Cerita hanyalah karya fiksi mohon tidak dibawa ke rl
enjoy
Langit berganti malam. Bulan, bintang menghiasi pemandangan langit malam, Fikar baru saja keluar dari kamar mandi lalu menjemur handuk, kemudian Fikar mengenakan kaos hitam polos dengan celana pendek.
"Hahh...seger banget anj*ng" ucap Fikar mengambil hp Miliknya lalu merebahkan diri di kasur.
Tok Tok Tok"Fikar, ayo makan dulu" ucap Indira dari balik pintu.
"Duluan aja kak, masih mager" ucap Fikar.
"Jangan lama-lama, keburu dingin nanti"
"Iya kak"
Saat Fikar bersantai memainkan Hp, ia mendapatkan telfon dari Aksa.
"Halo, kenapa?"
"Kar, lu nanti free ga?"
"Free kok, Napa emang?"
"Nongkrong yok"
"Boleh deh, nongkrong dimana?"
"Nanti gua jemput"
"Oke deh"
"Oke, nanti gua jemput jam 7"
Telfon ditutup sepihak oleh Aksa.
"Buset, main tutup ae"
"Makan dulu lahh" Fikar pun keluar dari kamarnya kemudian menuju meja makan.
"Cie....Motor baru nih" Goda Aldi
Fikar hanya memutar bola mata malas, lalu ia duduk dan kemudian memakan makanan yang sebelumnya sudah Indira siapkan.
"Suka ga motornya?" tanya Aldi
"Suka banget" ucap Fikar
"Bilang apa dong" ucap Dira
"Makasih Bang"
"Jangan dipake balapan"
"siapa juga yang mau balapan"
Lalu tidak ada lagi perbincangan diantara mereka, hanya ada suara gesekan sendok, garpu dan piring. Singkat cerita, makan malam telah usai, kini Fikar tengah bersiap-siap untuk pergi nongkrong bersama Aksa.
Tok..Tok..Tok~
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Piece Of The Puzzle
Random"sebenarnya apa itu impian,apakah semua orang harus mempunyai impian?" ujar Fikar • • • note : cerita ini hanyalah karya fiksi mohon tidak dibawa ke rl untuk semua nama yang tercantum di novel. semua adalah ide dari author. jadi barangkali terdapat...