03. Glimpse of Us

35 6 0
                                    

Kemarin adalah hari yang cukup berat untuk Seungwan. Kesedihan yang ia rasakan seolah menyelimuti hatinya dan sekujur tubuhnya hingga terasa sulit bernapas. Jadi, Seungwan memutuskan untuk tidur karena terlalu lelah merasa sedih. Pagi ini pun ia bangun agak siang karena sengaja ingin tinggal lebih lama di alam mimpi. Namun, beberapa notifikasi pesan dari ponselnya membangunkannya.

Sunshine🐥
"Good morning Nuna!!! Jangan lupa hari ini kita akan ke pantai ...." (08.04 AM)

"Aku dalam perjalanan menuju tempatmu ...." (09.30 AM)

Seungwan yang awalnya masih mengantuk seketika matanya terbuka lebar dan saat itu juga sepenuhnya ia merasakan nyawanya kembali ke raganya.

"Bagaimana bisa aku lupa!" Seungwan bergegas bangun dan pergi untuk mandi burung. Pernah lihat burung mandi?

Ia tak punya banyak waktu untuk memilih pakaian, jadi ia mengambil pakaian yang sudah tergantung rapi. Lalu, terburu-buru menyisir rambut dan memakai riasan yang tipis. Untunglah ia selesai tepat waktu saat Felix menelponnya, katanya dia sudah menunggu didepan. Seungwan berlari terburu-buru karena tidak ingin membuat Felix menunggu lama.

Jantung Seungwan yang sedari tadi serasa dipacu cepat berangsur bekerja normal saat melihat Felix yang tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya. Sinar matahari di belakang Felix membuatnya terlihat bercahaya, seolah itu memang memancar dari dalam diri pemuda itu.

"Wahh tiba-tiba aku jadi gugup," Felix menyapa Seungwan yang sudah ada di depannya.

Gadis itu menelengkan kepala, ia hampir tidak mengenali Felix dari jauh. Penampilannya agak berbeda, Seungwan meneliti Felix kemudian menyadari satu hal, "Kau mewarnai rambutmu?!"

 Penampilannya agak berbeda, Seungwan meneliti Felix kemudian menyadari satu hal, "Kau mewarnai rambutmu?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, aku tidak yakin ini cocok untukku." Dia menggaruk tengkuknya malu-malu.

Felix benar-benar membuat rambut hitamnya berubah jadi blonde. Itu terlihat cocok untuknya. Menurut Seungwan, dia jadi benar-benar terlihat seperti malaikat yang jatuh dari langit.

"Aku hanya mencoba tampilan baru. Kalau Nuna lebih suka rambutku gelap, jangan khawatir, warna ini akan hilang kalau aku keramas nanti."

Seungwan tertawa gemas, "Jadi kau serius akan mewarnainya kalau aku suka?"

Felix mengangguk, "Tentu."

"Aku menyukainya," Seungwan mengangguk sambil tersenyum. Begitupun Felix, pemuda itu tersenyum malu-malu.

Awalnya Seungwan percaya bahwa orang Asia lebih cocok dengan rambut gelap karena garis wajah orang Asia lebih lembut daripada orang Eropa. Namun, melihat Felix menggunakan warna rambut Eropa tersebut, pemuda Asia tulen itu seolah jelmaan malaikat yang turun ke bumi. Dia benar-benar terlihat lebih bersinar dari biasanya.

"Aku diomeli eomma pagi ini."
Sambil menuju wilayah parkir, mereka berbincang ringan.

"Oh ya? Karena kau mewarnai rambutmu?"

Tears In HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang