03

63 9 0
                                    

Di dalam kelas yang tenang, guru sedang menjelaskan materi dengan penuh perhatian. Lisa duduk di bangku dekat jendela, mencoba fokus pada pelajaran. 

Tiba-tiba, suara Kai yang menggoda dan berisik kembali mengganggu suasana. Kai duduk di bangku belakang, terlihat sengaja mengalihkan perhatian Lisa dengan bisik-bisik dan komentar sinis.

Lisa mencoba untuk tidak memperhatikan dan tetap fokus pada penjelasan guru, tetapi Kai tampaknya semakin bersemangat mengganggu. Dia mulai melemparkan kertas ke arah Lisa, membuatnya semakin kesal dan tidak nyaman.

Guru, yang menyadari keributan itu, menoleh ke arah kelas. "Apa yang terjadi di sini?" tanyanya dengan nada tegas.

Kai segera berdiri, tampak seolah-olah dia sangat tidak bersalah. "Maaf, seonsaengnim. Lisa terus-menerus mengganggu saya. Dia sudah membuat saya tidak bisa fokus."

Siswa-siswa lain di kelas saling bertukar pandang, dan beberapa di antaranya terlihat gelisah. Guru menatap Lisa dengan tatapan penuh kemarahan. "Lisa, ini bukan pertama kalinya. Kenapa kau terus-menerus membuat masalah?"

Lisa terkejut, mencoba menjelaskan, "seonsaengnim, saya tidak..."

Namun, sebelum Lisa bisa menyelesaikan kalimatnya, Kai menyela lagi, "Dia selalu begitu. Selalu mencari perhatian dengan cara ini."

Guru mengerutkan dahi, tampak lebih marah. "Karena ini sudah terlalu sering terjadi, Lisa, kamu akan dihukum. Keluar dari kelas dan bersihkan kamar mandi."

Lisa merasakan sakit hati dan kemarahan, tetapi dia memilih untuk tidak melawan. Dengan kepala menunduk, dia berdiri dan meninggalkan kelas. Suara bisik-bisik dan tatapan penuh rasa ingin tahu dari teman-temannya mengikuti langkahnya keluar.

Di koridor, Lisa berjalan menuju kamar mandi, merasa hati dan pikirannya berat. Dia tahu bahwa hukuman ini bukan hanya tentang membersihkan kamar mandi; itu juga merupakan bentuk penghinaan tambahan di depan teman-teman sekelasnya. Namun, Lisa tidak ingin menambah masalah lebih jauh.

Setelah tiba di kamar mandi, Lisa mulai membersihkan dengan cepat dan efisien. Dia menyeka lantai dan membersihkan wastafel, semua dengan rasa frustasi dan kesedihan yang mendalam. Meski begitu, dia terus bekerja tanpa mengeluh.

Sementara itu, di dalam kelas, Kai duduk dengan ekspresi puas, senyum puas terlukis di wajahnya. Dia merasa berhasil sekali lagi dalam mengganggu Lisa.

Jennie duduk di meja kantin bersama teman-temannya: Irene, Chaeyoung, dan Joy. Mereka sedang menikmati makanan mereka, dengan suasana penuh tawa dan obrolan yang hangat. 

× IRENE BAE

× ROSÉANNE PARK / PARK CHAEYOUNG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

× ROSÉANNE PARK / PARK CHAEYOUNG

× ROSÉANNE PARK / PARK CHAEYOUNG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THANK YOU JENNIE | JENLISA E-BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang