Pagi pun tiba dan sinar matahari menyinari ruang tamu.
Perlahan mata mereka pun terbuka saat matahari menyilaukan mata mereka.
Barra yang lebih dulu membuka mata bertanya bagaimana keadaan Victor dan Leo.
Mereka berdua menjawab dengan baik pertanyaan tersebut dan bahkan mereka mengakui kalau dirinya masing-masing baik-baik saja.
"Syukurlah kalau kalian berdua mulai membaik,” ucap Barra.
"Ya udah kalian mau makan apa?" tanya Daffa.
"Victor belum mau makan, Bang,” jawab Victor.
"Leo juga nggak mau makan,” tambah Leo ikut-ikutan.
"Kenapa kalian nggak mau makan?" tanya Daffa.
"Enggak selera, Bang,” sahut Victor dan Leo dengan serempak.
"Kalian berdua harus makan supaya kesehatan kalian berdua membaik.” Daffa menasehati mereka.
Leo menggeleng, begitu juga dengan Victor. Tiba-tiba Leno pun berbicara. "Yakin kalian berdua nggak mau makan kimchi?” tanya Leno sembari menaik-turunkan alisnya.
Tanpa basa-basi Victor dan Leo pun menerima tawaran tersebut. "Mau,” jawab Victor dan Leo dengan serempak.
"Tapi tadi katanya enggak mau makan,” cibir Leno.
"Iya kalau kimchi kami berdua gak bakal nolak kok,” kata Victor seraya cengengesan.
Leno memutar bola matanya malas.Victor kembali bertanya apa Leno akan membuat kimchi? Jawabannya tentu iya, meski dengan setengah hati dan itu membuat Victor dan Leo senang bukan main.
Leno, Daffa dan Barra pun pergi ke dapur untuk membuat beberapa makanan dan kimchi.
Beberapa menit kemudian akhirnya makanan pun sudah siap dan mempersiapkan makanan tersebut di ruang tamu.
Victor yang mendapati makanan kesukaannya itu berseru dengan riang, sementara Leo sang adik mengucapkan terima kasih kepada Daffa dan yang lainnya.Mereka pun makan bersama di ruang tamu.
Setelah selesai mereka makan dan mencuci piring.
Mereka semua langsung pergi menuju ruang tamu lagi.
Daffa tiba-tiba bertanya pada Leno tentang apakah dia bisa menembak atau tidak sama halnya saat Daffa bertanya pada Leo dan Victor kala pertama kali mereka bertemu.Leo menjawab dengan anggukan pertanda bahwa dia bisa apa yang Daffa tanyakan kepada dirinya.
Begitu juga dengan Barra. Jika tadi Daffa bertanya apa Leno bisa menembak dan jawabannya iya, kali ini Barra bertanya apa dia bisa manahan?
"Bisa,” jawab Leno.
"Dan apakah kamu bisa mendapatkan informasi penting?” tanya Daffa lagi.
"Bisaa banget,” jawab Leno.
"Bagus kalau begitu. Kamu bisa membantu kami untuk mencari siapa dalang dari semua ini,” kata Daffa, Leno mengangguk.
"Leno!" panggil Victor.
"Iya kenapa, Victor?” Leno balik bertanya.
"Mau nanya tentang Evano,” jawab Victor, tapi dia tidak mendapatkan jawaban apa-apa. "Kenapa kau malah diam, Leno?”
"Evano ke mana?" tanya Leo. "Jawab!”
"E-Evano telah me-meninggal, Victor, Leo,” jawab Leno terbata-bata karena gugup.
"Ha? Apa?”
"Pasti kau bohong, kan, Leno?” tanya Leo.
"Leno enggak bohong sama sekali,” jawab Leno.
"Tapi kenapa bisa Evano meninggalkan dunia?" tanya Leo.
"Leno juga nggak tahu. Leno cuman dapat kabar dari sekolah bahwa Evano meninggal dunia bersama kedua orang tua di dalam rumah yang terbakar,” ungkap Leno. "Dan saat ditemukan mereka telah meninggal dunia di sana.”
"Kapan itu terjadi?" tanya Victor.
"Minggu lalu.”
"Apa ini ada berkaitannya dengan penghianat itu?" tanya Victor.
"Kemungkinan besar itu benar, tapi kita belum bisa memastikan itu benar seutuhnya.” Barra menjawab pertanyaan Victor.
"Kita semua harus cepat mencari tahu siapa penghianat tersebut,” ujar Daffa.
Victor, Leo, Leno dan Barra hanya mengangguk saja.Leo bertanya apa yang harus kita lakukan, Barra sendiri memberikan usulan untuk segera mencari informasi tentang penghianat itu.
"Kalau begitu sebaik kita pergi ke tempat yang tadi sudah kuberi tahu,” usul Daffa.
"Dan kami berdua, Bang?” tanya Victor.
"Kalian berdua harus tinggal di sini saja untuk memulihkan kondisi tubuh kalian,” jawab Daffa.
"Tapi kami mau ikut, Bang,” pinta Leo.
"Berbahaya bagi kalian untuk ikut,” timpal Barra. "Sebaiknya kalian berdua tinggal saja di sini.”
"Enggak, Bang. Kami mau ikut saja,” rengek Leo.
"Enggak bisa,” tolak Daffa, Victor memohon-mohon dan mereka bingung akan jawab apa.
"Baiklah kalau begitu kalian berdua boleh ikut, tapi ingat jangan ikut berkelahi nanti,” ucap Barra.
Victor dan Leo hanya mengangguk saja.Victor, Leo, Leno, Daffa, dan Barra pun langsung memasuki mobil dan pergi menuju lokasi.
Beberapa jam kemudian sekitar jam setengah dua lebih empat menit, mereka semua pun sampai di lokasi yang menjadi tujuan mereka.
Leno, Daffa dan Barra pun turun dari mobil, sementara Victor dan Leo berdiam di dalam mobil untuk berjaga-jaga.
Daffa dan Barra pun mulai menembaki beberapa dinding untuk memancing kawanan penghianat itu keluar.Sementara Leno berjaga-jaga di belakang Daffa dan Barra.
Victor dan Leo pun ingin turun dari mobil tersebut dan bergabung dengan mereka, tapi mereka berdua teringat akan perkataan Daffa dan Barra.
Flashback on
"Jadi nanti kalian berdua jangan keluar dulu dari mobil, ya!” titah Daffa memperingatkan mereka berdua.
Leo bertanya. "Tapi kenapa, Bang?”
"Supaya nanti kita ada peluang menang melawan mereka,” kata Daffa.
"Dan nanti saat kami butuh bantuan kami akan segera memanggil kalian berdua,” sambung Barra. "Sedangkan Leno akan ikut bersama kami.”
Mereka mengangguk serempak pertanda bahwa mereka paham.
Flashback off
"Bang! Apa kita berdua harus menunggu di sini? Sampai kapan, Bang?" tanya Leo.
"Sampai Leno, Bang Daffa dan Bang Barra memanggil kita,” jawab Victor.
"Tapi itu lama, Bang,” sahut Leo tak sabaran.
"Dek! Kita tidak bisa menggambil resiko nanti malam merugikan kita.” Victor mencoba menenangkan adiknya lebih dulu, Leo mengangguk mengerti. "Tenang aja, Dek. Kita pasti akan bantu mereka walaupun kita juga lagi dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, Abang yakin kita pasti bisa mengetahui siapa penghianat itu,” sambung Victor.
"Hem iya, Bang. Kita semua pasti bisa,” ucap Leo.
Victor hanya mengangguk saja.Victor dan Leo pun masih melihat Leno, Daffa juga Barra dari dalam mobil.
"Luka yang belum sembuh!?"
"Sampai kapan harus menunggu?”
To be continue
.
.
.Jangan lupa vote dan komen
And makasih
Lopyouu semuanya 🫵🏻 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
THE 7 BLOODY DREAMS [TERBIT] OPEN PO!!
HorrorBandung Memiliki banyak sekali kisah dan legenda. Termasuk kisah 7 mimpi berdarah Dimana kehidupan Victor dan Leo yang baik baik saja Tidak ada yang nama nya pertumpahan darah dan kesedihan Dan tidak ada yang di renggut dari Victor dan Leo Akan t...