Chapter 11

11 2 0
                                    

Cerita hanyalah karya fiksi mohon tidak dibawa ke rl
enjoy

Hari-hari telah berlalu setelah Fikar dan teman-temannya berlibur ke pantai. Kini Fikar sedang menyiapkan barang-barang untuk pergi ke Jakarta esok hari.

"Oke, baju dan kawan-kawan beres, apalagi yak" ucap Fikar.

Lalu Fikar menoleh ke arah pigora yang menampilkan foto ia bersama kawan-kawannya yang sedang nongkrong di warung Bu indah.

"Bawa kali yak, buat pajangan nanti disana" ucap Fikar lalu ia mengambil pigora tersebut.

drrttdrrtt~

suara dari hp milik Fikar yang mendapat panggilan dari Reza. Fikar pun mengangkat telfon.

"Haloo, Napa Za?"  ucap Fikar.

"Gua kerumah lu yak" ucap Reza.

"Nanti aja, gua lagi prepare barang"

"Gaapa, sekalian gua bantu"

"Gausah deh, gua sendiri bisa kok"

"Udah,lu tunggu aja dirumah, gua otw"

"Yaudahlah kalo lu maksa"

"Oke, otw gua"

Telfon pun terputus

"Gabisa nolak, hari ini hari terakhir kita nongkrong bareng"

"Ya setidaknya mengisi waktu, bosen juga gua"

10 menit kemudian terdengar suara motor yang berhenti di depan rumah Fikar.

"Lah kok rame suaranya"

"Bawa pasukan kali si Reza"

Fikar pun menuju teras rumahnya.

"Halo bang Fikar" ucap seorang pria.

"Bima?" ucap Fikar.

"Hahaha yoi, masih inget lu bang" ucap bima.

"Kok lu ikut" ucap Fikar.

"Gua yang ajak, itung-itung biar cepet lu prepare nya" ucap Reza.

"Perlu bantuan apa nih kawan" ucap Haikal.

"Kami siap membantu tuan" ucap Fajar yang berpose layaknya pelayan.

"Kaga usah pake tuan anj*ng, kayak pelayan aja lu" ucap Fikar.

"Gaapa dong, niat kita baik, buat bantu lu" ucap Haikal.

"Iya deh, serah. eh btw, bima pa kabar?" ucap Fikar.

"Sehat selalu bang, Abang sendiri gimana?" ucap bima.

Missing Piece Of The Puzzle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang