[Name] tergesa-gesa menuruni tangga rumahnya, bahkan dia hampir saja jatuh terpeleset jika tidak memegang dinding.
"Astaga!" Ucap sang Ibu terkejut melihat putri nya hampir jatuh
"Sial! Sudah berapa kali ibu bilang jangan berlari saat menuruni
tangga!"[Name] tidak meladeni ucapan Ibu nya, membuat sang ibu semakin emosi.
"Jeon [Name]! Mau kemana?! Sudah mau malam!" Namun [Name] tidak peduli, ia langsung membuka pintu rumah nya dan langsung berlari menyebrang menuju rumah Jahyun.
Brakk, suara pintu di tendang oleh sang gadis. Woohyun yang sedang menonton tv sampai meloncat karena kaget.
"Kak [name]!"
"Dimana Jahyun?!" Tanya [Name] dengan nada tinggi membuat Woohyun menciut sambil menunjuk lantai atas rumah nya.
Gadis itu melesat cepat ke lantai dua rumah Jahyun, sesampainya disana, ia langsung membuka pintu kamar, terlihat Hannam dan Minwoo sedang mengobati laki-laki berambut hitam itu.
"Astaga! Dia kenapa?" [Name] masuk dan menangkup pipi Jahyun.
Minwoo dan Hannam tidak menjawab, setelah mengobati Jahyun, mereka sibuk melihat-lihat foto Jahyun, [Name] dan satu orang yang tidak mereka ingat namanya.
Saat [Name] sibuk menatap wajah Jahyun, tiba-tiba laki-laki itu terbangun.
"Astaga!" Jahyun reflek menghindari bertatapan mata dengan [name] yang sangat dekat itu.
Tersadar posisi wajah nya sangat dekat, [name] langsung duduk di tepi ranjang.
Jahyun langsung memposisikan dirinya duduk, "Apa-apaan kalian di kamarku?" Tanya nya kepada dua orang laki-laki yang masih sibuk melihat foto itu.
"Kau sudah sadar?" Tanya Minwoo
"Tidurmu nyenyak?" Tanya Hannam
Jahyun melihat tangan Hannam yang memegang bingkai foto, dia melangkahkan kaki nya dan langsung mengambil paksa bingkai foto itu membuat mereka berdua terkejut dengan tindakan Jahyun.
"Jangan sentuh barangku, pulang lah selagi aku masih bicara baik-baik"
Minwoo melirik ke arah meja, disana terdapat kaca kecil. Laki-laki berambut merah tua itu mengambil nya dan memposisikan nya di depan Jahyun, "Eh tega banget~ kami mengantarmu pulang terus mengobati mu loh"
Hannam membanggakan diri "Kau nggak perlu berterima kasih, kita kan sekelas, jadi-" belum selesai Hannam berbicara, Jahyun langsung mencabuti plester di wajah nya.
Hannam yang melihat itu berakting sedih, Minwoo langsung memegang pundak Hannam. Sementara [Name] menonton nya dengan tenang.
"Aku nggak sanggup adu mulut. Aku lelah, jadi pulang lah sana" usir Jahyun lagi.
"Hei" Hannam menepuk pundak Jahyun, "Kamu membiarkan kami pulang?"
"Kami datang ke rumah teman, sayang kalau langsung pulang~" ucap Minwoo dan Hannam bersamaan.
"Aku nggak pernah berteman dengan kalian"
"Tsundere memang susah di dekati" sahut [Name].
"Benar.." balas Minwoo.
"Syukurlah kamu gapapa, aku mau pulang ya" [Name] lalu berdiri dan keluar dari kamar itu.
"Kak, mau kemana?" Tanya Woohyun melihat [name] turun dari lantai atas.
"Pulang" jawab [Name], Woohyun mengangguk.
"Kapan ibumu pulang?"
"Ibu pulang malam"
"Jangan lupa kunci pintu jika Ibu kalian pulang malam" Woohyun mengangguk mendengar nya.
Setelah mengatakannya, gadis itu langsung keluar dari rumah Jahyun dan menuju rumahnya yang berada tepat di depan rumah Jahyun.
Minwoo yang sedang melihat-lihat pemandangan dari jendela kamar Jahyun tidak sengaja melihat gadis itu memasuki halaman rumah depan.
"Itu rumah [name]?" Tanyanya pada Jahyun.
"Iya. Kenapa?" Jawab Jahyun ketus.
"Cuma tanya, kita gabakal rebut dia dari kamu" Canda Minwoo membuat Hannam tertawa geli.
Minwoo mendekati komputer milik Jahyun, "Yuk, kita buka kotak Pandora". Hannam yang tadi duduk di tepi ranjang pun berjalan mendekati Minwoo.
"Wanita seperti apa yang disembunyikan di komputer? Hehehe~" ucap nya dengan senyuman mesum.
Jahyun yang menyadarinya langsung bersuara, "Woi jangan nodai komputer ku!"
𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟
KAMU SEDANG MEMBACA
✮⋆˙ : 𝐰𝐢𝐧𝐝𝐛𝐫𝐞𝐚𝐤𝐞𝐫 𝐱 𝐟𝐞𝐦! 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
Fanfiction[ON GOING] ngehalu bersama di book ini💆🏻♀️💆🏻♀️ slow update bcz aku akhir-akhir ini lagi sibuk kegiatan👉🏻👈🏻 ©𝘄𝗶𝗻𝗱𝗯𝗿𝗲𝗮𝗸𝗲𝗿 - 𝘆𝗼𝗻𝗴𝘀𝗲𝗼𝗸 𝗷𝗼 ── .✦strwbrrypncke