Episode 2 : Maukah Kau Menjadi Pacarku?

20 8 0
                                    

Backsound : Episode - Lee Mu Jin

***


"Jung Eun Seon! Cepat sarapan!"

Beberapa kali memanggil namun tidak mendapat respon. Eun Kyung pun memutuskan untuk mendatangi adiknya di kamar. "Eun Seon-a?"

"Ada apa? Aku sedang buang air dulu."

"Kalau sudah, segera sarapan. Aku akan berangkat lebih dulu hari ini."

"Baiklah."

Tangan yang hendak menutup pintu, terhenti saat melihat selebar kertas di atas meja belajar. Logo sekolah di kertas tersebut menarik perhatiannya. "Apa ini?"

Eun Kyung membacakannya dengan seksama. Dia terkejut melihat jumlah yang harus dibayar untuk acara perpisahan sang adik. Melihat kakaknya berhasil menemukan surat tagihan itu, Eun Seon langsung murka.

"Hyak, Nuna! Kenapa masuk ke kamarku?! Sudah aku bilang, aku sedang buang air. Bagaimana kalau aku keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan apa pun?!"

Eun Seon mendekati Eun Kyung dan meraih kertas dari tangannya. Dia memasukkannya ke dalam tas dan segera keluar dari kamarnya, meninggalkan Eun Kyung yang berdiri kaku.

"Eun Seon-a, tunggu!" Eun Kyung mencoba menahan adiknya. "Kenapa kau tidak memberitahuku?"

"Aku seharusnya memberitahu ayah, bukan Nuna. Ayah yang seharusnya membayar semua itu," jawab Eun Seon sambil memakai sepatunya.

"Jangan khawatir, Nuna akan segera membayarnya."

Eun Seon menatap kakaknya dengan tajam. "Apa ayah sudah mengirim uang?"

"Iya, s-sudah."

"Ck, aku berusaha untuk mempercayainya."

"Sungguh, Eun Seon-a."

Kaki jenjangnya menampakkan dengan jelas kalau Eun Seon jauh lebih tinggi dari kakaknya. "Nuna, berhenti mempersulit dirimu. Tidak masalah kalau aku tidak ikut. Lagi pula itu tidak wajib. Jangan keras kepala. Aku pergi."

"Hyak, kau belum sarapan."

"Aku tidak lapar."

"Kau ada uang?"

"Ada."

Dalam hati, Eun Kyung sudah menangis deras bercampur rasa kesal. Untuk kesekian kalinya, dia mencoba menghubungi sang ayah. Berharap kali itu ada jawaban. Namun, hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Dadanya terasa sangat sesak, kepalanya pening, dan tubuhnya lemas. "Kenapa ayah melakukan ini?!" teriaknya sambil menangis.

Setelah beberapa menit, Eun Kyung mencoba menguatkan dirinya dan segera bersiap untuk berangkat sekolah. Saat di halte, dia duduk di bangku dengan tatapan kosong, memikirkan berbagai solusi untuk membayar tagihan itu.

Ketika bus tiba, Eun Kyung segera naik tanpa banyak memperhatikan sekeliling. Dia duduk di dekat jendela. Dalam lamunannya, dia hampir tidak menyadari seorang pria yang duduk di sebelahnya. Pria itu tampak lelah, dengan jaket kusut dan rambut acak-acakan. Wajahnya dipenuhi keringat bercucuran.

"Hai, Jung Eun Kyung," sapa Ji Chan.

Gadis dengan rambut sepundak dan poni yang menutupi kening itu hanya menengok sekilas, lalu kembali ke dalam lamunannya. Eun Kyung sedang menunggu Eun Seon membalas pesannya.

Setelah memperhatikan gadis disampingnya dengan seksama, "Kau baik-baik saja?"

"Bukan urusanmu."

Ponsel yang berada di pangkuan Eun Kyung menampilkan dengan jelas pesan dengan adiknya. Eun Kyung tidak mengaktifkan layar kunci sehingga isinya masih terbaca jelas dari posisi Ji Chan. Dia melirik dan melihat pesan terakhir yang dikirim oleh adik Eun Kyung yang belum dia ketahui namanya.

Genuine Lies : Kebohongan Yang NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang