Selesai Victor dan Leo berjabatan tangan dengan lelaki tersebut sebagai tanda persetujuan.Victor pun bertanya kepada lelaki itu siapa namanya.
Dia memberanikan diri bertanya tentang nama dan umur laki-laki itu.
"Nama saya adalah Daffa Graciko dan umur saya 26 tahun,” jawab Daffa.
"Baiklah, Tuan Daffa,” kata Victor dan Leo.
"No, kalian berdua tidak usah panggil seperti itu ke aku, panggil aku dengan sebutan Bang Daffa saja,” peringat Daffa.
Victor dan Leo mengangguk mengerti. Daffa pun tersenyum."Baiklah, karena ini sudah terlalu larut malam kalian berdua boleh masuk ke kamar kalian,” kata Daffa.
"Kamar kami yang mana, Bang?" tanya Victor.
"Oh untuk kamar kalian berdua. Itu kalian berdua tinggal naik ke lantai dua saja nanti kalian ketemu pintu kamar warna putih dan itu kamar kalian,” jelas Daffa.
"Oh, makasih, Bang Daffa,” kata Leo.
"Makasih, Bang Daffa,” sambung Victor.
Daffa hanya mengangguk saja. Victor dan Leo pun pergi ke lantai dua untuk menuju kamar mereka.Sedangkan Daffa masih duduk di ruang tamu.
Sesampainya di depan pintu kamar warna putih tersebut Victor dan Leo pun langsung membuka pintu.
Dan mereka berdua melihat kamar yang begitu bersih dan indah.
"Wah, Bang. Kamarnya besar ya!" seru Leo takjub. Victor mengiyakan.
"Ya udah kalau begitu mendingan adek mandi dulu, ya?" ujar Victor.
"Hem iya, Bang,” sahut Leo.
Leo pun langsung masuk kemar mandi tersebut.Sedangkan Victor menunggu Leo yang sedang mandi sembari berbaring di kasur dan menatap langit-langit kamar.
Beberapa menit kemudian Leo pun selesai mandi juga.
"Bang aku udah selesai mandi, nih,” ucap Leo memberitahu abangnya.
"Yaa udah kalau gitu abang mandi dulu,” sahut Victor.
Victor pun langsung pergi menuju kamar mandi.Sedangkan Leo hanya duduk diam di sofa sembari menunggu Victor.
‘Wah ternyata bajunya bagus, ya,’ batin Leo. “Lama sekali, sih, Abang?" gumam Leo.
Beberapa menit kemudian akhirnya Victor keluar dari kamar mandi yang sudah mengenakan pakaiannya.Leo protes karena merasa abangnya terlalu lama berada di dalam kamar mandi, tetapi Victor dengan gampangnya membantah ucapan adiknya.
Victor pun duduk di sebelah kanannya Leo.
Sedangkan Daffa masih duduk di ruang tamu.
"Tolong, Barra. Panggil Victor dan Leo,” kata Daffa kepada rekannya.
"Baik, Daffa,” sahut BBarra
Barra ini usianya sama dengan Daffa.Barra pun pergi menuju kamar Victor dan Leo untuk memanggil mereka berdua. "Victor! Leo! Daffa memanggil kalian berdua ke ruang tamu!" seru Barra.
Mereka berdua pun keluar dari kamar dan menuruni anak tangga untuk menuju ke arah ruang tamu.
"Daffa! Ini Victor dan Leo sudah datang!" Barra memberitahu.
"Makasih, ya, Bar,” kata DDaffa
"Santai, Bro,” ucap Barra yang duduk di samping Daffa.
"Kenapa, Bang Daffa manggil kami?" tanya Victor.
"Saya ingin menanyakan beberapa hal lagi,” kata Daffa, dia pun mempersilakan mereka duduk.
Victor dan Leo pun duduk seberang Daffa dan Barra.
"Saya ingin menanyakan kapan kalian berdua lahir dan nama panjang kalian berdua?" tanya Daffa.
"Kalau Victor lahir di Bandung tanggal 14, bulan 6, 2007 dan nama panjangnya Victor Valentino Zayn,” jawab Victor.
"Kalau Leo sama, sama kayak Abang dan nama panjangnya Leo Narendra Zayn,” jawab Leo.
"Berarti umur kalian berdua masih 17 tahun, ya?" tanya Daffa.
Victor dan Leo hanya mengangguk saja. Daffa dan Barra pun tersenyum tipis.
"Ternyata kalian berdua masih terlalu muda, ya,” celetuk Barra.
"Tapi tidak apa-apa. Yang terpenting mereka berdua hebat dalam tiga hal barusan, kan,” sahut Daffa.
Bara menyetujui, Victor bertanya kenapa mereka memanggil dirinya dan sang adik.
"Kenapa, Bang Daffa memanggil kami?" tanya Victor.
"Abang hanya ingin memberi tahu bahwa besok kalian akan menjalan misi tersebut,” ujar Daffa.
“Secepat itu?" tanya Leo diikuti anggukan oleh Daffa, tetapi saking penasarannya Leo kembali bertanya, "Kenapa secepat itu, Bang?”
"Kita tidak memiliki banyak waktu Leo.Kita hanya punya waktu selama tiga bulan itu saja,” jawab Daffa. "Jika memang kalian berdua belum siap ya sudah tidak apa-apa.”
Victor tidak mempermasalahkan hal itu bahkan dia dengan lantang menyetujuinya bahkan siap melakukan sesuai apa yang diperintahkan Daffa kepada dia dan adiknya.Victor melihat Daffa memberikan dua benda berupa pistol dan uang.
"Untuk kalian menembak dan akan menipu kawanan penghianat tersebut,” jawab Barra.
"Kawanan penghianat?” tanya Victor.
Barra mengangguk sebagai jawaban. "Apa bang Barra tahu siapa penghianat itu?" tanya Victor.
"Abang Barra gak tau juga siapa penghianat itu bahkan Daffa juga tidak tau siapa orangnya,” jawab Barra.
"Oh, ya udah deh,” ucap Victor.
"Hem. Ya sudah, kalian berdua boleh masuk ke kamar lagi!” titah Daffa.
Mereka berdua mengangguk.Victor dan Leo pun langsung berdiri dan pergi meninggalkan Daffa dan Barra yang berada di ruang tamu.
"Kawanan penghianat?"
"Siapakah penghianat itu!!"
To be continue
.
.
.Jangan lupa vote dan komen
And makasih
Lopyouu semuanya 🫵🏻 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
THE 7 BLOODY DREAMS [TERBIT] OPEN PO!!
HorrorBandung Memiliki banyak sekali kisah dan legenda. Termasuk kisah 7 mimpi berdarah Dimana kehidupan Victor dan Leo yang baik baik saja Tidak ada yang nama nya pertumpahan darah dan kesedihan Dan tidak ada yang di renggut dari Victor dan Leo Akan t...