Kau datang dengan bayangan yang tak terlihat
Yang hanya dapat dirasa hati dan jiwa
Dan itu, aku jadi hilang arah dan sasau
Lemah dan letih, penat, sakit dan sakit....
Terkurung bagai didalam tembok kota yang besar lagi sempit
Digari bagai sang nakhoda hilang arah tika ribut
Maka aku merintih pada sang pencipta
Lalu diturunkan aku mimpi.....
Mimpi tentang sebuah kerajaan
Kerajaan yang penuh dengan kemusnahan dan kering jiwa
Maha bencana baru lepas berlalu
Pohon dan unggas bagai masih bersedih
Tanah masih lembap, kesan air bah
Dan dalam pengumpulan manusia....
Lalu cenderawasih terus jatuh terhempap kebumi
Meronta dan menjerit nyaring seluruh alam
Pada tunggul besar aku berdiri
Lalu menyuruh diambilkan darah merpati
Dititip pada sayap cenderawasih yang patah & cedera
Dia menyibarkan sayap dan terbang
Lalu iapun hilang....tanpa bayang
Dan kini tinggal hanyalah aku...
Kerna.... Akulah penguasa dikerajaan itu.
- 5/1/18 (8.20pm)
YOU ARE READING
Puisi Tanpa Noktah
Poetry[Tamat] Sebuah Puisi Tentang Cinta dan Rasa "Cinta itu amat memenatkan, terutama ketika mencintai jiwa yang salah"
