04. The Backache

28 4 0
                                    

Ps: putar audionya!!🍑

Seungwan merasakan kepalanya seperti diremas-remas kepalan sekeras besi ketika ia baru saja bangun. Itu akibat dari dark americano dan kurang tidur sejak dua hari terakhir. Ia harus mengerjakan banyak tugas dan ujian semester di depan mata.

Seungwan bangkit untuk mengambil air dingin dari kulkas dan meminumnya. Sembari menegak air dingin, Seungwan mengecek ponsel yang sedari pagi kemarin ia diamkan karena harus fokus belajar. Tidak ada pesan dari Felix karena ia sudah bilang harus belajar dan pemuda itu pasti tidak mau mengganggunya. Mereka juga jarang bisa bertemu di kampus karena meskipun berada dalam jurusan yang sama, tetapi Felix dua tahun dibawahnya, jadwal mereka berbeda.

Namun, Seungwan cukup kaget saat melihat ada beberapa pesan dari Hyunjin dan 3 riwayat telpon yang keluar.

Hyunjin

"Felix terjatuh saat latihan, kami membawanya ke rumah sakit universitas."

"Sekarang dia sedang ditangani."

"Kata Dokter untuk saat ini dia baik-baik saja, tetapi butuh pemeriksaan lebih lanjut."

Seungwan langsung menghubungi Felix karena khawatir, tetapi tidak ada jawaban. Jadi, dia menelpon Hyunjin, syukurlah temannya itu mengangkat telponnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Seungwan tanpa basa basi begitu Hyunjin mengangkatnya.

"Oh, kau baru membuka pesanku? Entahlah Felix tiba-tiba terjatuh saat latihan. Kakinya kram dan kesemutan hingga tidak bisa berdiri."

"Apa dia baik-baik saja?"

"Dia baik-baik saja setelah ditangani, aku memberitahumu karena merasa tidak enak. Kurasa aku terlalu menekan mereka latihan."

"Nee, gwenchana. Aku mengerti, Felix juga ikut club dance. Jadi, mungkin karena itu kakinya sakit," ujar Seungwan menenangkan Hyunjin sekaligus dirinya sendiri.

"Jangan terlalu khawatir," tambahnya.

"Baiklah, terimakasih sudah berkata begitu. Apa kau akan kesana sekarang?"

"Oh, aku akan bersiap lalu langsung kesana."

💔💔💔

Seungwan mandi air dingin sebelum berangkat untuk meredakan sakit kepalanya dan mengurangi kecemasan. Felix suka menari, jadi dia menari hampir setiap hari. Dia bilang itu untuk olahraga juga, tetapi terkadang memang kakinya kram karena mungkin tidak pemanasan dengan baik.

Seungwan membeli buah-buahan dan tak lupa membeli bunga potong untuk dibawa. Ia juga mengambil salah satu vas dirumahnya yang tidak terpakai.

Ketika sampai dirumah sakit, Seungwan menanyakan dimana Felix di rawat pada resepsionis dan langsung menaiki lift menuju kamar inapnya.

Seungwan mengetuk dan terdengar langkah seseorang agak buru-buru membuka pintu. Ketika pintu terbuka, ternyata itu Olivia, salah satu saudari Felix, dia yang termuda.

"Oh, Eonni! Sini biar aku bantu." Olivia mengambil keranjang bucket buah dari tangan Seungwan. Dia mempersilahkannya untuk masuk.

"Maaf baru datang."

"Ah, tidak ... maaf karena tidak memberi kabar. Felix melarangku saat hendak menelponmu."

Disana terlihat Felix yang sedang duduk bersandar disofa, sambil menyesap teh chamomile. Entah bagaimana, tetapi dia nampak lemas dan tidak bertenaga. Wajahnya tidak pucat, tetapi kelihatan tidak berenergi.

"Oppa," panggil Olivia. Felix terkejut saat menyadari kedatangan Seungwan.

"Oh, Nuna! Kau disini?" Katanya sambil tersenyum cerah. Dia terlihat senang Seungwan datang meskipun tidak bisa berdiri untuk menyambutny.

Tears In HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang