilih dari warna saja, ya?" Kata Sungmi sambil tersenyum. Yeonhee menatap semua kotak itu.
"hm... dia suka warna apa?" Tanya Yeonhee.
"Eung.. aku lupa. Seingatku dia bilang dia suka warna hitam," kata Sungmi.
"Tidak ada kotak berwarna hitam. Kalau kau tau itu warna kesukaannya kenapa kau tidak menyiapkannya?!" Teriak Yeonhee. Sungmi hanya tersenyum.
"karena aku ingin dia jadi lebih ceria. Kau ingat, kan, saat di sekolah dulu dia seorang penyendiri," kata Sungmi. Yeonhee langsung cemberut.
"ne, ara. Kotak biru tua ini bagus," kata Yeonhee sambil membolak-balik kotak biru tua di tangannya. Sungmi tertegun.
"ehm.. okay..aku akan memberikan ini kepadanya," kata Sungmi sambil mengambil kotak itu dari tangan Yeonhee. Tiba-tiba ponsel Yeonhee bergetar.
"Ne, eomma. Ne," lalu Yeonhee menatap Sungmi.
"Sungmi yah, eomma menyuruhku untuk segera pulang. Aku pulang dulu," kata Yeonhee sambil berdiri. Sungmi menatapnya.
"eoh. Hati-hati di jalan," kata Sungmi. Yeonhee tersenyum "kau juga. Laporkan setiap perkembangan kepadaku, okay?" Katanya sambil berjalan keluar dari kamar.
Sungmi tersenyum ."okay. Sampai jumpa!" Katanya sebelum Yeonhee menutup pintu kamarnya. Sungmi menatap kotak biru tua itu
"kira-kira apa isinya?" Tanya Sungmi. "Ah, molaseo. Aku masukkan saja" kata Sungmi sambil melempar kotak itu ke dalam kopernya.
Sementara itu, seorang pemuda sedang duduk di sofa bersama orang tuanya. Pemuda itu membelalakkan matanya saat mendengar perkataan orang tuanya.
"Eomma, appa, kalian serius?" Tanyanya. Kedua orang tuanya tersenyum lalu mengangguk.
"Tentu saja, Myungsoo yah. Kami sudah membicarakannya," kata sang ibu. Pemuda yang dipanggil Myungsoo itu mendesah.
"tapi, eomma..."
"cukup, Myungsoo. Kau hanya perlu ikut dengan semua rencana kami," kata sang ayah. Myungsoo terdiam, lalu berjalan pergi meninggalkan kedua orangtuanya.
"Anak itu.. ku harap dia tidak mengacaukannya," kata sang ayah.
Myungsoo menutup pintu kamarnya, lalu menghempas tubuhnya di kasur. Adiknya Moonsoo sedang membaca buku di kasur yang sama. Mereka memang membagi kamar.
"Kau sudah menyiapkan barang-barangmu?" Tanya Moonsoo. Myungsoo hanya diam.
"Jawab aku!" Kata Moonsoo sambil mencubit perut Myungsoo.
"Awww! Ya! Jangan mencubitku!" Teriak Myungsoo. Moonsoo tersenyum licik.
"jadi kau akan bertemu dia lagi?" Tanyanya. Sekali lagi Myungsoo hanya diam.
"Jawab!" Kata Moonsoo sambil mencubit tangan Myungsoo.
"Ya! Ne! Aku akan bertemu dengannya!" Teriak Myungsoo sambil menepis tangan Moonsoo. Moonsoo hanya tertawa.
"araseoyo. Hwaiting!" katanya sambil kembali fokus ke bukunya. Myungsoo hanya bisa cemberut, lalu perlahan dia mulai tertidur.
Flash Back
"Annyeong! Kau Kim Myungsoo, kan?" Tanya Sungmi kepada Myungsoo. Myungsoo hanya menatapnya tak tertarik.
"ung. Wae?" Tanya Myungsoo. Sungmi tersenyum.
"kudengar kau pindahan dari sekolah terkenal di Seoul, jadi kau pasti pandai. Aku adalah siswi terpandai di kelas ini, jadi aku mengharapkan pertarungan yang menarik darimu. Senang berkenalan denganmu, Myungsoo ssi," kata Sungmi dengan senyum mengejek. Myungsoo juga membalas senyumannya.
"ne. Aku juga tertarik bisa mendapatkan seorang pesaing baru. Senang berkenalan denganmu, eng.. Sungmi ssi, bukan?" Tanya Myungsoo. Sungmi tertawa.
"yeah! Baiklah. Sampai bertemu di medan pertempuran, Myungsoo ssi," katanya sambil berjalan meninggalkan Myungsoo. Myungsoo hanya tersenyum.
"heh... saingan? Dia bahkan tidak sampai seujung kuku jariku. Dasar anak kampung," ejek Myungsoo sambil kembali berjalan. Sementara itu dari jauh Sungmi menatap Myungsoo yang berjalan menjauh itu.
"huh.. dasar sombong.. dia bahkan tidak lebih baik daripada anak tertolol di kelas. Lihat saja, Kim Myungsoo," kata Sungmi.
Flash back end
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma First
FanfictionBagaimana perasaan kalian ketika kalian berjalan bersama cinta pertama kalian? Atau bagaimana perasaan kalian saat segala sesuatu terasa mempermainkan perasaan kalian? Semua perasaan itu dimiliki oleh Jung Sungmi saat pergi berlibur bersama cinta pe...