Sore harinya, pikiran gadis itu masih terngiang-ngiang layar komputer milik Jahyun. Dia menuntun sepeda fixie berwarna putih miliknya sambil menikmati suasana tempat tinggal nya.
Dari arah seberang, ada sekumpulan pemuda yang sedang menonton dua orang bertengkar, [name] yang tidak tahu apa-apa memutuskan untuk menonton nya dari jauh.
Gadis itu mengambil sekotak susu pisang yang ia simpan di saku hoodie nya sebelum berjalan-jalan.
"Sudah pasti membosankan" [name] yang tak menyadari jika disana ada Minwoo memutuskan untuk menjauh.
***
Pagi harinya, gadis itu datang ke sekolah menaiki sepedanya. Ia tidak berangkat bersama Jahyun karena takut akan canggung, karena kemarin tanpa sengaja melihat tontonan laki-laki itu bersama kedua temannya.
Sesampainya di kelas, [name] yang masih mengantuk langsung duduk di kursi nya dan menenggelamkan wajahnya dilipatan tangannya.
Jahyun yang kebetulan datang saat [name] baru saja menenggelamkan wajahnya langsung menghampiri gadis itu dan mengacak-acak rambut coklatnya.
"Bangun"
"[Name]"
Sedangkan sang pemilik rambut hanya diam saja.
Jahyun menyerah, akhirnya laki-laki itu duduk di kursinya yang berada tepat di depan [name].
Saat Jahyun sedang duduk, Miyoung memberikannya kapas untuknya. Jahyun yang melihat nya reflek mengangkat wajah nya untuk melihat wajah Miyoung.
"I-ini untukmu" miyoung terbata-bata.
"Aku nggak minta dibelikan ini" sesaat setelah Jahyun menolak, tiba-tiba mejanya di gebrak kasar oleh perempuan berambut pendek.
"Apa kau bilang?!"
"Eh, Jo Jahyun! Anak cewek ngasih ini untukmu. Harusnya kamu berterimakasih!" Bentak nya
"Pagi-pagi miyoung pergi ke apotek karena cemas melihat wajah tampan mu terluka!" Jelasnya membuat Miyoung panik.
Miyoung yang panik langsung membekap mulutnya, "Yoonha".
Sedangkan Jahyun? Dia hanya menonton nya sambil memasukkan kapas pemberian Miyoung ke laci.
Buk!
Jahyun terkejut saat punggung nya di tepuk dengan keras. Setelah itu, sebuah tangan bersandar di bahu nya.
"Tidurmu nyenyak? Hehe. Kau terlihat lelah, hehe~" Goda Hannam.
"Sejak kapan kalian akrab?" Yoonha yang melihat interaksi keduanya sangat heran.
[Name] yang sudah dari tadi terbangun hanya menonton mereka dari kursi nya. Yup, [name] terbangun karena mendengar suara keras dari meja yang di gebrak oleh Yoonha.
"Kami? Bisa dibilang kami saudara semonitor, hehe~" Jawab Hannam membuat kedua gadis di depannya curiga, [name] yang mengerti apa yang dimaksud Hannam hanya bisa menahan ekspresi wajahnya.
"Gimana maksudnya?" Tanya Yoonha pada Miyoung.
"Entah, gimana bisa monitor?" Jawab Miyoung polos.
[Name] yang menyadari dari tadi ada yang memanggil Jahyun, tapi tidak ada yang mendengar langsung menepuk pundak Jahyun, membuat laki-laki itu menoleh ke arahnya.
"Dipanggil tuh" ucapnya sambil menunjuk ke arah pintu.
Jahyun mengikuti arah tunjukkan [name], dia melihat seorang laki-laki berdiri di ambang pintu.
"Jahyun!"
"Kau ditunggu senior kelas 3 di koridor" Jelasnya.
Mata nya mengikuti langkah Jahyun yang perlahan keluar dari kelas dan menghilang dari sudut pandangnya.
"Jam pulang masih lama ya" [name] menatap jam dinding yang berada di atas papan tulis, menghiraukan Hannam, Yoonha dan Miyoung.
"[Name].." miyoung mendekat kearahnya.
[Name] menatap miyoung seolah bertanya 'ada apa?'.
"Itu.. kamu ada hubungan apa sama Jahyun?" [Name] tertawa kecil mendengar pertanyaan dari Miyoung, dirinya tahu gadis berambut pendek ini menyukai sahabatnya itu.
"Tenang, aku dengan Jahyun hanya sahabat dari kecil kok, semangat" ucap [name] sebelum akhirnya menenggelamkan wajahnya kembali.
—strwbrrypncke
KAMU SEDANG MEMBACA
✮⋆˙ : 𝐰𝐢𝐧𝐝𝐛𝐫𝐞𝐚𝐤𝐞𝐫 𝐱 𝐟𝐞𝐦! 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
Fanfiction[ON GOING] ngehalu bersama di book ini💆🏻♀️💆🏻♀️ slow update bcz aku akhir-akhir ini lagi sibuk kegiatan👉🏻👈🏻 ©𝘄𝗶𝗻𝗱𝗯𝗿𝗲𝗮𝗸𝗲𝗿 - 𝘆𝗼𝗻𝗴𝘀𝗲𝗼𝗸 𝗷𝗼 ── .✦strwbrrypncke