Cerita hanyalah karya fiksi mohon tidak dibawa ke rl
Enjoy 😉"Tapi apa Kal?" Tanya Reza.
"Kakak gua pengen ikut, boleh?" ucap Haikal.
"boleh aja" ucap Fikar.
"Berempat aja? kaga ajak yang Laen?" tanya Haikal.
"Mau ajak siapa? bebas aja gua" ucap Fikar.
"Ajak si Fajar Ama Rijal aja gimana?" ucap Reza.
"Bebas" ucap Fikar.
"Oke, gua kabarin si Rijal" ucap Haikal.
"Gua kabarin Fajar" ucap Reza.
"Oo iya, entar sore ke rumah gua, obrolin rencana kita Ama kakak gua" ucap Haikal.
"sekarang jam berapa?" tanya Fikar.
"Jam 10, Napa?" tanya balik Reza.
"Beli nasi uduk di warung Bu indah lah, laper gua" ucap Fikar.
"gass" ucap Haikal dan Reza.
"Mandi dulu sana lu berdua" ucap Fikar.
"Lah, ngapain mandi, langsung aja" ucap Haikal.
"Lu Dateng ke warung bau badan gitu?" ucap Fikar.
"Gapapa lah, cuma beli doang" ucap Haikal.
"Yang ada kita diusir Bu indah, karena bau badan lu" ucap Fikar.
"Eh gua wangi ya" ucap Haikal.
"Wangi dari mana anj*ng" ucap Fikar.
"Gua mandi duluan deh" ucap Reza.
"Yaudah, gantian habis itu" ucap Fikar.
Mereka pun bergiliran untuk mandi, karena memang di rumah Fikar hanya ada satu kamar mandi. setelah mereka bertiga sudah selesai mandi, mereka bertiga menuju warung Bu indah menggunakan sepeda mereka masing-masing.
motor Reza
sc: pinterest-author lupa spill motornya Reza 🗿
Singkat cerita Icikiwir Gank sudah sampai di warung Bu indah, lalu mereka memesan nasi uduk favorit mereka bertiga.
"Bu indah, kayak biasanya ya" ucap Fikar.
"Oke, 3 berarti ya, makan sini apa dibungkus?" ucap Bu indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Piece Of The Puzzle
De Todo"sebenarnya apa itu impian,apakah semua orang harus mempunyai impian?" ujar Fikar • • • note : cerita ini hanyalah karya fiksi mohon tidak dibawa ke rl untuk semua nama yang tercantum di novel. semua adalah ide dari author. jadi barangkali terdapat...