Jasad yang kaku,
Pohon besar, rimbun dan lebat
Suasana redup di tanah itu .... sunyi dan kelam
Namun jasad kaku tetap tak menyahut
Aku tahu dia cuba memahami bahasa hatiku
Walaupun dia diam tetap tidak berbicaraLangkah kakiku kini kian sayu
Dan dia tetap diam .... tiada kataAku hanya berseloka berbahasa rindu, sedih dan runtun
Disebalik 8hb April; 20 tahun yang lalu
Kau tetap diam membisu dan kaku
Membiarkan aku menghitung perit ini
Kau memaksa aku untuk terus berlalu dalam rindu-to my late uncle; muhamad-

ANDA SEDANG MEMBACA
Puisi Tanpa Noktah
Poetry[Tamat] Sebuah Puisi Tentang Cinta dan Rasa "Cinta itu amat memenatkan, terutama ketika mencintai jiwa yang salah"